Hakekat Pengontrolan Diri dalam Islam | YDSF

Hakekat Pengontrolan Diri dalam Islam | YDSF

24 Februari 2023

Seorang muslim yang taat, pasti akan merasa bahwa dirinya selalu berada dalam pengawasan Allah Swt. Kesadaran inilah yang membuat kita dapat lebih berhati-hati dalam bertindak. Lebih bisa untuk melakukan pengontrolan diri. Jangan sampai melakukan pelanggaran meski tak terlihat oleh sesama.

Ada yang mengistilahkan pengontrolan diri dengan mujahadah an-nafs. Terdiri dari dua kata, mujahadah yang berarti melawan; bersungguh-sungguh serta kata nafs yang diartikan dengan hawa nafsu. Sehingga pada pemaknaan ini, pengontrolan diri adalah bagaimana seseorang bersungguh-sungguh dalam melawan hawa nafsunya.

Tetapi, ada juga yang mengistilahkan pengontrolan diri dengan muraqabah, berasal dari kata dasar raqaba-muraqabatan. Tersusun dari huruf ra, qa, dan ba, menunjukkan makna sesuatu yang berdiri tegak dan lurus untuk menjaga sesuatu yang lain. Dari sinilah makna ar-raqib diartikan dengan penjaga. Dalam asmaul husna, ar-raqib bermakna Allah yang Maha Mengawasi dan tak ada satupun yang luput dari penjagaan dan pengawasan-Nya.   

Dari turunan istilah yang kedua tersebut, maka manusia yang merasa dirinya dalam pengawasan Allah Swt. akan selalu berusaha untuk mengontrol dirinya. Selalu berada dalam ketaatan dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, “Jagalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan mendapatkan-Nya di hadapanmu selalu (membantumu).” (HR. Tirmidzi)

Peran dari merasa selalu diawasi akan membuat kita menjadi lebih mudah untuk melawan hawa nafsu. Sehingga, pengontrolan diri dilakukan dalam setiap gerak, perkataan, perbuatan, hingga niatan dalam hati. Tak terkecuali di waktu dan kesempatan apapun.

Tujuan terakhir dari pengontrolan diri ini tak lain hanyalah untuk mengejar kedekatan dan ganjaran terbaik dari Allah Swt. Oleh karenanya, mengontrol diri bukan hanya dilakukan saat sedang bersama orang lain saja, atau hanya untuk mengharap penilaian baik dari orang lain.

Iblis Tak Bisa Mempengaruhi, Ganjaran Telah Menanti

Sering kali kita mendengar alasan bahwa seseorang melakukan penyimpangan karena bisikan iblis. Padahal, iblis pun pernah menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat mempengaruhi orang-orang terpilih yang selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Perkataan iblis tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an surah Shad ayat 82-83, “(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.””

Pengakuan ini muncul saat Nabi Yusuf a.s. dituduh melakukan zina terhadap permaisuri al-Azis. Memang, ada banyak kisah orang-orang terdahulu tentang pengontrolan diri, tetapi dari kisah Nabi Yusuf inilah kita dapat mempelajari bahwa semua itu kembali ke pribadi masing-masing. Bagaimanapun kondisinya, bahkan meski kita bukanlah seorang nabi dan rasul, maka bukan alasan bagi kita untuk mampu melakukan kontrol diri dengan sebaik mungkin.

Baca juga: 
Pahala Juga Disegerakan di Dunia | YDSF
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF

Dalam surah lain, yakni Yusuf ayat 24, disebutkan bahwa sebenarnya Nabi Yusuf pun akan memiliki kehendak atas godaan dari sang permaisuri al-Azis bila beliau tidak melihat tanda-tanda dari Allah Swt. Sehingga, Allah menguatkan hatinya untuk tetap berada pada kebenaran.

Karena keteguhan hatinya, Allah Swt. memberi ganjaran kepada Nabi Yusuf a.s. yaitu meninggikan derajatnya. Berbeda dengan istri al-Azis yang tidak bisa menahan hawa nafsunya, Allah menjatuhkan kehormatan dirinya.

Kisah lain, datang dari Nabi Sulaiman a.s. Beliau rela menyembelih kudanya yang membuatnya terseibukkan dari shalat ashar hingga matahari terbenam. Lantas, Allah menggantikannya dengan angin yang menjadi kendaraannya yang mengantarkan ke mana pun beliau mau. (QS. Shad: 30-33)

Tips Menanamkan Sikap Kontrol Diri dalam Islam

Nikmat dari pengontrolan diri tidak hanya dapat dipetik oleh si pelakunya. Melainkan, juga dapat menjaga lingkungan dan masyarakat sekitarnya jauh dari mudharat. Contoh, seseorang yang menahan dirinya untuk tidak berkata kasar kepada orang lain, maka bukan hanya dirinya yang mendapat pahala, tetapi orang yang hendak dimakinya tersebut juga tidak akan merasa sakit hati. Ukhuwah pun dapat terjalin dengan baik.  

Lalu, bagaimana cara agar mudah menanamkan sikap kontrol diri?

Pertama, mengenal nama-nama dan sifat Allah Swt. Ketika sudah mengenal dan mempelajarinya, maka keyakinan serta kecintaan terhadap Allah Swt. akan semakin mantap. Sehingga, kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berucap.

Kedua, mencari lingkungan pertemanan yang selalu dapat membuat kita dekat dengan Allah Swt. Rasulullah saw. bersbda, “Janganlah kamu berkawan dengan orang mukmin dan hendaklah tak ada orang yang mengonsumsi makananmu, kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Abu Dawud).

Ketiga, selalu takut dengan su’ul khatimah (akhir hidup yang tidak baik). Orang yang benar-benar memahami perannya di dunia ini adalah mereka yang selalu ingat pada kematian. Saat teringat tentang itu, maka seseorang akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari hal-hal yang dapat membuat Allah murka.

Keempat, mencerna dengan penuh taat tentang perbandingan kehidupan di surga dan neraka. Bila seseorang selalu mengingat dan paham betul akan ada kehidupan yang lebih abadi dibanding dunia ini, maka mereka akan menyiapkan bekal terbaik sejak dini.

Terakhir, muhasabah. Ya, setiap lembar kehidupan yang telah kita lewati hendaknya kita tutup dengan muhasabah dan memohon ampunan. Dengan begitu, kita akan berusaha untuk mengulang kesalahan yang sama. (ay)

 

 

Kejar Berkah, Rutin Sedekah


 

Artikel Terkait

Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF

 

Zakat Melalui Lembaga



Tags: pengontrolan diri dalam islam, kontrol diri, islam

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: