Salah satu ujian yang dihadapi beberapa
pasangan saat hendak menikah adalah ketika calon mertua tidak merestui. Tak
jarang, alasan di balik penolakan calon mertua dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti perbedaan latar belakang, kekhawatiran mengenai masa depan anak mereka,
atau mungkin juga pengalaman pribadi mereka di masa lalu.
Sebagai orang tua, mengatur dan menata anaknya
sampai pada kehidupan jelang pernikahan sangat dianjurkan karena hal itu
menjadi tanggung jawab orang tua atas hak anak. Semua orang tua tentu menginginkan
yang terbaik untuk anaknya, sehingga menjadi hal yang wajar saat orang tua
menyeleksi calon pasangan anak mereka.
Banyak dari mereka selalu menginterpretasikan berbagai
kriteria calon menantu agar dapat membuat hidup anak setelah menikah lebih
bahagia. Seperti bagaimana latar belakang keluarga calon pasangan, bagaimana
ekonominya, sejauh mana pendidikan yang ditempuh, dan berbagai pertimbangan
lainnya.
Di tengah sederet kriteria yang telah
ditetapkan orang tua, biasanya terdapat perbedaan pendapat dengan apa yang
diinginkan oleh si anak. Dari sisi anak, mereka beranggapan telah menimbang
baik buruk atas siapa yang hendak mendampingi ibadah seumur hidupnya.
Perbedaan ini sering kali menimbulkan selisih
pendapat. Bukan hanya dari sisi orang tua sendiri, pun demikian dari sisi mertua
dan calon pasangan. Oleh karenanya, banyak calon pengantin gagal menikah karena
calon mertua tidak merestui.
Namun untuk menentukan jalan tengahnya, Islam
telah menganjurkan agar keshalihan menjadi syarat utama saat hendak memilih
pasangan atau calon menantu. Sebagaimana dinarasikan dalam hadits riawayat Tirmidzi,
Rasulullah saw. bersabda, “Jika ada seorang lelaki datang ke tempatmu yang
kamu ridhai keagamaannya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia (dengan anakmu),
jika tidak, akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan.”
Sebagai orang tua ataupun calon mertua juga
perlu diingat bahwa setiap perbedaan kriteria tersebut hendaknya betul-betul
tidak melenceng dari apa yang ditetapkan syariat. Karena Allah Swt. telah
berfirman dalam surah Luqman ayat 15 bahwa anak diperkenankan tidak taat kepada
orang tua bila dipaksa mempersekutukan Allah.
Sedangkan dari sisi anak, bila memang dirasa
orang tua atau calon mertua sudah kekeuh untuk tidak merestui, terlebih bila
hal tersebut berhubungan dengan syariat, hendaknya mampu lebih bersabar agar
tidak menimbulkan murka orang tua. Rasulullah saw. bersabda, “Ridha Allah
karena ridha kedua orang tua, dan murka Allah karena murka kedua orang tua.”
(HR. Baihaqi).
Baca juga:
Perhitungan Weton Pernikahan, Tidak Cocok Menurut Islam | YDSF
Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF
5 Ikhtiar Mendapat Restu Mertua
1. Tetap bersikap sopan dan hormat
Tidak mendapatkan restu dari orang tua
pasangan atau calon mertua memang membuat sedih bahkan kecewa. Meski demikian,
sebagai calon anak mantu hendaknya dapat menyikapi dengan tenang dan
menghormati mereka. Tetap tunjukkan sikap dan tutur kata sopan serta ramah
ketika berkunjung ke rumah pasangan.
Sebagai orang tua yang mendidik putrinya tentu
menginginkan pasangan anak mereka atau calon menantu yang memiliki bibit bebet
bobot yang baik. Sehingga tetap tunjukkan attitude baik, tentu mereka
akan luluh dengan sendirinya. Begitu pula bagi para perempuan yang sedang
mengejar restu calon mertua.
2. Berbicara secara terbuka dan jujur
Komunikasi adalah kunci dalam menghadapi
situasi seperti ini. Coba ajak calon mertua berbicara secara terbuka dan jujur
tentang kekhawatiran mereka. Sampaikan niat baik bahwasanya tujuan kalian baik
untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Pastikan percakapan
dilakukan dalam suasana yang tenang dan penuh rasa hormat, agar mereka merasa
didengar dan dihargai.
3. Tunjukkan konsistensi dalam sikap dan Tindakan
Salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan
calon mertua adalah dengan menunjukkan konsistensi. Jangan hanya sekali atau
dua kali berbuat baik, tetapi lakukan secara terus-menerus. Tunjukkan bahwa
Anda adalah orang yang dapat diandalkan dan selalu siap berkomitmen. Sikap dan
tindakan yang konsisten akan membantu calon mertua melihat bahwa anda serius
dengan hubungan ini.
4. Libatkan orang ketiga yang dihormati oleh kedua belah
pihak
Jika merasa sulit untuk mencapai kesepahaman
dengan calon mertua, pertimbangkan untuk melibatkan pihak ketiga yang netral
dan dihormati oleh kedua belah pihak. Orang ini bisa menjadi seorang pemuka
agama, seorang kerabat yang bijaksana, atau teman keluarga yang memiliki
pengaruh positif. Mereka bisa membantu memediasi perbedaan pendapat dan
memberikan perspektif yang lebih objektif dalam menyatukan kedua belah pihak.
5. Bersiap untuk menghadapi penolakan dengan kepala dingin
Terkadang, meskipun sudah berusaha dengan
keras, calon mertua tetap tidak merestui pernikahan. Dalam situasi ini penting
untuk menghargai keputusan mereka. Ini bukan berarti menyerah tetapi
menunjukkan bahwa anda menhormati pendapat mereka sambil berusaha mencari
solusi. Pentingnya juga memberikan mereka waktu untuk berfikir dan memilah
kembali pinangan anda serta teruslah berikhtiar tunjukkan yang terbaik pada
calon mertua, sekal-kali tetap berkunjung ke rumah atau bersilaturrahmi.
Menyikapi akan hal ini, perlunya juga sebagai
seorang muslim untuk melakuikan pendekatan kepada Allah (taqarrub ilallah).
Sahabat dapat memanjatkan doa Rasulullah saw. yang diabadikan dalam surah Al
Isra’ ayat 80 saat beliau hendak memasuki Makkah, ‘Rabbi adkhilni mudkhala
shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin waj'alli min ladunka sulthanan nashira’. Artinya,
“Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk yang baik, dan keluarkan aku
dengan cara keluar yang baik, serta adakanlah buatku kekuasaan yang datang
dari-Mu yang bisa memberikan pertolongan.”
Insya Allah, Allah
akan memberikan jalan keluar. Semoga Allah memudahkan kita semua mendapatkan
kebahagiaan dengan cara yang halal dan menuju ridho-Nya.
Sedekah Menolak Musibah
Artikel Terkait
Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
Waktu Membayar Zakat Maal | YDSF
Hukum Zakat Penghasilan dalam Islam| YDSF
Mengapa Rasulullah Menganjurkan Muslim Berwakaf? | YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat