ZAKAT MAAL

Kebaikan Zakat, Berdayakan Umat

Penunaian zakat merupakan sebuah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syaratnya, nishab, dan haulnya. Sehingga, zakat masuk dalam rukun Islam. Tujuan utamanya, demi menyucikan harta dan diri dari pemiliknya.  

Allah Swt. berfirman, “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 103).

Selain mendistribusikan zakat secara karitas kepada para mustahik (penerima manfaat), YDSF juga berupaya mengelola dana zakat sehingga dapat memberdayakan umat. Dalam praktiknya, pengelolaan ini juga tetap memperhatikan unsur syari, ekonomi, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Programs (SDGs).

Berikut beberapa program pemberdayaan umat melalui dana zakat:

Peternakan Ayam Petelur

Capai lebih dari 1 kuintal tiap minggu

RODA (Rombong Usaha Dhuafa)

11 penerima manfaat di 2023

Pertanian Porang

Telah terpanen hingga 60 ton

Peternakan Domba di Semeru

Telah berkembang: 26 ekor anak domba & 60 ekor bunting

Terdapat dua jenis zakat dalam Islam, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Sedangkan pada menu ini, Sahabat dapat menunaikan zakat maal. Secara umum, besaran zakat yang ditunaikan dalam jenis ini adalah 2,5% dari jumlah harta yang dimiliki.

Untuk nishabnya adalah sebesar 85 gram emas (dengan harga patokan yang digunakan adalah harga beli emas saat menunaikan zakat), serta haulnya adalah satu tahun kepemilikan harta. Namun, zakat maal juga diperbolehkan ditunaikan secara bulanan. Hitungan tersebut didapatkan dari nominal yang seharusnya dikeluarkan dalam satu tahun dibagi dalam 12 bulan.

Contoh perhitungan zakat maal

Bismillah, mari tunaikan zakat agar semakin berkah harta dan hidup kita. Insya Allah, zakat Sahabat dapat memberikan banyak manfaat untuk umat. 


Pemberdayaan Ternak Domba & UMKM



Rp
Share:
Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: