Long Weekend Saatnya Silaturahim | YDSF

Long Weekend Saatnya Silaturahim | YDSF

23 Mei 2024

Hadirnya long weekend menjadi momen yang tidak dapat terlewatkan karena cocok untuk menghidupkan silaturahim. Long weekend atau libur panjang akhir pekan menjadi saat yang dinanti khususnya bagi para pekerja. Tidak hanya bisa beristirahat, namun long weekend menjadi momen untuk memperbaiki kualitas dengan berkunjung ke rumah keluarga, kerabat, atau orang-orang terkasih lainnya.

Berkunjung di sini diartikan dengan tujuan menyambung hubungan yang sudah lama terputus, menemui dan mengajak mereka melakukan obrolan sederhana, atau bahkan mengunjungi mereka di saat mereka butuh hiburan di kala mereka sedang sakit. Tentunya, hal ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk dilakukan.

Islam sangat menekankan pentingnya menyambung silaturahim dan sangat mencela orang yang memutuskannya. Banyak ayat dan hadits, baik langsung maupun tidak langsung menyebutkan tentang pentingnya memelihara silaturahim. Di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya.”” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengenal Istilah Silaturahim

Kata silaturahim, atau yang sering dilafalkan silaturahmi, berasal dari bahasa Arab. Kata ini terdiri dari dua kata yaitu shilah yang berarti menyambung dan ar-rahim yang berarti kasih sayang. Maka ditafsirkan secara sederhana silaturahim diartikan sebagai tindakan untuk menyambung kasih sayang.

Dengan melihat makna asalnya, menjadi jelas maksud dari silaturahim adalah menghubungkan kembali ikatan kasih sayang. Sudah pasti sesuatu yang disambung itu adalah hal yang terputus atau terpisah. Jika sesuatu itu tidak terpisah maka tidak perlu disambungkan.

Secara hadits, lafadz yang digunakan adalah rahim. Namun dalam bahasa Indonesia beberapa orang telah lebih familiar dengan istilah silaturahmi dibanding silaturahim, sehingga pergeseran istilah ini sejatinya tidak mengurangi maksud penggunaan katanya. Bahkan ada yang membuat perbedaannya bahwa silaturahim untuk yang masih ada hubungan darah, sedangkan silaturahmi digunakan lebih umum.

Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

“Seseorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahim setelah sebelummnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari).

Baca juga: 
Adab Silaturrahmi dalam Islam | YDSF
Doa Agar Segala Amal Diterima Allah Swt. | YDSF

Keutamaan Menjaga Silaturahim

1. Dilapangkan rezeki dan dipanjangkan umur

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang suka  dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.”

Sedangkan, dalam narasi dari Ibnu Umar r.a., “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahim niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (HR. Bukhari).

2. Dekat dengan Allah Swt. dan mendapat rahmat-Nya

Dari Aisyah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Silaturahim itu tergantung di `Arsy (singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, silaturahim juga memudahkan kita mendapat rahmat Allah Swt., sebagaimana dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman, “Aku adalah Mahapengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya.”” (HR Abu Dawud).

3. Dijamin masuk surga

Dinarasikan dari Abu Ayyub al-Anshari, “Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi saw.: “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi saw. bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi saw. bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi,” Setelah orang itu pergi, Nabi saw. bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga.”” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Mendapat pahala setara memerdekakan budak

Memerdekakan budak atau hamba sahaya merupakan suatu amalan yang membuat kita menjadi dekat kepada Allah Swt. Karena dengan memerdekakan mereka, kita sedang melakukan sedekah yang sangat besar.

Nilai tersebut menjadi setara dengan orang-orang yang selalu menjaga silaturahimnya. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Rasulullah, tahukah engkau bahwa aku memerdekakan budakku?” Nabi bertanya, “Apakah engkau telah melaksanakannya?” Ia menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Seandainya engkau berikan budak itu kepada paman-pamanmu, maka itu akan lebih besar pahalanya.” (HR. Bukhari, dari Maimunah Ummul Mukminin).

5. Menghilangkan perselisihan

Salah satu pemicu perselisihan adalah kurangnya komunikasi. Dan, untuk memperbaikinya bukan hanya sekadar saling mengabari, tetapi juga saling berkunjung dalam silaturahim. Kembali bertemu sehingga dapat saling bertegur sapa dan meluruskan hal-hal yang diprasangkakan.

Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk menjalankan silaturahmi dan meraih nikmatnya. (berbagai sumber).

 

 

Sedekah Mudah


Artikel Terkait

DAMPAK MAKSIAT DALAM ISLAM | YDSF
Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitanan Massal YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat

 

Pemberdayaan Ternak Domba & Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)



Tags: long weekend, keutamaan silaturahim, beda silaturahim dan silaturahmi, ydsf, manfaat silaturahim

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: