Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF

Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF

25 Oktober 2022

Bagi setiap muslim, kata insya Allah pasti terdengar tidak asing lagi. Dalam kehidupan sehari-hari, kata insya Allah kerap kali diucapkan. Biasanya umat muslim mengucapkan kata tersebut ketika ingin melakukan sesuatu dan berjanji akan melaksanakannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Insya Allah bermakna ‘jika Allah mengizinkan/menghendaki’. Dapat disimpulkan bahwa kata Insya Allah menyatakan harapan atau janji yang belum terpenuhi dan bersifat belum pasti, sepenuhnya dikembalikan kepada Allah Swt. Sebab, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kekuasaan Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 31,

قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَمَن يُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ ٣١

Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?

Berdasarkan ayat tersebut, dapat dipahami bahwa kata Insya Allah semestinya dapat diucapkan di waktu yang tepat. Tentu, sebagai umat muslim, kita perlu memahami lebih dalam makna dari Insya Allah dalam Islam. Dengan demikian, kita bisa lebih mudah menerapkannya dalam keseharian kita tanpa meremehkannya.

Baca juga: Tips Meraih Pahala Terbaik dari Allah | YDSF

Makna Dahsyat ‘Insya Allah’

Perintah mengucapkan Insya Allah sendiri, secara langsung datang dari Allah melalui Al-Qur’an surah Al Kahfi ayat 23-24,

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ – اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا

 “Jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi. Kecuali (dengan menyebut): InsyaAllah (kecuali jika Allah menghendaki). Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS. Al Kahfi: 23-24)

Berdasarkan ayat di atas, telah disebutkan bahwa insya Allah berarti kecuali jika Allah Swt. menghendaki. Dari arti tersebut, bisa kita pahami bahwa kata insya Allah memiliki beberapa makna, di antaranya:

1.    Terdapat iman dan keyakinan yang kuat kepada Allah Swt.

Jika kita mengatakan insya Allah kepada seseorang, itu berarti kita menyatakan keyakinan yang kuat kepada Allah Swt. Keyakinan bahwa Allah selalu ikut andil pada apapun yang dilakukan manusia. Sebab, Allah Maha Melihat atas apa yang dilakukan hambaNya selama di dunia. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an,

اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

 

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18)

 

2.    Sikap rendah hati (tawadhu’)

Kata insya Allah yang diucapkan juga berarti penunjukan sikap rendah hati atau tawadhu’. Yang berarti wujud pengakuan bahwa seorang hamba itu lemah di hadapan Allah Swt. Selain itu, juga membawa kesadaran pada manusia bahwa hanya Allah lah tempat bergantung pada segala sesuatu.

Allah yang menciptakan dunia seisinya dan garis takdir setiap hambaNya telah tertulis di lauhul mahfudz. Maka, tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan dirinya. Termasuk ketika memiliki keyakinan atas apa yang terjadi di esok hari.

Baca juga: Perbaiki Hati Sebelum Amal | YDSF 

3.    Tidak ada hal yang pasti

Sejatinya, segala hal yang terjadi di dunia ini bersifat tidak pasti. Meski takdirnya telah tertulis di lauhul mahfudz, namun manusia tidak memiliki kuasa untuk mengetahuinya. Ucapan insya Allah juga mengandung bentuk keinsyafan manusia atas segala sesuatu yang terjadi. Hanya Allah lah yang menentukan sesuatu itu bisa terjadi atau tidak.

Sebagaimana Allah berfirman, “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 29)

 

4.    Kolaborasi usaha dan pasrah (tawakal)

Insya Allah juga bermakna kolaborasi antara usaha dan pasrah. Artinya, meskipun  segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah Swt., bukan berarti kita hanya pasrah dan tidak ada usahanya. Allah berfirman dalam surah Ar Ra’du ayat 11,

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

 

Waktu yang Tepat Mengucapkan ‘Insya Allah’

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemukan pengucapan kata Insya Allah yang tidak sesuai dengan perbuatan nyatanya. Berlindung dibalik kata Insya Allah, padahal punya niatan tidak menepati janjinya.

Padahal berdasarkan penjelasan makna kata insya Allah di atas, kita tidak boleh meremehkan begitu saja. Pengucapan kata insya Allah sendiri, bisa digunakan ketika akan melakukan sesuatu pada waktu yang akan datang. Jika sudah dilakukan, maka tidak perlu menggunakan kata insya Allah. Misalnya, “saya sudah shalat insya Allah,” maka yang demikian tidak perlu menggunakan kata insya Allah.

 


Infaq Online:


 

Artikel Terkait:

Tips Menjadi Muslim Berkualitas | YDSF
Penyebab Hati Terasa Sempit | YDSF
6 Amalan Ringan Dan Mudah Menuju Surga | YDSF
Cara Mencari Berkah (Tabarruk) Allah Sesuai Syariat Islam | YDSF
Menjaga Agama, Melindungi Manusia | Dharuriyah Al-Khams (5 Perkara Asasi) | YDSF
Istiqamah dalam Kebaikan | YDSF
Pahala Juga Disegerakan di Dunia | YDSF

Tags: insya Allah, makna insya Allah, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: