Sudah sepatutnya,
nilai-nilai kepahlawanan diterapkan dalam diri yang diterapkan di kehidupan.
Kita pun dapat mengambil banyak hikmah dan teladan dari nilai-nilai tersebut.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, nilai-nilai kepahlawanan dikhawatirkan
menjadi sesuatu yang hanya bersifat slogan dan wacana saja. Dan memunculkan
kekhawatiran, bahwa nilai-nilai tersebut tidak lagi menghadirkan semangat
ataupun karakter dari kepahlawanan dari individu.
Hal ini tentunya
dipengaruhi oleh banyak hal. Akibatnya, nilai-nilai kepahlawanan tidak terpatri
dalam pribadi generasi bangsa. Dan bahkan, mungkin juga, tidak muncul dari diri
kita sendiri.
Perubahan jaman,
hedonisme, serta berkembangnya faham yang bermacam-macam termasuk di antara
faktor yang berpengaruh menurunkan sikap kepahlawanan dalam diri kita. Begitu pula
dengan perubahan pola hidup, pendidikan, kemajuan teknologi, dan kurangnya
kesadaran diri tentang arti sebuah kemerdekaan.
Padahal,
kemerdekaan diperjuangkan sungguh-sungguh. Untuk mengisi dan menjaganya, tentu
harus dengan semangat patriotisme dan sepenuh hati. Sebagaimana dijelaskan
dalam KBBI, patriotisme merupakan sikap bersedia mengorbankan segalanya untuk
kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; (dengan) semangat cinta tanah air.
Kita sebagai
bangsa yang besar memiliki banyak pahlawan yang berjuang untuk membela tanah
air dan mempertahankan kemerdekaan sekaligus mengisinya. Dan sebagai umat
muslim, kita mengenal begitu banyak pahlawan yang hadir dalam sejarah dakwah
Islam itu sendiri mulai dari Rasulullah, ahlul bait, sahabat, thabiin
dan generasi emas yang sangat cemerlang di masa kejayaan Islam.
Generasi muslim
memiliki para pahlawan yang nyata pernah hidup mengisi sejarah dan memiliki
prestasi luar biasa. Bahkan beberapa mendapatkan jaminan surga dari Allah Swt.
Dan sudah seharusnya, generasi muslim mengenal, memahami perjuangan dan
meneladani nilai patriotisme para pahlawan. Tentu itu lebih penting dilakukan, alih-alih
mengidolakan karakter pahlawan imajinatif.
Sosok pahlawan
yang biasanya dikenal dan tiru sedikit banyak dapat memengaruhi karakter.
Ketika memiliki idola dan panutan, tidak sedikit yang ingin menirunya. Baik dalam
bersikap maupun berperilaku.
Para orang tua
generasi muslim hendaknya menghadirkan kisah-kisah kepahlawanan terbaik dari
Rasulullah dan para sahabatnya. Harapannya, agar hati anak-anak kita tidak
dangkal atau kosong. Dengan mengenal dan memahami perjuangan, dapat mewujudkan
motivasi untuk menghargai sesama dan memperjuangkan masa depan mereka.
Baca juga:
Inilah 4 Cara Mendidik Anak Menjadi Pahlawan Secara Islami | YSDF
Mengenal Generasi Strawberry | YDSF
Sebagai orang
tua, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar anak-anak dan diri kita
sendiri memiliki rasa patriotisme. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Mengenalkan
kisah para pahlawan dan biografi para pahlawan kepada anak-anak melalui buku
bacaan.
2.
Melakukan
ziarah. Ceritakan tentang perjuangan mereka yang mengorbankan mereka jiwa, raga
dan harta.
3.
Meneladani
sikap para pahlawan.
4.
Menonton
film atau pertunjukan tentang perjuangan dan kisah kepahlawanan.
5.
Menjadi
bagian perayaan hari kemerdekaan serta memaknai kemerdekaan.
6.
Mengikuti
lomba-lomba menyambut hari pahlawan untuk menumbuhkan sikap sportif dan
menerima hasil perlombaan. Serta mengasah mental pemenang.
7.
Berkunjung
ke museum dan menonton diorama untuk mengenang dan mempelajari perjuangan dan
kisah kepahlawanan.
Tugas Bersama
Adapun untuk
mengisi kemerdekaan, lakukanlah berbagai kegiatan bermanfaat dan positif.
Lantas, aplikasikan untuk membangkitkan sisi kepahlawanan. Sebab, pada dasarnya
setiap kita dapat menjadi pahlawan. Anda adalah sosok pahlawan.
Sementara itu,
untuk mengisi kemerdekaan juga bisa dilakukan dengan berbagai aktivitas. Di
antara contohnya adalah sebagai berikut:
1.
Dalam
bidang ekonomi; mencintai dan memakai produk dalam negeri, mengembangkan kegiatan
usaha produktif, tidak melakukan politik monopoli.
2.
Dalam
bidang hukum; berusaha menaati hukum dan norma yang berlaku di masyarakat,
tidak main hakim sendiri.
3.
Dalam
bidang sosial dan budaya; saling menolong antar sesama, khususnya orang yang
terkena musibah, menjaga kebersihan dan keindahan sarana umum, bersikap selektif
terhadap pengaruh asing.
4.
Dalam
bidang pertahanan dan keamanan; menjaga keamanan lingkungan, menolak paham
komunisme, atheisme dan paham yang berseberangan dengan nilai agama.
5.
Dalam
lingkungan keluarga; menolong pekerjaan orang tua, memberi teladan dalam perilaku
di rumah dan keagamaan.
Membangkitkan
sisi pahlawan dalam diri adalah tugas kita bersama. Meskipun dirasakan sulit,
tapi bukanlah mustahil dilakukan. Selain itu, semangat kepahlawanan juga dapat
menjadi inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan diri. Karena sesungguhnya
tujuan penciptaan manusia sebagai hamba Allah Swt. adalah sebagai pemimpin di
muka bumi. Maka, setiap dari kita memegang amanah dan tugas-tugas mulia untuk
saling mengingatkan, saling memberi manfaat dan saling menjaga, khususnya dalam
amar ma'ruf nahi munkar.
Demikian yang
dapat saya sampaikan semoga bisa memberikan pencerahan. Wallahu alam
bisshawab.
Sumber dari
Majalah Al Falah Edisi Desember 2021
Zakat di YDSF:
4 HAL PEMICU KERASNYA HATI | YDSF
Zakat dalam Islam | YDSF
PROGRAM PEMERINTAH CEGAH STUNTING BERKONSEP ISI PIRINGKU | YDSF
8 Golongan Penerima Zakat
TIPS MERAIH PAHALA TERBAIK DARI ALLAH | YDSF
Amanah Rumah Wakaf dari Sepupu yang Meninggal | YDSF