Agama ibarat
rambu-rambu di jalanan kota. Jangankan tanpa lampu lalu lintas, jika di perempatan
jalan lampu tiga warna itu padam saja, bisa terjadi kekacauan yang parah.
Begitulah bila
perjalanan hidup tanpa agama. Akan terjadi tabrakan dan kecelakaan. Nabi
Muhammad SAW. diutus sebagai penyempurna ajaran rasul-rasul sebelumnya. “…Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku…” (QS. Al Maidah 3).
Ada lima hal
fundamental yang diatur oleh Dinul Islam. Jika tidak ditata oleh agama, lima
perkara ini menjadi sumber kesemrawutan. Para ulama menyebutnya: Dharuriyah Al-Khams (lima perkasa asasi
manusia). Apa saja itu?
Agama mengatur cara beribadah
Tanpa tuntunan wahyu,
manusia selalu tersesat dalam mengenal Tuhan. Di zaman prasejarah hingga zaman modern
ini, masih ada manusia yang menjadikan benda atau sesuatu yang berwujud sebagai
sesembahan.
Manusia punya ritual
penyembahan gunung, batu, patung, pohon, laut, sungai dan benda alam lainnya.
Bahkan ada manusia yang mengaku dirinya sebagai sesembahan. “Firaun berkata, ‘Akulah
tuhanmu yang paling tinggi.” (QS. An Naziat 24).
Sedangkan di zaman modern ini, manusia ada yang mengagungkan teknologi da pengetahuan sebagai berhala. Ucapan Qarun bisa mewakili sikap para pemuja teknologi. “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” (QS. Al Qashash 78).
Agama itu menjaga jiwa-jiwa manusia
Betapa banyak aturan
atau landasan hidup buatan manusia yang menyalahi Dinul Islam sehingga mengakibatkan
korban jiwa yang mengerikan.
Paham komunisme
misalnya. Sejarah mencatat, paham ini telah mengakibatkan manusia saling curiga
dan iri antara miskin-kaya, buruh-majikan, bangsaw.an-jelata, dll. Ujungnya
adalah konflik dan kekerasan.
Di Uni Soviet tercatat
61 juta jiwa terbunuh di masa kemunculan komunisme, Cina 41 juta jiwa, Kamboja
2 juta, dan masih banyak lainnya. Sehingga menurut data total 120 juta jiwa
melayang di dunia akibat komunisme.
Jumlah itu tiga kali lebih
banyak dibandingkan total korban jiwa Perang Dunia II di berbagai negeri
(sekitar 38 juta jiwa).
Sedangkan Islam menjaga jiwa. “Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan siapa saja yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al Maidah 32).
Agama itu melestarikan keturunan
Adalah puncak
kebodohan ketika suatu negara membolehkan pernikahan sesama jenis. Mana mungkin
akan lahir anak?
Menurut data, hingga
2017 sudah 25 negara yang melegalkan pernikahan sejenis. Ini belum termasuk
aturan yang mengizinkan seks pranikah, aborsi, dan hidup berdua tanpa nikah (cohabitation).
Heru Susetyo, Ph.D,
dosen Fakultas Hukum UI, menuliskan bahwa negara seperti Uruguay membolehkan
seks tanpa nikah minimal usia 12 tahun, Jepang 13 tahun, Brazil dan Jerman 14
tahun, dan Perancis 15 tahun. Sedangkan Rusia, Inggris Raya, Singapura, Belanda
dan sebagian negara bagian Australia 16 tahun.
Kita berdoa kepada Allah
agar Indonesia dijauhkan dari kebijakan yang merusak ini. Nauzubillah. Kita harus menjaga negeri ini tetap waras dan beradab.
Dan di antara akibat
kekacauan ini, misalnya kini Jepang defisit SDM. Pada 2014, hanya sekitar satu
juta bayi lahir di Jepang, sementara angka kematian 1.269.000 jiwa. Ada defisit
269.000 jiwa.
Diperkirakan 2050, sekitar 40 persen penduduk Jepang rata-rata berusia di atas 65 tahun dan kekurangan kaum muda yang produktif. Sangat mengkhawatirkan.
Agama melindungi akal manusia
Itulah mengapa Islam
melarang keras khamr, yaitu semua zat
yang memabukkan dan merusak tubuh. Mulai dari rokok, minuman keras,
penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif.
Dalam suatu kesempatan, seorang ibu dari pasien narkoba bercerita. Anaknya yang berusia 38 tahun sudah 17 tahun lamanya tidak lagi menggunakan narkoba. Namun selama itu pula dampaknya masih merusak mental si anak.
Agama menghargai kepemilikan harta
yang sah
Segala perpindahan
harta yang tidak sah, baik secara sembunyi maupun terang-terangan diharamkan.
Baik yang diambil dengan cara manipulatif maupun dengan cara kekerasan.Akan
dikenakan penindakan hukum.
Oleh karena itu,
urusan harta warisan, harta temuan, perdagangan, kontrak kerja, jual beli,
sewa, gadai, hibah, zakat, infaq, wakaf hingga utang piutang diatur dalam Islam
secara rinci. Karena harta adalah salah satu sumber penopang kehidupan dan
kesejahteraan manusia.
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu.” (QS. An Nisa 29).
Setiap cara yang
menyalahi agama, pasti akan menimbulkan kekacauan, kriminalitas bahkan
pertumpahan darah. (dari berbagai sumber)
***
Sumber Majalah Al Falah Edisi Maret 2022
Featured Image by Pexels.
Donasi Ramadhan:
(Klik dan Pilih Program Pilihan Sahabat)
Artikel Terkait:
WAKAF TERBAIK UNTUK ORANG TUA TERCINTA | YDSF
Zakat Pengurang Penghasilan Kena Pajak | YDSF
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF
Perbedaan Zakat, Sedekah, dan Wakaf | YDSF
ALASAN WAJIB TUNAIKAN ZAKAT | YDSF