Yom Kippur, Alasan Muslim Tidak Hanya Puasa Asyura | YDSF

Yom Kippur, Alasan Muslim Tidak Hanya Puasa Asyura | YDSF

28 Agustus 2020

Salah satu amalan yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umat Muslim selama bulan Muharram adalah melakukan puasa pada 10 Muharram. Atau yang sering kita kenal dengan sebutan puasa Asyura. Ternyata, berpuasa Asyura saja tidaklah cukup, umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa sehari sebelum puasa Asyura.

Puasa Asyura dan Peringatan Yom Kippur

Ajaran Rasulullah saw. untuk umat Muslim melakukan puasa Asyura ada pada hadits berikut:

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Di hari yang sama, yakni 10 Muharram, ternyata bertepatan dengan 10 Tishri dalam kalender Yahudi. Tanggal tersebut menjadi salah satu tanggal yang diistimewakan oleh kaum Yahudi karena bertepatan dengan perayaan Yom Kippur (Hari Penebusan atau Pendamaian). Sehingga, para Yahudi berpuasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya matahari.

Oleh karenanya, para sahabat saat itu pun sempat heran dan bertanya kepada Rasulullah saw. mengapa umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa di hari yang sama dengan Yahudi dan Nasrani melakukannya. Hingga akhirnya, Rasulullah saw. bersabda,

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)

Belum sempat menunaikan di tahun depannya, Rasulullah telah wafat. Meski begitu, umat Muslim tetap sangat dianjurkan untuk menunaikan puasa sehari sebelum puasa Asyura. Hal tersebut tak lain bertujuan untuk menyelisihi orang kafir. Sehingga Muslim menjadi beda dengan mereka. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw.,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ

“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya.” (HR Tirmidzi)

Baca juga: Pentingkah Puasa Tasu’a dan Asyura? | YDSF

Puasa 11 Muharram Sanadnya Dhaif

Dalam rangka ingin menyelisihi apa yang dilakukan oleh orang kafir, hadits tentang anjuran untuk berpuasa sehari sesudah puasa Asyura pun bermunculan. Pendapat tersebut berbunyi demikian,

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Namun, status hadits tersbut ternyata perlu dipertanyakan. Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad dai jalur Ibnu Abi Laila, dari Daud bin Ali, dari ayahnya, dari kakeknya, dari  Ibnu Abbas r.a. Meski berakhir pada Ibnu Abbas, perawi hadits tersebut adalah Ibnu Abi Laila (yang memiliki nama Muhammad bin Abdurrahman) merupakan perawi dengan hafalan yang rusak. Sehingga haditsnya sering keliru dan tidak dapat dijadikan hujjah. (Sumber: Konsultasi Syariah)

Sehingga, puasa pada 11 Muharram guna sebagai rangkaian dari puasa Asyura untuk menyelisihi Yahudi kurang bisa kita jadikan pedoman. Tetapi, bila tetap ingin berpuasa pada 11 Muharram sebagai bentuk memperbanyak amalan puasan sunnah pada bulan pertama di kalender Hijriyah ini justru sangat diperbolehkan.

Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

Wallahu a’alam. Semoga kita dipermudah dalam melakukan amalan saleh. Aamiin. (asm)

 

Baca juga:

TANDA-TANDA ALLAH MEMBERI HIDAYAH | YDSF

Tangguh Menghadapi Persoalan Hidup | YDSF

Berdoa dengan Menyebut Nama Perantara (Tawassul) Orang yang Sudah Meninggal | YDSF

KONSULTASI ZAKAT YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: