Perhitungan Weton Pernikahan Tidak Cocok Menurut Islam | YDSF

Perhitungan Weton Pernikahan Tidak Cocok Menurut Islam | YDSF

11 Agustus 2023

Di Indonesia, rasanya seperti ada yang kurang bila tidak menghitung weton ketika akan menuju jenjang pernikahan. Terlebih, jika hasil perhitungan weton tidak cocok, misal calon suami kalah dari pasangannya. Kebimbangan, bahkan tak jarang berakhir kegagalan pun terjadi. Memang tidak semua orang mempercayai perhitungan weton pernikahan, terlebih bagi seseorang atau keluarga yang memegang teguh aqidah Islam.

Bagi mereka yang kental mempercayainya, tentu secara tidak langsung akan terus merasa “terbebani” dengan pola pikir yang demikian. Sehingga seolah mitos-mitos tersebut memang layak untuk dipercayai. Dalihnya, akan ada banyak pantangan dan bencana bila dilanggar. Padahal dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).””

Beruntung bagi mereka yang telah memiliki kesadaran aqidah yang baik serta keluarga yang mendukung. Maka, drama-drama tentang kepercayaan yang menyimpang dari Islam dapat lebih mudah untuk dihindari. Lantas, bagaimana ternyata keluarga kita sudah mendukung, tetapi justru dari keluarga calon pasangan yang kental percaya dengan weton pernikahan? Apakah kita turuti atau tinggalkan begitu saja karena dirasa tidak memiliki pandangan yang sejalan?

Menyikapi Keluarga Calon yang Percaya Weton

Seperti kisah salah satu Sahabat Donatur Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF), yang pernah dimuat dalam rubrik Konsultasi Agama, terkait pernikahan yang akan dijalani oleh putra beliau. Ibu tersebut memiliki putra yang akan melamar seorang perempuan asal Madura, sayangnya keluarga dari calon tersebut begitu mempercayai perhitungan weton termasuk menyoal akan menikah. Setelah dihitung weton kedua calon mempelai, hasilnya adalah angka weton calon suami (anak Ibu Donatur) kalah dari si calon pasangannya. Menurut kepercayaan pihak perempuan, kelak akan sering terjadi pertengkaran masalah ekonomi. Padahal, keluarga Ibu Donatur ini cukup mengerti agama dan berpandangan bahwa semua kebaikan itu sudah ada yang mengatur, yaitu Allah Swt. Terlebih, mengetahui anak laki-lakinya dan calon istri saling mencintai.

Baca juga: Hukum Puasa Weton dalam Islam | YDSF

Semua Hari Baik dalam Islam

Ustadz Zainuddin MZ, Lc., MA., Dewan Syariah YDSF lantas memulai penjabaran dalam menjawab pertanyaan tersebut dengan menyampaikan bahwa semua hari itu baik menurut Islam. Meski ada hari yang terbaik, yakni Jumat. Namun, Islam tidak mempercayai tentang hari yang buruk atau sial. Karena sebagai seorang muslim dilarang untuk mencela waktu.

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Jangan mencela ad-dahr (waktu), karena Allah adalah ad-dahr.” (HR. Muslim no. 2246). Sedangkan, dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dijelaskan apa maksud dari ad-dahr, Rasulullah saw. bersabda, “Jangan mencela ad-dahr (waktu), karena Allah ‘azza wa jalla berfirman: Aku adalah ad-dahr, siang dan malam adalah kepunyaan-Ku, Aku yang memperbaharuinya dan membuatnya usang. Dan Aku pula yang mendatangkan para raja yang saling bergantian berkuasa.”

Sebagaimana saat Rasulullah saw. menikahi Aisyah di bulan Syawal. Padahal, Arab Jahiliyah menganggap bahwa akan ada banyak hal buruk yang terjadi di bulan Syawal, disebabkan dari arti penamaan bulan tersebut. Namun, Islam datang dengan penuh keberkahan, sehingga menghapuskan mitos-mitos tersebut melalui dakwah dan kebaikan yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

Masih menurut Ustadz Zainuddin, tidak ada tuntunan terkait perhitungan weton bagi seorang muslim yang hendak menikah. Yang ada adalah tuntunan yang sesuai dengan sunah Rasulullah saw. dan firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an. Insya Allah, keluarga yang dibangun berlandaskan tuntunan syari akan mencapai sakinah, mawaddah, dan rahmah. Terlebih, bila kedua calon mempelai sudah saling mencintai, bukan karena paksaan. Semestinya sebagai orang tua merasa bangga dan melanjutkan kebaikannya dengan mendoakan rumah tangga anaknya penuh dengan keberkahan-Nya.

Bila seorang calon merasa bingung saat hendak mengambil keputusan besar dalam hidupnya, yaitu menikah, Rasulullah saw. telah mengajarkan umatnya untuk melaksanakan shalat istikharah. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw. bersabda, “Rasulullah saw. biasa mengajari para sahabatnya shalat istikharah dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, ...”

Pria yang juga masih aktif mengajar di Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) ini, juga melontarkan pendapatkan melalui perumpamaan yang lucu dalam tulisannya: “Memangnya sudah ada kenyataan kalau calon suami simbolnya musang, sedangkan calon istri simbolnya ayam, lantas habislah ayam dimakan musang?”

Kebahagiaan hidup seseorang bukanlah diukur dari perhitungan weton yang dimilikinya. Melainkan, takdir Allah Swt.

 

 

Sedekah Penolak Musibah

 

 

Artikel Terkait:

CARA MENGHITUNG ZAKAT PENGHASILAN | YDSF
Batasan Air untuk Wudhu | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF
Tips Awal Memilih Pasangan Untuk Menumbuhkan Generasi Shalih | YDSF
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF

 

 

Riyadhus Shalihin Bab Taubat (BAGIAN 3) | Ustadz Isa Saleh Kuddeh


Tags: weton pernikahan, weton pernikahan dalam islam, weton dalam islam, perhitungan weton pernikahan dalam islam

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: