Puasa Asyura 10 Muharram | YDSF

Puasa Asyura 10 Muharram | YDSF

24 Juli 2023

Bulan Muharram atau bulan pertama dalam kalender hijriah merupakan salah satu bulan mulia yang termasuk dalam golongan bulan haram. Sebagaimana bulan haram lainnya, pada bulan ini umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, baik yang wajib maupun sunah. Lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt., pun lebih menjaga diri dalam bertindak agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah: 36).

Salah satu ibadah yang disunahkan di bulan Muharram yakni menunaikan puasa 10 Muharram atau dikenal dengan istilah puasa Asyura. Lalu, apa saja keutamaan menunaikan puasa Asyura? Dan bagaimana lafal niatnya?

Baca juga: Amalan di Bulan Muharram | YDSF

Sejarah Puasa Asyura dan Keutamaannya

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Aisyah ra. pernah menuturkan bahwa dahulu pada masa jahiliyyah, orang-orang Quraisy menjalankan puasa Asyura. Kemudian tatkala Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah, beliau juga berpuasa Asyura dan memerintahkan manusia untuk melakukan hal yang sama. Bahkan, Rasulillah saw. sangat menganjurkan sekali, hingga para sahabat melatih anak-anaknya untuk berpuasa Asyura.

Anjuran ini datang sebelum turunnya perintah kewajiban puasa Ramadhan. Kemudian usai diturunkan kewajiban puasa Ramadhan, Rasulullah saw. berkata, “Bagi yang hendak puasa silakan, bagi yang tidak puasa, juga tidak mengapa.” (HR. Bukhari).

Namun, ternyata di hari yang sama (10 Muharram) juga bertepatan dengan 10 Tishri (kalender Yahudi). Pada tanggal tersebut terdapat perayaan Yom Kippur (Hari Penebusan atau Perdamaian) bagi kaum Yahudi. Sehingga, mereka juga melaksanakan puasa selama 25 jam, terhitung dari terbenamnya matahari.

Mengetahui hal demikian, agar tidak menyamai golongan Yahudi Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan (Tasua).” (HR. Muslim).

Adapun keutamaan menunaikan puasa Asyura di antaranya:

1.    Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan

Nabi saw. bersabda, “Puasa yang paling utama (afdhol) setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram.” (HR. Muslim).

2.    Menghapuskan dosa setahun yang lalu

Rasulullah bersabda, “Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu” (HR. Muslim).

3.    Nabi sangat bersemangat berpuasa Asyura

Ibnu Abbas berkata, “Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari Asyura dan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari & Muslim).

Baca juga: Pentingkah Puasa Tasu’a dan Asyura? | YDSF

Niat Puasa Muharram

Setiap amalan ibadah yang dikerjakan oleh umat muslim haruslah disertai dengan niat, termasuk ketika akan berpuasa. Dan sejatinya, tempat niat berada dalam hati setiap orang. Sebagaimana perkataan Imam Nawawi dalam salah satu kitabnya, “Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan. Masalah ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama.” (Rowdhotuth Tholibin, 1: 268).

Namun, untuk mempermudah, meyakinkan, serta menggerakkan diri dalam menunaikan ibadah, terdapat beberapa ulama yang berpendapat tidak mengapa bila mengucapkan niat secara lisan. Seperti pada puasa Asyura, banyak redaksi yang beredar bahwa lafal niatnya sebagai berikut,

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala.” (Saya niat puasa sunah Asyura karena Allah Ta’ala).

Meski lafal niat di atas tidak terdapat haditsnya, tetapi cukup mewakilkan bentuk niat puasa Asyura dan dapat membantu umat muslim menjalankan ibadah puasa itu sendiri. Wallahua’lambisshowab. (berbagai sumber)

 

Featured Image by freepik

 

Mudah Berbagi Kebaikan:


 

Artikel Terkait:

Yom Kippur, Alasan Muslim Tidak Hanya Puasa Asyura | YDSF
Tips Melatih Anak Berpuasa Dan Beribadah Sejak Dini | YDSF
Hukum Menggabungkan Qadha Puasa dan Puasa Sunnah | YDSF
Hadits Tentang Puasa Dapat Membuat Sehat | YDSF
Hukum Puasa Weton dalam Islam | YDSF
Tiga Tingkatan Puasa | YDSF

Tags: puasa asyura, asyura, niat puasa asyura, 10 muharram, muharram, puasa sunnah

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: