12 rakaat
shalat sunah Rawatib memliki berbagai keutamaan yang dapat kita raih. Karena,
meski merupakan salah satu sunah, namun shalat Rawatib termasuk pula yang begitu
dianjurkan untuk dapat dilaksanakan. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang
dinarasikan oleh Aisyah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
merutinkan shalat sunah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan
membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah
empat rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat sesudah Dhuhur, dua rakaat sesudah
Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR.
Tirmidzi).
Secara
etimologis (asal usul kata), kata rawatib berasal dari Bahasa Arab yang merupakan
jamak dari kata ratib, yang bermakna sabata, juga bermakna istaqarra
yang artinya tetap atau kokoh. Dalam beberapa sumber lain, ada yang menjelaskan
bahwa al-ratiba mengikuti. Ada pula yang menjelaskan bahwa ratib,
berasal dari ra-ta-ba yang berarti kontinu.
Shalat
Rawatib ini bersifat mengikuti atau atau menempel pada shalat fardhu. Sehingga,
pada pengartian shalat sunah Rawatib merupakan shalat sunah yang dilakukan baik
sebelum dan/atau sesudah shalat fardhu (wajib lima waktu). Shalat sunah Rawatib
yang dilakukan sebelum shalat fardhu disebut dengan shalat sunah Qabliyah.
Sedangkan, yang dilaksanakan setelah shalat fardhu disebut shalat sunah Ba’diyah.
Berdasarkan
hukum pelaksanaannya, shalat sunah Rawatib dibedakan menjadi dua yaitu shalat
Rawatib muakkad (yang sangat dianjurkan, karena selalu dilakukan oleh
Rasulullah saw.) dan shalat Rawatib ghairu muakkad (yang tidak selalu dikerjakan
oleh Rasulullah saw.). Meskipun tidak ada hadits secara spesifik yang
membedakan keduanya, tetapi para ulama mencoba menelusur dari hadits-hadits dan
riwayat sirah terkait penunaian shalat sunah Rawatib yang dikerjakan oleh
Rasulullah saw.
Lalu,
sebenarnya apa saja keutamaan dari menunaikan shalat sunah Rawatib ini?
Baca juga: Bagaimana Posisi Imam & Shaf Wanita Saat Shalat Berjamaah | YDSF
Keutamaan Shalat Sunah
Rawatib
1. Ittiba’ Rasulullah
Rutin
menunaikan shalat sunah Rawatib menjadi salah satu ikhtiar kita untuk mengikuti
(ittiba’) ajaran Rasulullah saw. Meski terbilang sering diabaikan, faktanya
shalat sunah Rawatib justru menjadi amalan rutin yang Nabi lakukan. Terutama
saat Dhuhur dan Subuh. Sebagaimana dinarasikan dari Aisyah r.a., “Rasulullah
saw. tidak pernah meninggalkan shalat
sunnah empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR.
Bukhari).
2. Dijauhkan dari Api Neraka
Terdapat beberapa
riwayat hadits yang menyebutkan bahwa dengan istiqamah menunaikan shalat sunah
Rawatib dapat menjauhkan kita dari api neraka. Di antaranya oleh Imam Abu Daud,
Imam Tirmidzi, dan Imam Ahmad. Sedangkan
narasi haditsnya sebagai berikut, "Barangsiapa yang menjaga empat
raka'at sebelum Dzuhur dan empat raka'at sesudahnya, Allah akan mengharamkan
api neraka baginya."
3. Diangkat Derajatnya
oleh Allah Swt.
Selain
memohon doa untuk dapat diangkat derajatnya oleh Alla Swt., alangkah lebih baik
bila kita mengiringinya dengan menunaikan amalan sunah. Salah satu amalannya
yaitu shalat sunah Rawatib. Diriwayatkan dari Imam Muslim, Rasulullah saw.
bersabda, "Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah. Karena
tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan
meninggikan derajatmu dan menghapus dosamu."
4. Mendapatkan Nikmat yang
Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Mendapatkan
nikmat dunia dari Allah Swt. saja sudah membuat hidup kita penuh dengan
kebahagiaan. Bagaimana bila kita bisa mendapatkan nikmat yang lebih dari dunia
dan seisinya?
Begitulah
cara Allah memberi ganjaran terbaik untuk hamba-Nya yang rutin menunaikan
shalat sunah Rawatib, terutama shalat sunah qabliyah Subuh. Rasulullah saw.
bersabda, "Dua rakaat shalat sunah qabliyah Subuh lebih baik daripada
dunia dan seisinya." (HR. Muslim).
Dalam narasi
hadits yang lain, Aisyah r.a. berkata, “Nabi saw. tidak pernah memperhatikan
shalat-shalat sunah melebihi dua rakaat sunah Fajar.” (Muttafaqun
‘alaih)
5. Dibangunkan Rumah di Surga
Siapa yang
tak ingin memiliki jaminan rumah di surga? Sebagai seorang Muslim, tentu
ganjaran di akhirat ini menjadi salah satu yang paling diidam-idamkan. Amalan
yang juga dapat menghantarkan kita dibangunkan rumah di surga oleh Allah Swt.
adalah dengan merutinkan shalat sunah Rawatib.
Rasulullah
saw. bersabda, "Tidaklah seorang hamba muslim yang melaksanakan dua
belas rakaat shalat sunnah setiap hari, sebelum dan sesudah shalat wajib,
melainkan Allah akan membangunkan rumah baginya di surga atau rumah akan
dibangun untuknya di surga." (HR. Muslim).
Meski
shalat Rawatib merupakan amalan sunah, semoga kita dapat menjadi hamba-Nya yang
istiqamah. (berbagai sumber).
Sedekah di YDSF Makin Mudah
Artikel Terkait:
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF
Fidyah dalam Islam dan Ketentuannya | YDSF