Program

Nama-nama Pahlawan Indonesia | YDSF

10 November 2022•49 min baca•Admin
featured
<p class="MsoNormal"><span lang="IN">Tepat hari ini, Indonesia memperingati hari nasional, yakni Hari Pahlawan. Peringatan ini sebagai penghormatan atas pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Banyak pahlawan Indonesia yang ikut terjun, berjuang dan berkorban menghadapi penjajah dalam pertempuran pertama setelah kemerdekaan ini. Meski saat ini tinggal nama, para pahlawan akan selalu terkenang perjuangannya oleh bangsa dan negara.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah dirasakan oleh masyarakatnya hingga saat ini, tak lain ialah buah dari pengorbanan para pahlawan terdahulu. Baik ketika melawan saat masih dijajah, juga mempertahankan pascakemerdekaan. Pertempuran 10 November 1945 salah satunya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Pertempuran tersebut, diawali perintah pengibaran bendera Indonesia di seluruh wilayah oleh pemerintah pada 31 Agustus 1945. Namun, ternyata di wilayah Surabaya, tepatnya di Hotel Yamato yang saat ini bernama Hotel Majapahit, masih ada bendera Belanda yang dikibarkan. Mengetahui hal tersebut, beberapa pemuda asal Surabaya memanjat ke gedung dan merobek bagian berwarna biru pada bendera tersebut.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Pada 25 Oktober 1945, pasukan sekutu termasuk Belanda dan Inggris kembali datang ke Indonesia tepatnya di Surabaya. Kehadiran mereka membuat geram masyarakat Surabaya. Akhirnya terjadilah gesekan-gesekan antara sekutu dan masyarakat, hingga gencatan senjata. Puncaknya, pertempuran besar-besaran yang terjadi pada 10 November 1945. Beberapa pahlawan yang ikut andil dan berpengaruh atas kemenangan pertempuran tersebut diantaranya,<o:p></o:p></span></p><pre><b><span lang="IN">Baca juga:</span></b><span lang="IN"> <a href="https://ydsf.org/berita/membangkitkan-sisi-pahlawan-dalam-diri-ydsf-uLSN.html">Membangkitkan Sisi Pahlawan dalam Diri | YDSF</a><o:p></o:p></span></pre><h2><b><span lang="IN">Bung Tomo<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Sutomo atau kerap dipanggil Bung Tomo ialah salah satu tokoh pahlawan yang berpengaruh dalam pertempuran 10 November. Pria asli Surabaya yang lahir pada 3 Oktober 1920 ini, selain sebagai jurnalis handal, ia juga seorang penyiar radio dan ahli orasi. Berkat kemampuannya lah, Bung Tomo bisa menggerakkan arek-arek Surabaya dalam melawan sekutu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Saat mengetahui ultimatum dari Mayjen E.C. Mansergh yang memaksa rakyat Surabaya untuk menyerah tanpa syarat, para pemuda termasuk Bung Tomo menolak keras akan hal tersebut. Melalui siaran radio, Bung Tomo tak henti berorasi menyerukan pesan kepada para pejuang untuk terus bergelora mempertahankan kemerdekaan Indonesia. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Semangat yang dikobarkan Bung Tomo ini, membuat para pemuda berjuang tanpa rasa takut pada pertempuran di Kota Surabaya. Hingga akhirnya, pertumpahan darah kala itu membuahkan keberhasilan. <o:p></o:p></span></p><h2><b><span lang="IN">Gubernur Suryo<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Gubernur Suryo atau dikenal dengan nama Raden Soerjo lahir di Magetan pada 9 Juli 1898. Pria yang menjabat sebagai gubernur pertama di Jawa Timur ini, tentu memiliki peran yang sangat dekat dalam pertempuran 10 November Surabaya. Beliau lah yang mengadakan perjanjian gencatan senjata dengan Jendral AWS Mallaby di Surabaya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Namun, tak lama setelah perjanjian tersebut, Jendral Mallaby tewas. Dari situlah pertempuran kembali terjadi. Presiden Soekarno setelah mengetahui hal tersebut, menyerahkan sepenuhnya atas segala kebijakan kepada pemerintah Jawa Timur. Melalui pidatonya yang tegas, Gubernur Suryo menyeru kepada rakyat Surabaya untuk melawan sekutu sampai titik darah penghabisan, dan dimulai tepat pada 10 November 1945.</span></p><h2><b><span lang="IN">Mayjen Sungkono<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Mayjen Sungkono merupakan Komandan Angkatan Perang Surabaya yang lahir pada 1 Januari 1911 di Purbalingga. Beliau juga termasuk pahlawan yang ikut andil dalam pertempuran 10 November Surabaya. Melalui perintah dari Gubernur Suryo untuk ikut serta melawan sekutu, beliau pun segera menyusun rencana malam itu juga untuk ikut berperang bersama pejuang lainnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Selain itu, beliau juga menyampaikan pidato singkat untuk pasukannya, yang kemudian dideklarasikan sebagai sumpah pejuang Surabaya dengan semboyan ‘Merdeka atau Mati’.