Sifat-Sifat Mulia Bangsa Arab Sejak Sebelum Kenabian | YDSF

Sifat-Sifat Mulia Bangsa Arab Sejak Sebelum Kenabian | YDSF

12 Mei 2023

Memang kita memungkiri bahwa di tengah kehidupan orang-orang Jahiliyah sebelum kenabian di Jazirah Arab banyak terdapat hal-hal yang hina, amoralitas, dan masalah-masalah yang tidak bisa diterima akal sehat dan tidak disukai manusia. Meskipun begitu mereka masih memiliki sifat mulia dan akhlak terpuji yang mengundang decak kagum.

Sifat-sifat mulia yang dimiliki menjadi bekal penting dalam penerimaan tugas kenabian. Akhlak mulia tersebut menentukan bahwa bangsa Arab memang layak menerima amanah dakwah Islam ke seantero jagat. Di antara akhlak itu, antara lain:

1.  Kedermawanan

Mereka saling berlomba-lomba dan membanggakan diri dalam masalah kederwanan dan kemurahan hati. Bahkan separuh syairsyair mereka bisa dipenuhi dengan pujian dan sanjungan terhadap kedermawanan ini. Adakalanya seseorang didatangi tamu yang kelaparan pada saat hawa dingin menggigit tulang. Sementara saat itu dia tidak memiliki kekayaan apa pun selain ekor unta yang menjadi penopang hidupnya.

Namun rasa kedermawaan bisa menggetarkan dirinya, lalu dia pun bangkit menghampiri unta satu-satunya, lantas menyembelihnya agar bisa menjamu tamunya. Dengan sifat kedermawaan seperti ini, bahkan mereka bisa menanggung pembayaran denda (dalam hal hukum pidana) dengan jumlah sangat tinggi dan membuat mata terbelalak. Sehingga tidak jarang hal ini justru menyebabkan pertumpahan darah dan mengakibatkan kematian. Yang pasti, mereka biasa membuat pujian dan membanggakan diri, terutama dari kalangan para penguasa dan pemimpin.

Di antara pengaruh sifat ini, mereka biasa bangga karena minum khamr/arak. Bukan kebanggaan karena meminumnya, tetapi hal itu dianggap sebagai salah satu cara menunjukkan kedermawanan dan paling mudah untuk menunjukkan pemborosan. Maka tidak heran jika mereka menyebut pohon anggur dengan nama Al karam (kedermawanan). Sedangkan arak yang terbuat dari anggur disebut Bintul Karam (putri kedermawanan).

Baca juga: Memupuk Sifat Kedermawanan dan Meneladani Rasulullah | YDSF

Pengaruh lainnya terlihat pada kebiasaan bermain judi. Mereka menganggap main judi sebagai salah satu cara mengekspresikan kedermawanan. Karena laba dari judi itulah mereka bisa memberi makan orang-orang miskin. Atau mereka menyisihkan sebagian uang dari andil orang-orang yang mendapat laba.

Oleh karena itu, Al-Qur’an tidak mengingkari manfaat dari khamr/arak dan judi. Namun Al Qur’an menyatakan, “Tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (QS. Al Baqarah 219).

2.  Memenuhi janji

Di mata mereka, janji adalah utang yang harus dibayar. Bahkan mereka rela anaknya sendiri terbunuh dan rumah mereka terbakar daripada mengingkari janji. Kisah Hani bin Mas’ud Asy Syaibani, As Samau’al bin Adiya dan Hajib bin Zararah sangat masyhur di dalam sejarah.

Hani bin Mas’ud Asy Syaibani adalah salah satu pemuka Arab di masa sebelum Islam. Diceritakan, ia telah berjanji memberikan suaka/ perlindungan kepada keluarga Nu'man bin Mundzir. Ia tetap menjaga janji itu meski diancam oleh Imperium Persia. Keselamatan diri dan keluarganya menjadi taruhan demi memegang teguh janji itu.

3.  Kemuliaan diri dan keengganan menerima kehinaan & kezaliman

Akibatnya, mereka sering berlebih-lebihan dalam masalah keberanian, sangat pencemburu dan cepat naik darah. Mereka tak mau mendengarkan kata-kata yang menggambarkan kehinaan dan pelecehan, melainkan mereka bangkit menghunus pedang. Lalu pecah perang yang berkepanjangan. Mereka tak memedulikan kematian yang bisa menimpa pada diri sendiri karena hal itu.

4.  Pantang mundur

Jika mereka sudah menginginkan sesuatu yang di situ ada kehormatan dan kemuliaan, maka tidak ada sesuatu pun yang bisa menghadang atau mengalihkannya.

5.  Lemah lembut dan suka menolong

Mereka suka membuat sanjungan tentang sifat ini dalam bentuk syair. Hanya saja, sifat ini kurang tampak karena mereka berlebih-lebihan dalam sifat keberanian dan mudah terseret pada peperangan.

Baca juga: Balasan Menolong dan Membantu Orang lain | YDSF

6.  Kesederhanaan pola kehidupan Arab Badui

Mereka tidak mau dilumuri warna-warni dan gemerlapnya peradaban. Hasilnya adalah kejujuran, dapat dipercaya, meninggalkan dusta, dan menjauhi pengkhianatan.

Kita melihat akhlak-akhlak yang sangat mulia ini -di samping letak geografis Jazirah Arabmerupakan sebab mengapa mereka dipilih untuk mengemban beban risalah yang menyeluruh, menjadi pemimpin umat dan masyarakat dunia.

Sebab sifat-sifat ini –sekalipun sebagian di antaranya ada yang menjurus kejahatan dan menyeret pada kejadian yang mengenaskan- toh pada dasarnya itu semua merupakan akhlak yang terpuji. Sifat-sifat ini bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat manusia jika mendapat sentuhan perbaikan. Maka inilah tugas Islam.

Barangkali akhlak yang paling menonjol dan paling banyak bermanfaat –setelah sifat pemenuhan janji- adalah sifat kemuliaan dan semangat pantang mundur. Sebab kejahatan dan kerusakan tak bisa diperbaiki –juga keadilan dan kebaikan tidak bisa ditegakkan- kecuali dengan kekuatan dan sifat seperti ini.

Di luar sifat yang enam ini, tentunya masih ada sifat-sifat utama mereka yang lain. Namun kali ini kita cukupkan pembahasannya pada yang enam ini saja (dalam Sirah Nabawiyah, Al Mubarakfury, Pustaka Al Kautsar, cetakan ke-31, 2010, hlm 34- 36). Semestinya kita meneladani sifat-sifat mulia mereka ini.

“Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di dalam timbangan (amal baik) seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berkata kotor lagi jahat” (HR. At Tirmidzi).

 

Sumber: Majalah Al Falah Edisi Juli 2020

 

Qurbanmu Bisa Jauh, Tapi Kamu Ga Perlu Pergi Jauh


Artikel Terkait:

Potret Pendidikan Karakter Keluarga Nabi Ibrahim | YDSF
Meneladani Cara Nabi Mengatasi Konflik | YDSF
Kisah Sapi Betina (Baqarah) - Umat yang Mempermainkan Perintah Nabi | YDSF
Pengorbanan Nabi Ismail AS. dalam Ibadah Qurban | YDSF
Cara Membentuk Karakter Baik pada Anak Menurut Islam | YDSF
Hobi dengan Menebar Kebaikan | YDSF

Tags: sifat mulia, zaman jahiliyah, jazirah arab, hikmah

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: