Hadits Tentang Puasa Dapat Membuat Sehat | YDSF

Hadits Tentang Puasa Dapat Membuat Sehat | YDSF

23 April 2020

Pernah dengar tentang berpuasa dapat menyehatkan badan? Bahkan banyak informasi yang beredar dan hadits yang menyatakan bahwa dengan puasa dapat membuat badan seseorang menjadi lebih sehat. Namun, apakah kesemuanya itu shahih?

Berpuasa, menjadi salah satu amalan yang memiliki banyak pahala bahkan menjadi salah satu pintu surga bagi umat Islam. Bahkan amalan puasa juga tercantum menjadi bagian dari rukun Islam. Selain melakukan amalan puasa wajib (seperti Ramadhan), berpuasa sunnah juga menjadi tabungan pahala tersendiri bagi siapa saja pelakunya.

Puasa sejatinya bukan hanya sekedar menahan nafsu untuk makan dan minum. Lebih dari itu. Makna puasa menjadi lebih dalam karena juga menahan seseorang untuk menahan hawa nafsu dan melakukan tindakan-tindakan buruk di luar syariat.

Hadits Puasa Membuat Sehat

Sebuah hadits berkata, “berpuasalah pasti Anda sehat”, dikeluarkan oleh Thabrani dalam kitab al-Ausath (2/225/1/8477), Abu Nu’aim dalam kita al-Thibbi (24/1 dan 2) dengan sanad Muhammad ibn Sulaiman ibn Dawud, dari Zuhair ibn Muhammad dari Suhail ibn Abu Shali, dari bapaknya, dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw., “berpuasalah kalian pasti sehat”.

Thabrani berkata bahwa tidak ada yang meriwayatkan dengan redaksi seperti ini kecuali Zuhair ibn Muhammad. Ini adalah periwayatan yang lemah karena merupakan periwayatan penduduk negeri Syam kepadanya. Dan hadits inilah contohnya:

Ibn Hajar dalam Takhrij al-Ihya mengatakan, hadits tersebut dikeluarkan Thabrani dalam al-Ausath dan Abu Nu’aim dalam al-Thibbi al-Nabawi dari Abu Hurairah dengan sanad yang lemah.

Al-Mundziri dalam al-Targhib (2/60) dan Ibn Hajar al-Haitsami dalam al-Majma (3/179) menyatakan perawi-perawinya terpecaya. Namun harus digali lebih lanjut, karena sekadar keterpercayaan perawi belum jaminan keshahihan hadits, tanpa mengetahui cacar samarnya. Yaitu periwayatan penduduk Syam terhadap Zuhair ibn Muhammad yang dinilai lemah.

Berbeda dengan al-Shan’ani dalam Subulu Salam (3/179) yang menyatakan hadits ini palsu, yakni hadits dengan redaksi:

Berperanglah kalian pasti dapat rampasan, berpuasalah kalian pasti sehat, dan berpergianlah kalian pasti diampuni. Hadist ini dikeluarkan Ibn Adi dalam al-Kamil (7/2521), yakni dengan sanad Nahsyal dari Dhahhak dari Ibn Abbas. Padahal, Nahsyal adalah perawi yang periwayatannya harus ditinggalkan dan Dhahhak ternyata tidak pernah mendengar dari Ibn Abbas.

Puasa memang dapat menjadikan sebagian pelakuknya sehat. Bahkan dapat menjadi terapi kesehatan. Namun, harus dipahami bahwa kebenaran wahyu adalah mutlak. Artinya, konsep puasa jaminan kesehatan itu harus cocok secara universal dan kapan saja.

Padahal seseorang dalam kondisi tertentu akan berdampak berbahaya sekiranya yang bersangkutan berpuasan, misal sedang sakit atau memang maag sedang kambuh. Itulah sebabnya Allah tidak mewajibkan mereka apabila memiliki udzur syari. Wallahu a’lam.

 

Disadur dari Majalah Al Falah Edisi Juni 2013

 

Foto cover: Designed by pressfoto / Freepik 

 

Baca juga:

Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah | YDSF

ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF

Keistimewaan Puasa Ramadhan | YDSF

Zakat Maal | YDSF

HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM

PERHITUNGAN ZAKAT RUMAH KONTRAKAN | YDSF

 

Donasi Online Covid-19

               

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: