Tips Melatih Disiplin pada Anak | YDSF

Tips Melatih Disiplin pada Anak | YDSF

26 Mei 2022

Melatih disiplin pada anak, memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, pada dasarnya setiap orang tua pasti menginginkan putra-putri mereka mempunyai disiplin yang baik. Bangun tidur tepat waktu lalu melaksanakan shalat subuh dengan segera tanpa disuruh-suruh serta mengembalikan permainan ke tempatnya dan rajin membersihkan diri mereka.

Namun sering kali orang tua harus kecewa, karena mendapati putra-putri jauh dari perilaku disiplin. Akhirnya orang tua harus sering memberikan hukuman/konsekuensi logis dari setiap perilaku anak yang kurang berdisiplin.

Makna Hidup Disiplin

Ada kesalahan umum yang sering terjadi di dalam memahami disiplin. Sehingga kesalahan tersebut sering kali memunculkan hambatan bagi para orang tua dalam membangun disiplin bagi putra-putri mereka, di antaranya:

1. Disiplin sering dipahami sebagai seperangkat aturan yang dibuat oleh orang dewasa demi tertibnya perilaku anak-anak mereka. Banyak anak yang tidak memahami mengapa mereka diminta untuk melakukan ini-itu.

2. Disiplin sangat identik dengan hukuman, cara mendisiplinkan anak adalah dengan memberikan hukuman bagi yang melanggar. Sementara jika anak melaksanakan dengan baik, mereka jarang diberi penghargaan. Alasannya adalah sudah seharusnya mereka untuk melaksanakan disiplin tersebut, untuk apa diberi penghargaan.

3. Dengan kedua pemahaman di atas maka terasa bahwa disiplin hanyalah kepentingan orang tua dan bukan kebutuhan anak. Akhirnya disiplin bagi mereka hanyalah beban yang diberikan orang tua kepadanya.

4. Anak menaati disiplin hanya untuk menghindari dari hukuman, bukan untuk menikmati ketertiban yang mereka lakukan. Saat mereka bersama-sama dengan orang tua mereka sangat disiplin, namun ketika orang tua pergi mereka pun melalaikannya.

Baca Juga: QURBAN, REFLEKSI PENGORBANAN HAQIQI | YDSF

Cara Melatih Disiplin pada Anak

Sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua ketika mereka ingin membangun disiplin kepada putra-putri mereka:

1. Bukan Sekadar Peraturan

Disiplin tidak dipahami lagi sebagai seperangkat peraturan bagi anak dari orang tuanya, tetapi hal-hal yang sudah semestinya bagi anak untuk melakukannya demi kebaikan mereka. Dengan pemahaman baru ini maka orang tua lebih bijaksana untuk menerapkan disiplin dari kebutuhan anak sehari-hari tentang ketertiban dan keteraturan. Saat bayi, seorang ibu harus sudah menerapkan jadwal yang baik tentang waktu makan mereka.

Saat anak tersebut menginjak balita mereka sudah dapat diajari tentang cara merawat diri dari yang paling sederhana dll.

2. Beri Penghargaan

Hendaknya orang tua memberi penghargaan kepada anak setiap kali mereka telah melakukan sebuah aktifitas dengan baik. Dan jika terpaksa memberikan konsekuensi karena perilaku mereka yang kurang baik, pastikan jenisnya yang masih ada hubungannya dengan disiplin yang dilanggarnya. Konsekuensi yang bagus adalah konsekuensi yang merupakan akibat alamiah dari perbuatannya atau konsekuensi yang mengurangi kenyamanan anak.

3. Batasi

Fokus dan hanya menargetkan satu atau dua perilaku untuk dilakukan. dengan baik oleh anak. Misalnya. makan harus dihabiskan, makanan jangan dibuat main. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada aktifitas tertentu daripada beberapa aktifitas sekaligus.

4. Biarkan mereka memilih

Memberikan kepada anak pilihan-pilihan kecil semisal baju apa yang ia sukai, mau wortel atau kacang, mengerjakan PR terlebih dahulu atau membaca buku. Setelah mereka telah menentukan pilihan, anak dan orang tua berlaku konsisten untuk menerapkannya.

5. Istiqamah

Selalu bersikap konsisten. Orang tua jika telah mengatakan akan ada tindakan akibat dari perilakunya yang kurang baik, maka ia harus menerapkan konsekuensi tersebut. Sehingga anak tidak akan mencoba-coba untuk melanggarnya.

6. Teladan

Orang tua harus menjadi model bagi kedisiplinan putra-putri mereka. Jika menginginkan putra-putrinya segera bergegas ke masjid, maka sudah pasti orang tua harus memberikan contoh untuk segera bersiap-siap pergi ke masjid.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Maret 2009

 

Qurban di YDSF



Artikel Terkait
HADITS PALSU: SETIAP BULU HEWAN QURBAN ADA KEBAIKAN | YDSF
Wakaf dalam Perspektif Mikro Ekonomi Islam | YDSF
ZAKAT UNTUK HARTA CICILAN | YDSF
Wakaf Terbaik untuk Orang Tua Tercinta | YDSF
BEDA ZAKAT PENGHASILAN DAN ZAKAT MAAL | YDSF
Benarkah Memotong Kuku di Hari Jum’at itu Sunnah? | YDSF

 

Bantu Fathan Bertahan

Tags: melatih disiplin anak, disiplin anak

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: