Inilah Kunci Sukses Bunda Yatim Mendidik Anak | YDSF

Inilah Kunci Sukses Bunda Yatim Mendidik Anak | YDSF

23 Oktober 2019

Sarkiyah adalah seorang ibu yang bisa dikatakan sukses dalam mendidik buah hatinya. Ia menjanda sejak suaminya meninggal dunia saat anak-anaknya masih kecil. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Anak pertamanya, Rahman (11), Rahmania berusia 9  tahun, dan Rita baru 3 tahun.

Sepeninggal suaminya sejak tahun 2008, Sarkiyah berjuang seorang diri dalam mendidik ketiga buah hatinya.

“Saya menyadari walaupun anak-anak sudah tidak punya bapak, tetapi anak-anak tetap harus menjadi orang sukses. Saya hanya bisa memperbanyak berdoa. Mengadu kepada Allah,” tutur perempuan keturunan Banjar ini.

Lillahi ta’ala, menjadi pedoman sederhana perempuan yang semasa muda juga aktif sebagai Remaja Masjid Al-Falah (Risma) Surabaya ini. Sehingga ia betul-betul merasakan kemudahan hidup yang diberikan oleh Allah Swt. Salah satunya adalah dengan dipertemukannya Sarkiyah dengan Yayasan Dana Sosial Al-Fala (YDSF). Sehingga anak-anaknya mendapatkan bantuan dana yatim dari YDSF.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibu tiga anak ini mengabdikan diri sebagai seorang guru. Ketika pagi ia mengajar sebagai guru TK dan dilanjutkan sebagai guru TPQ sore harinya.

“Bagi saya yang terpenting anak-anak bisa sukses hidupnya di dunia dan di akhirat,” ujarnya.

Meski begitu, profesinya tersebut tak selalu bisa diandalkan. Namun, perempuan 49 tahun ini terus bertawakkal kepada Allah. Dirinya tahu bahwa Allah akan selalu mencukupi kebutuhan hamba-Nya.

“Alhamdulillah, Allah selalu mencukupi kebutuhan saya. Apa yang saya dan anak saya inginkan, Allah selalu  mengabulkan,” tuturnya mantab.

Kondisi ekonomi yang terhimpit dan harus berjuang sendirian sebagai orangtua nyatanya tak pernah membuat Sarkiyah gentar. Atau bahkan menyerah. Dirinya justru dengan gigih berhasil membuat ketiga anaknya mampu mengenyam pendidikan yang layak dan lebih baik. Dua dari tiga putranya telah berhasil sampai ke perguruan tinggi.

Setiap perjuangan yang ia lewati bersama ketiga buah hatinya selalu memiliki kisah yang layak untuk dikenang. Bahkan menjadi sebuah pembelajaran tersendiri.

Seperti kisah saat anak pertamanya, Rahman, ingin melanjutkan pendidikan ke salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Biaya yang besar, hingga puluhan juta tentulah menjadi kendala besar. Ternyata Allah tidak tinggal diam. Allah memberikan rezeki kepada keluarga kecil ini. Rahman mendapatkan bantuan pendidikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Selain berkuliah, saat ini Rahman juga aktif mengikuti lomba robotik dari kampusnya.

Tak berhenti sampa di situ. Rahmania, anak kedua juga mendapat bantuan pendidikan hingga mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Sama halnya dengan sang kakak, Rahmania juga termasuk mahasiswi berprestasi. Tahun 2018, Rahmania terpilih menjadi duta kampus tempatnya belajar.

Bahkan, si bungus, Rika, juga tidak kalah berprestasi. Rika yang saat ini masih kelas IX SMP bercita-cita menjadi seorang hafidzah. Saat ini ia telah memiliki hafalan Al-Qur’an 5 Juz dan beberapa kali memenangkan lomba tahfidz tingkat pelajar di Surabaya.

“Prinsip saya, tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah. Kita harus selalu berdoa dan doa itu pasti diijabah Allah. Makanya seorang ibu harus berdoa yang baik-baik untuk anaknya,” tutur Sarkiyah.

Berbagai ‘kemudahan’ yang nampak itu bukan berarti hidup Sarkiyah tanpa masalah. Misalnya, ketika harus membayar biaya pendidikan anaknya. Biasanya bunda yatim ini tidak bisa langsung membayar seluruhnya, tetapi hanya sebagian. Barulah beberapa bulan kemudian ia bisa melunasinya. Dirinya yakin bahwa Allah akan selalu memberikan rezeki dan pertolongan bagii setiap hamba-Nya yang mau berusaha dan berdoa. Meskipun terkadang datang pada saat-saat ‘kritis’.

Bukan tanpa sebab Allah memberikan kemudahan pada hidup Sarkiyah. Ternyata ibu tabah ini adalah sosok yang istiqomah melakukan shalat malam. Ia bahkan juga mengajarkan kepada ketiga putranya untuk turut beribadah shalat malam.

“Saya ajarkan shalat malam hukumnya wajib. Supaya kamu mendapat kemuliaan dari Allah,” tuturnya mengenang.

Sudah sekitar empat tahun, dirinya dan ketiga putranya menjalani ibadah shalat malam degan ajeg, rutin, dan istiqomah tiap malamnya. Dimulai sejak pukul dua dini hari, ia sudah membangunkan anak-anaknya. Mereka beribadah shalat malam hingga subuh menjelang. Ia tak pernah bosan memotivasi anak-anaknya.

Waktu shalat malam itu sekaligus ia gunakan sebagai saat yang tepat untuk mendidik dan memberikan nasihat kepada buah hatinya. “Sebab setiap hari mereka disibukkan dengan kegiatannya sendiri,” katanya.

Semudah itu? “Memang tidak. Untuk bisa istiqomah shalat malam bukanlah perkara yang mudah. Kuncinya ya dipaksa, jangan sampai sehari tidak shalat malam. Kalau sudah nggak shalat malam sehari, maka besoknya akan males, dan lama-lama tidak melaksanakan lagi,” pesannya. 

Pendek kata, ibu ini yakin pada janji Allah tentang kemuliaan yang bakal diraih oleh orang yang istiqomah menjalankan shalat malam. Ia lalu menunjuk firman Allah dalam Surat Al-Isra’ ayat 7; “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah tambahan) bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

 

Sumber: Majalah Al Falah Edisi Juli 2019

Naskah: Habibi

Editor: Ayu SM

 

 

Baca juga:

Menghadapi Kenakalan Anak Milenial dengan Parenting Islami | YDSF

Mendidik Generasi Berdaya Juang Pahlawan | YDSF

YDSF Salurkan Beasiswa Yatim Senilai 300 Juta

Kehidupan Ali bin Abi Thalib bersama Rasulullah | YDSF

Berbagi Bersama Yatim dengan Mudah di YDSF

6 Prinsip untuk Menyiapkan Anak Sebagai Pejuang Kehidupan | YDSF

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim | YDSF

Parenting Islami: Cara Mendidik Anak Agar Bahagia | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: