Upaya Merajut Kerja Sama dalam Kebaikan | YDSF

Upaya Merajut Kerja Sama dalam Kebaikan | YDSF

5 Desember 2022

Tidak gampang merajut kerja sama dalam kebaikan. Apalagi bila kebaikan itu tidak berorientasi materi. Tidak heran bila banyak badan amal yang akhirnya tumbang karena kasus korupsi. Ini terjadi bila kebaikan yang diupayakan tidak disertai dengan kesepahaman untuk membuat koalisi kerja sama dalam kebaikan.

Tapi mustahil bukan berarti mutlak tidak mungkin. Kerja sama bisa terjadi bila dipahami demi kebaikan bersama. Hal inilah yang perlu dilakukan pertama kali dalam upaya membentuk koalisi. Islam telah memberikan panduan. Upaya Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar tidak akan terwujud kecuali dengan kerja sama.

Dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 21, Allah tegas menjelaskan bahwa Rasulullah telah diutus untuk menjadi teladan yang baik bagi seluruh manusia. Artinya, Rasulullah dipastikan sebagai representasi kebaikan bagi umat manusia seluruhnya. Kepribadian Rasulullah inilah modal utama membentuk satu kerja sama. Kenapa? Karena dalam kerja sama, aspek kepercayaan sangat penting untuk menjaga kerja sama. Bila kepercayaan terhadap seseorang tidak ada, mustahil kerja sama ataupun koalisi terbentuk.

Seseorang harus mampu menjadi representasi dari tujuan kerja sama sehingga kepercayaan bisa datang dari orang-orang di sekelilingnya, tanpa maksud mendatangkan keuntungan, kecuali yang bersifat normatif seperti kepuasan spiritual dan kebahagiaan batin karena telah berhasil membuat suatu perbuatan baik yang bisa jadi berskala besar.

Seseorang yang telah menjadikan dirinya sebagai definisi dari kebaikan juga akan mampu mengatasi perbedaan. Ketika Rasulullah membangun masyarakat Madinah, beliau menjadikan dirinya sebagai kebaikan yang berwujud manusia bagi semua pihak. Beliau baik dan adil bagi umat Islam maupun umat beragama lain.

Dalam bukunya, Dr. Hasan Ibrahim Hasan menuliskan bahwa Rasulullah mampu menjadikan dirinya sebagai pengayom dan pemimpin semua lapisan masyarakat, tidak ada satupun yang merasa dirugikan. Beliau telah berhasil mengatasi perbedaan dalam masyarakat melalui kepribadiannya. Oleh sebab itu, koalisi sosial yang bernama Madinah ini terus berkembang dan bahkan memunculkan orang-orang berkualitas super yang mampu menyebarkan kebaikan ke seluruh dunia.

Kata Sayyid Quthb dalam Ma’alim fith Thoriq, sahabat-sahabat Rasulullah adalah generasi emas, manusia paling super hasil didikan Rasulullah yang pernah ada dalam sejarah umat manusia. Fakta inilah yang menjadikan Rasulullah tidak hanya sekedar membuat koalisi, tetapi lebih luas lagi, yaitu komunitas sosial yang disebut Madinah. Maka tidak heran bila beliau pun diakui kebaikannya oleh seluruh masyarakat Makkah waktu itu. Seperti yang diriwayatkan Abu Sufyan dalam Shahih Bukhori ketika Abu Sufyan ditanya utusan Romawi tentang kepribadian Rasulullah saw. Semua jawabannya menunjukkan bahwa Abu Sufyan mengakui keluhuran akhlak Nabi.

Baca juga: Istiqamah dalam Kebaikan | YDSF

Bahkan banyak banyak yang menjadikan beliau sebagai representasi kebaikan. Seperti Herbert George Wells, seorang penulis dan sejarawan Inggris mengatakan terdapat fakta yang tak bisa dibantah bahwa Nabi Muhammad telah meletakkan asas kemasyarakatan yang baik, di mana kekejaman dan kezaliman telah dihapuskan.

Itulah pentingnya sosok representatif untuk melakukan upaya social kindness. Karena biar bagaimana pun tidak mungkin seseorang akan mau ikut gabung bekerja sama bila tidak ada kepercayaan antara satu dengan yang lainnya. Seorang pemimpin akan terpilih secara aklamasi bila di dalam dirinya ada sifat baik yang bisa dipercaya, seperti yang dijelaskan Rousseau dalam Kontrak Sosialnya.

Setelah itu, dalam menjalin kerja sama sosial, sudah tentu pasti melibatkan orang terdekat. Kepercayaan orang terdekat, apalagi keluarga, adalah modal utama dalam membentuk kepercayaan diri. Bagaimana bisa orang lain mempercayai seseorang sedangkan keluarganya saja tidak mempercayainya. Inilah kenapa Rasulullah memulai koalisi keimanan dari keluarganya, meskipun tidak semua keluarganya menyambut dengan baik, namun paling tidak ada dari mereka yang mau mendukung dan mempercayai.

Abu Thalib paman beliau, meskipun tidak mengakui Islam sebagai agamanya, tapi Abu Tholib percaya kepada Nabi. Ketika keluarga dan sekaligus tokoh masyarakat mengakui kebenaran dan kebaikan Nabi, maka masyarakat pun akan mengapresiasi ajakan Rasul. Sehingga sedikit demi sedikit rekanan kerja sama itupun bertambah. Semua potensi yang sangat dibutuhkan semakin mudah didapat.

Segala potensi dari orang-orang di sekeliling Rasul tidak luput dari perhatian Rasulullah saw. Harapannya adalah, potensi-potensi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kemampuan ini membutuhkan tingkat kecerdasan dan kemampuan komunikasi yang ulung. Inilah pula yang dicontohkan Rasulullah dengan do’anya agar Allah bisa memberikan hidayah kepada Hamzah dan Umar ibn Khattab dan dengannya semakin menguatkan Islam.

Inilah sedikit gambaran dari kejeniusan Rasulullah SAW dalam merajut persaudaraan dalam bingkai ke-Islaman. Konsistensi beliau dalam kebaikan telah menjadi daya magnet untuk menarik simpati orang-orang di sekelilingnya untuk mau ikut aksi dalam misi. Kepiawaian beliau dalam berkomunikasi dan keluasan ilmu atas bimbingan Ilahi Rabbi tidak hanya membuat masyarakat terbimbing, namun juga meningkatkan kualitas manusianya. Koalisi yang semula hanya berjumlah segelintir orang, akhirnya mampu membentuk satu bentuk masyarakat sosial yang lebih besar. Wallahu a’lam bish shawab.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi maret 2018

 

Raih Jariyah dengan Wakaf


 

Artikel Terkait:

Cara Mencari Berkah (Tabarruk) Allah Sesuai Syariat Islam | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
5 Hajat Asasi Manusia Menurut Islam | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF
Wakaf Terbaik untuk Orang Tua Tercinta | YDSF

 

Husnul Khotimah dengan Jariyah



Tags: kerja sama kebaikan, membangun kebaikan, ydsf

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: