Seorang suami harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi suami yang shalih, dengan mengkaji ilmu-ilmu agama, memahaminya, mengamalkan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, serta meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh-Nya. Lalu mengajak dan membimbing keluarganya untuk berbuat demikian, sehingga anak-anaknya akan meneladani kedua orang tuanya.
Anak adalah buah hati yang ditunggu kehadirannya oleh banyak pasangan suami istri. Anak sebagai hiasan di masa kecilnya, menjadi hiburan yang mampu menentramkan hati orangtua, pada saat remaja dan dewasa menjadi harapan bagi orangtua. Akan tetapi tidak hanya menjadi harapan bagi orangtuanya saja, seorang anak adalah harapan bagi kemajuan bangsanya, dan pejuang menegakkan agamanya.
Tatkala Nabi Muhammad saw. ditanya tentang dosa yang paling besar, beliau menjawab, “Menyekutukan Allah padahal Dia yang menciptakan kamu; membunuh anakmu karena takut ikut makan denganmu; dan berzina dengan istri tetanggamu.”
Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa adab yang harus diperhatikan oleh setiap orangtua dalam mendidik buah hatinya, di antaranya (dalam Mizanul Muslim, Abu Ammar & Abu Fatiah, Cordova Mediatama jilid 1):
- Setiap orangtua wajib mendidik, membimbing, mengajarkan dan mengenalkan kebenaran, dan kebaikan kepada anak-anaknya. Dengan kewajiban tersebut, semestinya orangtua harus mempersiapkan diri dan memantaskan diri untuk menjadi pribadi yang siap ditiru oleh putra putrinya.
- Bagi seorang pria muslim hendaknya memilih wanita yang kelak menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anaknya yaitu dengan menikahi wanita karena kesahalihannya. Karena seorang istrilah yang kelak menjadi madrasah pertama bagi anaknya. Menjadi ibu yang selalu mendampingi anaknya ketika sang suami bekerja, menjadi tempat berkeluh kesah sang buah hati.
- Bagi seorang ibu wajib menyusui anaknya sesuai dengan kemampuannya, lebih utama jika seorang ibu dapat menyusui hingga dua tahun. Allah berfirman surat Al-Baqarah ayat 233,
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf... “).
Hal ini sebagai bukti bahwa ajaran Islam sangat memperhatikan asupan nutrisi yang diberikan kepada bayi. Dunia kedokteraan pun membuktikan bahwa ASI yang diberikan selama dua tahun terbukti menjadikan bayi lebih sehat.
Bahkan di negara-negara maju, pemerintah dengan suka rela memberikan masa cuti melahirkan selama dua tahun. Hal ini dimaksudkan agar masa menyusui dua tahun dapat dioptimalkan ibu untuk menyusui bayinya.
- Mengajarkan mereka untuk mengenal cara berbakti kepada Allah, rasul dan kedua orangtuanya. Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dan sabar agar mereka mengenal dan mencintai Allah, yang menciptakannya dan seluruh alam semesta, mengenal dan mencintai Rasulullah saw, yang pada diri beliau terdapat teladan yang mulia, serta agar mereka mengenal dan memahami Islam untuk diamalkan.
Ajarkanlah tauhid, yaitu bagaimana mentauhidkan Allah, jauhkan serta laranglah anak dari berbuat syirik. Sebagaimanan nasihat Luqman kepada anaknya,
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’”. (QS. Lukman 13).
- Tidak memasung hak hidup mereka karena takut akan berkurang rezeki. Sebab setiap manusia telah ditetapkan rezeki oleh Allah. Larangan membunuh anak berarti wajib mengasihi, menyayangi, dan memelihara jasmani dan rohani mereka.
Setiap anak mempunyai kebutuhan pada tiap jenjangnya, dengan semakin meningkat jenjang seorang anak kebutuhannya pun bertambah. Sebagai orangtua pun harus berusaha memenuhi kebutuhan anaknya.
- Adab-adab lain yang harus dipunyai keluarga mukmin adalah sebagaimana yang tercantum dalam arahan Nabi saw. berikut ini. Nabi saw. bersabda,
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ
“Fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhori-Muslim).
مُـرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّـلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Rasul saw. berpesan juga, “Ajarilah anakmu shalat pada umur tujuh tahun dan pukullah bila umur sepuluh tahun belum juga mengerjakan shalat serta pisahkan tempat tidur mereka (waktu umur sepuluh tahun)”. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, Hadist Hasan).
Sumber: Majalah YDSF
Baca Juga:
5 Hajat Asasi Manusia Menurut Islam | YDSF
Tingkatkan Semangat dan Nilai Berqurban | YDSF
Hikmah Pendidikan Dibalik Keyatiman Rasulullah | YDSF
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim | YDSF
Makna Qurban dalam Islam | YDSF
Bahagia dengan Gemar Berbagi | YDSF
Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF
Menyambung Silahturahmi yang Terputus | YDSF
Hakikat dan Keutamaan Silaturahim
Membangun Kebersamaan dengan Silaturrahim | YDSF
Amalan Ringan Berpahala Besar | YDSF