Ada berbagai
macam doa yang dapat diamalkan oleh seorang muslim. Saat Ramadhan, salah satu
doa yang populer dicari dan dipelajari adalah doa buka puasa. Namun, ada
berbagai macam versi terkait doa berbuka puasa ini. Bahkan, ada yang
menyebutkan doa dengan hadits dhaif sehingga menjadi populer.
Berdoa, merupakan
hal penting yang baiknya kita lakukan sebelum memulai amalan. Bukan hanya agar
apa yang akan kita kerjakan menjadi dimudahkan, tetapi juga ridha dari Allah
Swt. kita dapatkan. Bahkan, berdoa saat buka puasa merupakan salah satu waktu
mustajab. Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga
orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang
berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzalimi.” (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Hibban).
Salah satu doa saat
buka puasa yang populer di kalangan masyarakat kita adalah “Allahumma laka
shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu
aku berbuka).” Sayangnya, sanad dari hadits ini terputus dan menjadi hadits
yang dhaif. Secara umum, hadits doa ini disebutkan berasal dari Abu Daud dalam
sunannya, dari Mu’adz bin Zuhroh (seorang tabi’in). Tetapi, perawi di atasnya
terputus.
Masih dengan doa
yang sama, tetapi dari riwayat yang berbeda. Yaitu oleh Ath-Thabrani dari Anas
bin Malik. Sayangnya, terdapat perawi dhaif yaitu Daud bin Az Zibriqon, yang
terkenal sebagai perawi matruk (dituduh berdusta).
Maka, bagaimana doa buka puasa yang
sesuai dengan ajaran Rasulullah saw. dan berasal dari hadits yang shahih?
Doa Buka Puasa
Shahih
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata, “Jika
Rasulullah saw. berbuka puasa, beliau mengucapkan “Dzahabazh zhoma’u
wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Telah hilanglah dahaga,
telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah
menghendaki).”” (HR. Abu Daud).
Dalam bahasa Arab dari hadits tersebut,
berbuka puasa disebutkan dengan kata إِذَا أَفْطَرَ yang bermakna “telah berbuka”. Sedang maksud dari ‘telah hilanglah
dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan’ adalah
untuk mengingatkan agar kita selalu bersyukur dan semangat untuk mengerjakan
amal ibadah (dalam hal ini puasa).
Maka, urutan yang benar adalah saat
hendak berbuka ucapkan bismillah. Kemudian, melakukan buka puasa (berupa iftar).
Barulah berdoa sesuai hadits shahih tersebut. Di akhir buka puasa, jangan lupa
untuk mengucap hamdalah.
Namun, juga ada ucapan lan berdasarkan
atsar tentang doa buka puasa. Yaitu dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash r.a.,
doa buka puasanya sebagai berikut, “Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal
latii wasi’at kulla syain an taghfirolii.” Artinya, “Ya Allah,
aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya Engkau
mengampuni aku.” Meski merupakan atsar, tetapi hadits ini diriwayatkan oleh
Ibnu Majah dan dinilai hasan.
Baca juga:
Tips Melatih Anak Berpuasa | YDSF
HADITS TENTANG PUASA DAPAT MEMBUAT SEHAT | YDSF
Adab Berbuka Puasa
Saat buka puasa,
bukan hanya berdoa yang perlu menjadi perhatian. Namun, juga ada hal-hal lain
yang termasuk dalam adab berbuka puasa sesuai dengan sunah Rasulullan saw. Meliputi:
1.
Menyegerakan
berbuka
Tidak perlu
menunggu adzan Maghrib selesai berkumandang, buka puasa dapat dilakukan pada
saat kita telah mendengar kalimat pertama adzan (Allahuakbar, Allahuakbar).
Sebagaimana diriwayatkan dalam salah satu hadist tentang hal ini, Rasulullah
saw. bersabda, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2.
Berbuka
dengan kurma dan seteguk air
Bila berdasarkan
hadits dari Anas bin Malik r.a., kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah saw.
sangat senang bila berbuka dengan kurma basah (rothb). Sayangnya, di negeri
kita tidak selalu ada atau susah untuk menemukannya. Namun, jangan khawatir.
Rasulullah saw. juga mencontohkan untuk tidak mengapa berbuka dengan kurma
kering (tamr). (HR. Abu Daud).
3.
Mengucapkan
basmalah sebelum buka
Setelah mendengar
adzan, jangan keburu meneguk atau menyantap menu buka meski kita tahu adalah
sunah untuk menyegerakan berbuka. Awalilah dengan mengucapkan basmalah terlebih
dahulu.
Dari Aisyah r.a.,
Rasulullah saw. bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian
makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca
'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah
ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah
pada awal dan akhirnya).”” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi).
4.
Berdoa
buka puasa
Selanjutnya,
barulah kita mulai menyantap menu iftarnya. Meneguk air dan kurma, bila sesuai
sunah. Barulah kita dapat memanjatkan doa buka puasa sesuai sunah. Seperti yang
telah disebutkan di atas.
5.
Berdoa
secara umum
Nah, ini yang
menarik. Saat berbuka, kita tidak hanya bisa berdoa untuk buka puasa. Namun,
juga bisa memanjatkan doa-doa lain, mengingat bahwa waktu berbuka puasa
merupakan salah satu waktu mustajabnya doa.
6.
Berdoa
setelah berbuka
Bila telah
menikmati iftar, maka jangan lupa mengakhirinya dengan berdoa pula. Dari Mu’adz
bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Barang
siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii
ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin,”
(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan
kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah
lalu."” (HR. Tirmidzi).
Atau, juga bisa cukup
dengan mengucapkan alhamdulilllah.
Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan
Artikel Terkait
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF
BONUS GAJI ATAU THR MASUK HITUNGAN ZAKAT PENGHASILAN | YDSF