</span></p><pre><span lang="IN"><o:p><span style="font-weight: 600;"><span lang="IN">Baca juga:&nbsp;</span></span><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/pelajaran-istiqomah-dari-seorang-pahlawan-bangsa-qbrx.html">Pelajaran Istiqomah dari Seorang Pahlawan Bangsa | YDSF</a></span></o:p></span></pre><h2><b><span lang="IN">HR. Mohammad Mangoendiprodjo<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">HR. Mohammad Mangoendiprodjo lahir ialah tokoh pahlawan yang lahir di Sragen, 5 Januari 1905. Beliau merupakan bagian dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang pernah mendesak Panglima Pertahanan Jawa Timur Jepang Jenderal Iwabe untuk menyerahkan senjata pasukannya. Selain itu, Mohammad Mangoendiprodjo menjadi salah satu saksi sejarah awal adanya pertempuran 10 November Surabaya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Kala itu, ia dijadikan sebagai sandera sementara oleh pihak sekutu, Jendral AWS Mallaby yang kemudian tewas saat berada di luar gedung. Tewasnya Mallaby lah yang memicu mulainya pertempuran 10 November 1945. Saat pertempuran berlangsung, Mohammad ditunjuk sebagai ketua Dewan Pertahanan RI Surabaya oleh para komandan pasukan Surabaya.<o:p></o:p></span></p><h2><b><span lang="IN">Abdul Wahab Saleh<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">‘Terbingkailah segala kata, terbingkailah segala peristiwa’, itulah semboyan yang terkenal dari Abdul Wahab Saleh, sang fotografer pada masa perjuangan. Kala itu, saat terjadi perobekan bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato oleh arek-arek Surabaya, Abdul Wahab memotretkan insiden tersebut dengan kameranya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Tak hanya itu, pemuda yang bekerja di kantor berita Antara itu juga mengabadikan para pemuda Surabaya yang membawa senjata bambu runcing ketika akan berjuang dalam pertempuran 10 November Surabaya. Foto-foto tersebt menjadi saksi perjuangan para pahlawan dan akan terus abadi hingga masa mendatang.<o:p></o:p></span></p><h2><b><span lang="IN">KH. Hasyim Asy’ari<o:p></o:p></span></b></h2><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Beliau salah satu pelopor persatuan umat Islam di Indonesia. Dalam pertempuran 10 November Surabaya, KH. Hasyim Asy’ari memiliki peran yang sangat besar. Melalui fatwa dari beliau yang menyatakan ‘Resolusi Jihad’, beliau meminta kepada para santri untuk wajib berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">Alhasil melalui fatwa tersebut, pasukan pertempuran 10 November bertambah banyak, hingga berhasil membawa keberhasilan. Meski, saat itu juga banyak santri dan pahlawan lain yang gugur di medan perang. <b>(berbagai sumber)</b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">&nbsp;</span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">&nbsp;</span></p><h3><b><span lang="IN">Sedekah Online:</span></b></h3><p><a href="../../../ayodonasi"><img src="../../../assets/media/2020/03/31/1223/1-ayodonasi.png" width="164" height="58"></a></p><p class="MsoNormal"><br></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN">&nbsp;</span></p><h3><b><span lang="IN">Artikel Terkait:</span></b></h3><p class="MsoNormal"><b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/pahlawan-dalam-islam-ydsf-4erF.html">Pahlawan dalam Islam | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/membangun-karakter-pahlawan-dalam-diri-ydsf-gVS5.html">Membangun Karakter Pahlawan dalam Diri | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/rasulullah-menempa-kepahlawanan-ali-bin-abi-thalib-ydsf-VDsD.html" style="background-color: rgb(255, 255, 255);">Rasulullah Menempa Kepahlawanan Ali bin Abi Thalib | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/konsep-patriotisme-dalam-islam-ydsf-IzAn.html">Konsep Patriotisme dalam Islam | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/kisah-perjalanan-hidup-pahlawan-nasional-ar-baswedan-ydsf-GhMZ.html">Kisah Perjalanan Hidup Pahlawan Nasional, AR. Baswedan | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/catatan-sejarah-ar-baswedan-memperjuangkan-nkri-ydsf-qTk0.html">Catatan Sejarah Ar. Baswedan Memperjuangkan NKRI | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/ernest-douwes-dekker-mualaf-indo-pejuang-negeri-indonesia-ydsf-f1OC.html">Ernest Douwes Dekker, Mualaf Indo, Pejuang Negeri Indonesia | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/sejarah-indonesia-perjuangan-kasman-singodimedjo-untuk-negeri-ydsf-1in7.html">Sejarah Indonesia, Perjuangan Kasman Singodimedjo untuk Negeri | YDSF</a></span></pre><pre><span lang="IN"><a href="https://ydsf.org/berita/mendidik-generasi-berdaya-juang-pahlawan-ydsf-3a8D.html">Mendidik Generasi Berdaya Juang Pahlawan | YDSF</a></span></pre><pre><br></pre><p></p>

Dukung Program Ini

Mari bersama-sama membantu program ini untuk mencapai tujuannya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat