Pada dasarnya,
segala rezeki yang kita terima di dunia ini, seluruhnya bersumber dari Allah
Swt. Setiap manusia telah memiliki porsi rezekinya masing-masing yang tidak
akan tertukar dengan yang lain. Allah Swt. memberikan rezeki untuk setiap
hambaNya dari berbagai jalan. Beberapa di antaranya telah disebutkan dalam
Al-Qur’an.
Allah Swt.
berfirman, “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia
kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha
melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isra’: 30)
Allah Swt.
memiliki nama-nama baik atau dikenal dengan sebutan Asmaul Husna. Salah satunya
yaitu Ar Razzaq atau Yang Maha Pemberi Rezeki. Hal ini bersifat mutlak,
sekalipun ada orang lain yang memberi kita rezeki, itupun merupakan serangkaian
takdir yang telah diatur oleh Allah Swt. Sebab, apapun yang terjadi di muka
bumi ini ialah atas kehendak Allah Swt. Dalam Al-Qur’an surah Adz Dzariyat ayat
58, Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ هُوَ
الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya
Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”
Allah Swt.
memiliki berbagai cara untuk memberi rezeki kepada setiap hambaNya. Tak hanya
melalui ikhtiar manusia dalam bekerja, Allah juga mencukupkan rezeki manusia
melalui jalan lain. Hal ini telah disebutkan dalam beberapa firmanNya dalam
Al-Qur’an. Di antaranya sebagai berikut.
Baca juga: Definisi Rezeki Berkah dalam Islam | YDSF
Rezeki Karena Menikah (QS. An
Nur: 32)
Sebagian besar
seseorang takut untuk menikah sebab takut kekurangan rezeki. Terlebih bagi
calon suami yang sebelumnya hanya bekerja seadanya, pasti masih memiliki kekhawatiran
mampu atau tidak mencukupi kebutuhan setelah menikah. Padahal, Allah Swt. telah
menjanjikan rezeki yang cukup bagi mereka yang menikah karenaNya. Sebagaimana
firman Allah,
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى
مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ
يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Dan
nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.”
(QS. An Nur: 32)
Berdasarkan ayat
di atas, Allah dengan tegas berjanji akan memampukan setiap hambaNya yang akan
menikah meskipun secara kasat mata terlihat miskin atau kurang mampu. Dengan karunia
dari Allah Yang Maha Luas, maka tidak akan kekurangan rezeki apapun. Tentunya, rezeki
yang dimaksud akan Allah berikan melalui ikhtiar dan doa setiap hambaNya. Tidak
bisa jika hanya pasrah saja tanpa melakukan apa-apa.
Rezeki Karena Bersyukur (QS.
Ibrahim: 7)
Dalam Islam,
bersyukur berarti ungkapan terima kasih dan pujian atas limpahan nikmat yang
Allah berikan kepada hambaNya, baik secara lisan maupun dalam hati. Beberapa
umat muslim mengungkapkan rasa syukur dengan melafalkan kata ‘Alhamdulillah’
(segala puji bagi Allah).
Allah Swt. sangat
mencintai setiap hambaNya yang selalu memanjatkan rasa syukur. Bukti cinta yang
dimaksud yaitu siapapun yang bersyukur atas nikmat Allah, maka Allah akan
menambah nikmat tersebut kepada hambaNya. Sebagaimana firmanNya,
وَاِذْ تَاَذَّنَ
رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ
لَشَدِيْدٌ
“Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)
Baca juga: Amalan Ibadah Pembuka Pintu Rezeki | YDSF
Rezeki Karena Anak (QS. Al
Isra: 31)
Dalam Islam, anak
ialah karunia sekaligus amanah dari Allah Swt. untuk setiap orang tua. Maka, disini
terdapat perintah untuk merawat dan menjaga karunia Allah dengan sebaik
mungkin. Memberikan pendidikan agama yang benar, serta menempatkan mereka ke
dalam lingkungan baik yang senantiasa mengingat Allah. Sehingga bisa menjadi
putra putri yang shalih dan shalihah, yang membawa manfaat bagi sekitarnya.
Apabila setiap
manusia menjaga karunia (anak) dari Allah Swt. dengan sebaik-baiknya, maka
Allah tidak akan membiarkannya kekurangan rezeki apapun. Sebagaimana firmanNya,
وَلَا تَقْتُلُوْٓا
اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ
كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا
“Dan janganlah
kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki
kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.”
(QS. Al Isra: 31)
Rezeki Karena Sedekah (QS. Al
Baqarah: 245)
Sejatinya, harta
yang kita miliki ialah dari Allah Swt. Maka, sudah seharusnya kita
membelanjakan harta yang kita punya dijalan Allah, yakni dengan bersedekah atau
berbagi kepada sesama muslim yang membutuhkan. Tak harus banyak nilainya, yang
penting niat ikhlas Lillahi Ta’ala ketika bersedekah.
Saat sedekah,
mungkin secara kasat mata harta kita berkurang. Padahal Allah Swt. akan
melipatgandakan setiap harta yang kita infakkan. Dalam Al-Qur’an, Allah
berfirman,
مَنْ ذَا الَّذِيْ
يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ
يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Barangsiapa
meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti
kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al Baqarah: 245)
Featured Image
by unsplash
Sedekah dari Rumah:
Artikel Terkait:
Doa Memohon Rezeki yang Berkah dan Umur Panjang | YDSF
Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF
Empat Cara Menjemput Rezeki | YDSF
Rezeki Yang Allah Berkahi | YDSF
Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF
6 Keutamaan Sedekah dalam Janji Allah Swt. | YDSF
Waktu Sedekah Terbaik | YDSF
Sedekah Al-Qur'an Pelosok Negeri: