Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF

Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF

20 Februari 2020

Mencintai dan dicintai adalah suatu kodrat suci yang dimiliki oleh setiap insan. Kita memang tidak bisa memilih kepada siapa kita akan mencinta, dan oleh siapa kita akan dicinta. Sehingga, berhati-hatilah dengan hati menjadi sangat penting, agar kita tidak jatuh kepada orang yang salah, orang yang jauh dari-Nya, bahkan kepribadiannya sangat jauh dengan yang kita harapkan.

Dalam menjalin sebuah hubungan ke jenjang yang lebih serius dengan pasangan yang kita pilih, tentunya cinta juga menjadi salah satu landasan. Setelah cita-cita bersama untuk meraih jannah-Nya. Namun, tak jarang pula yang bahkan setelah bertahun-tahun menikah, cinta tak kunjung tumbuh. Dan hubungan dalam pernikahan pun hanya menjadi sebuah rutinitas biasa. Tak ada hal yang cukup berkesan dan terkenang dalam perjalanan pernikahan.

Padahal Allah Swt. telah berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Qs. Ar-Rum: 21).

Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang wajar, semestinya, dan fitrah, sebuah pernikahan juga dilandas dan dinaungi oleh penuh rasa cinta dan kasih sayang.

Menerima Suami Bukan Karena Cinta

Biasanya, seorang wanita lebih malu dalam memulai sebuah hubungan dengan pria terutama hubungan tersebut akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius, pernikahan. Sehingga proses perkenalan dengan calon suami pun di era saat ini bisa melalui banyak jalan. Salah satunya, bisa saja kita dikenalkan oleh orang-orang terdekat kita dengan calon suami, kakak misalnya.

Dan akhirnya perkenalan tersebut berlanjut ke hubungan yang lebih serius. Tetapi, tidak sedikit pula yang menerima hubungan tersebut berlandaskan cinta. Ada yang biasanya karena sungkan (merasa tidak enak) dengan orang yang telah menjadi penghubung perkenalan di awal, bahkan juga ada yang terpaksa menerima calon suami karena merasa kasihan dengan kondisinya.

Tidak semua wanita bisa langsung menolak dari awal dengan penawaran tersebut. Karena tidak sedikit juga dari kalangan wanita yang biasanya menanamkan dalam dirinya sebuah prinsip: jalani aja dulu, nanti juga cinta bisa tumbuh dengan sendirinya.

Memang, ada yang bisa dengan mulus berjalan demikian. Tetapi, tidak sedikit pula yang cintanya juga tidak kunjung tumbuh dalam hati dan perjalanan pernikahannya.

 

Perpisahan Bukan Pilihan Utama

Berbagai keadaan juga bisa menjadi faktor seorang wanita tetap bertahan dengan pernikahannya meski rasanya hambar karena tak ada cinta. Apalagi bila sering menghadapi sifat dan perilaku dari suaminya. Bahkan bila itu tersebar di media sosial dengan sangat berlebihan. Malu, tak akan pernah bisa tertahankan bagi seorang wanita.

Meski begitu, perlu kita ingat kembali bahwa perpisahan bukanlah jalan keluar satu-satunya. Untuk bisa merai kebahagiaan bersama, memang terkadang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Maka, hal penting yang perlu kita tanamkan dalam diri adalah terimalah apa adanya.

Di balik keburukan, kemiskinan, keterbelakangan atau apapu hal negatif yang ada dalam diri pasangan (suami) kita, jangan langsung membuat kita down, malu, dan tidak percaya diri. Percayalah, Allah selalu memiliki rencana indah dibalik keputusan-Nya memperpadukan kita dengan suami.

Jadikan suasana rumah tangga bagaikan surga dengan selalu menggapai ridho Allah. Bila memang ada sikap dan perilaku dari suami yang membuat kita kurang nyaman, maka lebih baik dibicarakan bersama. Diskusi dan saling mendengar dengan pasangan bukan hanya bisa memberikan jalan keluar, tetapi juga bisa membuat hubungan suami-istri lebih harmonis karena semakin terbuka satu sama lain.

Biarkanlah teman-teman Anda menilai dhahirnya. Semoa Allahmenjaga dan melindungi hubungan pernikahan kita. Aamiin.

 

Disadur dari Majalah Al Falah Edisi November 2019

 

Baca juga:

JENIS CINTA DALAM ISLAM MENURUT IBNU QAYYIM|YDSF

Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah | YDSF

PANDANGAN ISLAM TERHADAP ATURAN JAWA, ANAK PERTAMA DILARANG MENIKAH DENGAN ANAK KETIGA | YDSF

Zakat Profesi atau Penghasilan | YDSF

INGIN BERJAMAAH DENGAN SUAMI | YDSF

Bahagia dengan Gemar Berbagi | YDSF

JANDA BINGUNG NIKAH LAGI | YDSF

Walimatul ’Ursy dalam Islam | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: