Menjaga diri agar terselamatkan dari siksa
kubur merupakan sebuah perjalanan menuju cita-cita akhir seorang Muslim untuk
mencapai surga-Nya. Siksa kubur adalah salah satu fase dalam kehidupan setelah
mati yang seringkali menimbulkan rasa takut dan khawatir bagi seorang Muslim.
Karena pada momen tersebut kita akan mulai merasakan dampak-dampak hasil
perbuatan kita di dunia. Latar dari kejadian siksa kubur kita kenal dengan alam
barzakh, yakni alam yang berada di antara dunia dan akhirat.
Bagi mereka yang sering ingkar, telah terdapat
kisah gambaran bagaimana menakutkannya siksa kubur. Dalam Al-Qur’an surah
Al-Mukminin ayat 45 – 46, Allah Swt. berfirman, “Dan Fir’aun beserta kaumnya
dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras“.”
Dinarasikan dari Hani, seorang budak dari
Utsman bin Affan, ketika Utsman berhenti di sebuah kuburan lalu menangis
tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu ia bertanya, “Wahai Utsman ketika
disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis. Namun engkai malah menangis
ketika berdiri di depan kubur. Mengapa?” Maka Utsman menjawab, “Sesungguhnya
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Aku tidak pernah melihat pemandangan yang
paling mengerikan dibandingkan alam kubur.” (HR. Tirmidzi).
Begitu sedihnya Rasulullah melihat umatnya
dalam alam kubur. Maka jelas tergambar bagaimana menakutkan dan mengerikannya
kondisi siksaan di sana. Sebagai Muslim pendamba surga, tentu menjadi sangat
penting untuk kita bisa menjaga diri agar dijauhkan dari segala proses buruk
menuju akhirat kelak, termasuk terhindar dari siksa kubur.
Baca juga: Surah As Sajdah & Al Insan Tiap Usai Shalat Subuh Jumat l YDSF
7 Amalan Penyelamat Siksa Kubur
1.
Ikhlas dalam beramal
Ikhlas dalam beramal adalah inti dari setiap
ibadah yang kita lakukan sebagai seorang Muslim. Setiap perbuatan baik, baik
itu shalat, zakat, puasa, atau bahkan tindakan kecil seperti membantu sesama,
harus dilakukan dengan niat murni hanya untuk mencari ridha Allah Swt.
Ketulusan hati ini memastikan bahwa amalan kita diterima oleh Allah dan bukan
sekadar ritual kosong yang tidak bernilai di sisi-Nya.
Dalam Al-Qur’an, dengan gamblang kita
diajarkan untuk melakukan setiap amalan lillahi ta’ala, sebagaimana Allah
berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5).
2.
Mengikuti sunah dan menjauhi
bid’dah
Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa
melakukan suatu amalan yang bukan dari ajaran kami, maka amalannya tersebut
tertolak.” (HR. Muslim). Dari hadits tersebut maka jelas, apa yang tidak
termasuk dalam sunah beliau, terlebih bila sudah menyimpang jauh, hendaknya
kita hindari.
Kita mengenalnya dengan istilah bid’ah, yaitu yaitu
inovasi dalam ibadah yang tidak pernah diajarkan atau dicontohkan oleh Nabi.
Dalih paling umum adalah “tidak mengapa toh berbuat baik”. Padahal dalam Islam,
kita dianjurkan untuk berilmu terlebih dahulu sebelum beramal. Berpegang teguh
pada ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
3.
Menjaga kesucian diri dari najis
Mungkin terdengar remeh, tetapi ternyata
justru inilah salah satu hal yang wajib dengan sangat mampu kita jaga. Dalam hadits
shahih Bukhari dan Muslim, dinarasikan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika Nabi saw.
melewati dua kuburan lalu beliau bersabda, “Sungguh keduanya sedang diadzab
dan mereka berdua diadzab bukan karena suatu yang besar. Salah seorang diantara
mereka tidak menjaga diri dari air kencing dan sedangkan yang satu lagi dia
pernah berjalan menebar namimah (menebar keburukan orang lain untuk mengadu
domba).”
Maka dari itu, sangat penting bagi setiap
Muslim untuk menjaga kesucian dan bersuci dengan sempurna.
4.
Berdoa memohon perlindungan siksa
kubur
Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
untuk umat Muslim agar mendapatkan perlindungan Allah Swt. dari siksa kubur
adalah doa ketika tasyahud akhir dalam shalat. Rasulullah saw. bersabda,
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا
وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah, aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan
dan kematian, serta dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." (HR. Muslim)
Doa ini mencakup perlindungan dari berbagai
bentuk ujian dan azab, yang tidak hanya terjadi di dunia, tetapi juga di alam
kubur dan akhirat. Dengan memohon perlindungan dari siksa kubur secara rutin,
kita menunjukkan kesadaran dan keimanan yang mendalam akan kehidupan setelah
mati.
Baca juga: Doa Menyelesaikan Urusan dengan Baik l YDSF
5.
Rutin membaca surah Al-Mulk tiap
malam
Rasulullah saw. bersabda, “Ada suatu surat
dari Al-Qur'an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi
yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: ‘Tabaarakalladzii biyadihil
mulku…’” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan
ulama mengenai keshahihan beberapa hadits terkait keutamaan surah Al-Mulk,
banyak ulama yang tetap menganjurkan membaca surat ini sebagai bagian dari
rutinitas malam. Harapannya, kita tidak hanya mendapatkan perlindungan dari
siksa kubur tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah Swt. melalui salah satu
surht yang penuh dengan peringatan dan pengingat akan kekuasaan-Nya.
6.
Perbanyak amal shalih
Amalan-amalan seperti shalat, zakat, puasa,
membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama adalah ibarat
tabungan akhirat yang tidak pernah berkurang nilainya. Setiap amal shalih yang
dilakukan dengan niat yang ikhlas akan menjadi pelindung yang kuat dari siksa
kubur dan merupakan bekal yang berharga di alam barzakh. Dalam Islam, amal
shalih tidak hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga cerminan dari ketaatan
dan kecintaan kita kepada Allah Swt.
7.
Menjauhi dosa dan fitnah
Dosa besar seperti syirik, zina, membunuh, dan
menyebarkan fitnah adalah perbuatan yang secara langsung merusak tatanan moral
dan spiritual seseorang.
Syirik, misalnya, adalah dosa terbesar karena
menempatkan sesuatu atau seseorang pada posisi yang hanya layak untuk Allah
Swt. Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48).
Selain itu, fitnah dan adu domba adalah dosa
yang seringkali dianggap ringan oleh sebagian orang, namun dampaknya bisa
sangat merusak, baik bagi individu maupun orang lain. Rasulullah Saw. bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Bukhari dan
Muslim). (berbagai sumber).
Wakaf di YDSF
Artikel Terkait
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF