Adab Silaturahmi dalam Islam | YDSF

Adab Silaturahmi dalam Islam | YDSF

24 April 2023

Memasuki Syawal, identik dengan saatnya untuk kembali merajut tali silaturahmi. Bukan hanya dengan mereka yang kita kenal tapi jarang bertemu, pun dengan orang-orang yang sudah lama tidak pernah ada komunikasi dengan kita. Dalam merajut silaturahmi dalam Islam, juga terdapat adab-adab yang perlu diperhatikan. Jangan sampai di tengah agenda silaturahmi justru ada hal-hal atau aktivitas yang dapat menyakitkan.

Dalam Islam, silaturahmi merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Bahkan, selain dapat menjalin komunikasi dengan baik, silaturahmi juga dapat memanjangkan umur dan memudahkan rezeki. Rasulullah saw. mengajarkan kepada umat muslim untuk memulai lebih dulu sebuah tali silaturahmi, bukan saling tunggu. Sebagaimana dalam hadits, "(Hakikat) orang yang menyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan (dengan kebaikan). Akan tetapi, ia yang apabila silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya." (HR. Bukhari).

Untuk dapat menjalin silaturahmi yang baik, maka perlu memperhatikan adab-adab yang diajarkan sesuai syariat. Berikut beberapa adab silaturahmi dalam Islam yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Meluruskan niat LillahiTa'ala saat akan bersilaturahmi

Sebelum memulai silaturahmi, alangkah baiknya kita meniatkannya Lillahi Ta’ala. Bukan karena ingin mendapatkan pujian semata, atau sekadar terlihat baik dalam penilaian orang lain. Insya Allah, niat yang baik karena tulus Lillahi Ta’ala akan menghasilkan ukhuwah yang baik pula.

2. Berpakaian rapi dan sopan

Meski hanya silaturahmi ke saudara sendiri, atau teman terdekat yang sudah sangat akrab, bukan berarti kita meremehkan penampilan saat hendak bertemu. Sebagai seorang muslim, hal-hal sederhana seperti memperhatikan penampilan agar rapi, bersih, dan sopan juga merupakan sesuatu yang perlu diterapkan. Bukan sekadar tau saja, tetapi menggampangkan.

3. Meminta izin tuan rumah sebelum bersilaturahmi (melalui telepon atau chat)

Ada baiknya, saat hendak berkunjung ke rumah orang lain maka berilah kabar terlebih dahulu. Bukan mengharap untuk dijamu berlebih, tetapi tujuannya adalah agar tidak merasa kunjungan kita seolah mendadak atau bahkan kerepotan untuk menyiapkan ini itu.  

Utamanya, di era zaman now, teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin canggih. Maka, untuk mendapatkan kabar terkini dari orang yang hendak dikunjungi juga bisa lebih cepat.

4. Mengetuk pintu & mengucap salam ketika akan memasuki rumah yang dikunjungi

Ucapkan salam dan ketuklah pintu atau pagar pemilik rumah dengan sopan. Usahakan untuk tidak teriak-teriak yang dapat membuat warga sekitar menjadi terganggu dan mencurigai. Pun, jangan asal masuk bila belum dipersilakan. Tunggulah hingga pemilik rumah menemui dan mempersilakan kita masuk.

Baca juga: 
PERKUAT LAYANAN, YDSF KEMBALI SATUKAN KOORDINASI
CARA MENJAWAB ADZAN SAAT DI KAMAR MANDI | YDSF

Rasulullah saw. mengajarkan tentang etika berucap salam saat hendak memasuki rumah orang lain. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari kamu sudah meminta izin sebanyak tiga kali, namun tidak diberi izin, maka kembalilah.”

5. Tidak mengintip, bila belum dibukakan pintu

Berikutnya, saat belum mendapatkan jawaban dari salam dan ketukan pintu yang kita berikan, hendaknya jangan sampai mengintip rumah orang yang bersangkutan. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sekiranya ada seseorang yang mengintip rumahmu tanpa izin, lalu engkau melemparnya dengan batu hingga tercungkil matanya, maka tiada dosa atasmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Berperilaku sopan & menjaga lisan selama bersilaturahmi

Selama berkunjung, jagalah sikap dan lisan kita. Hindari obrolan yang dapat menimbulkan rasa saling tersinggung atau tidak enak. Pun, bersikaplah dengan sopan, seperti menjaga cara duduk, hingga saat kita disuguhi makanan maka makanlah dengan sopan (tidak berkecap, duduk seenaknya, dan sebagainya).

7. Menerima & menikmati jamuan yang disuguhkan dengan baik

Apapun yang disuguhkan, maka terimalah dengan baik. Tahan diri untuk tidak berkomentar buruk tentang jamuan tersebut. Jangan berlebihan atau tidak mengambil sedikitpun dari makanan dan minuman yang diberikan.  

8. Tidak terlalu lama saat bertamu

Jangan sampai karena kita sedang berada di rumah orang lain, membuat mereka merasa sungkan untuk melakukan aktivitas lain yang memang seharusnya dikerjakan. Bila memang tidak ada niatan untuk menginap, maka jangan sampai terlalu lama bertamu dalam seharian itu. Namun, bila memang memiliki niat untuk menginap, Islam memberikan kelonggaran selama tiga hari tiga malam.

9. Mengucap salam saat meninggalkan tuan rumah

Bukan hanya saat akan memasuki rumah orang lain kita berucap salam. Namun, saat hendak berpamitan pun juga tutuplah dengan salam. Dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian mendatangi sebuah perkumpulan, hendaklah ia mengucapkan salam. Begitu pula saat berpisah, hendaklah dia mengucapkan salam. Salam yang pertama itu tidak lebih afdhol daripada yang terakhir.”

 

 

Istiqamah Berbagi Kebaikan


 

Artikel Terkait:

HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM | YDSF
Keutamaan Membaca Ayat Kursi Dan Anjuran Sedekah | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Nikmatnya Membaca Al Kahfi | YDSF
DOA AGAR DIBERIKAN HIKMAH & MASUK GOLONGAN SHALIH | YDSF
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF

 

Riyadhus Shalihin Bab Taubat (BAGIAN 2) | Ustadz Isa Saleh Kuddeh


Tags: adab silaturahmi dalam islam, silaturahmi dalam islam, ada silaturahmi, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: