Sedekah Sesuai Sunah | YDSF

Sedekah Sesuai Sunah | YDSF

19 Februari 2024

Sedekah memang merupakan salah satu ibadan sunah, tetapi apakah sedekah yang kita lakukan sudah seperti sunah yang diajarkan Rasulullah saw.?

Sedekah merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai penting dalam agama Islam. Sedekah merupakan ajaran yang diterapkan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama manusia dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sedekah tidak hanya memiliki nilai kebaikan dalam kehidupan dunia, tetapi juga dijanjikan pahala yang besar di akhirat. Dalam melakukan sedekah, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. agar sedekah tersebut sesuai dengan sunah yang afdhal. Sunah yang afdhal dalam berbuat sedekah merupakan tuntunan yang mengarahkan kita untuk memberikan sedekah dengan ikhlas, tanpa memandang status sosial, dan dengan memperhatikan kebutuhan serta kemaslahatan penerima sedekah.

Ada banyak sunah yang bisa diamalkan saat bersedekah, sehingga ketika melakukannya kita dapat merasa lebih lega, ikhlas, dan memperoleh banyak keberkahan-Nya. Berikut kami telah merangkum sunah sedelah dalam lima bahasan.

5 Sunah dalam Sedekah

1. Sedekah yang paling dibutuhkan oleh penerimanya

Sedekah yang paling utama adalah yang paling dibutuhkan oleh penerimanya dan memberikan manfaat yang berkelanjutan. Konsep ini sejalan dengan ajaran Rasulullah saw. yang menekankan pentingnya memberi yang dibutuhkan oleh orang lain.

Dalam konteks ini, sebenarnya kita juga sedang belajar untuk memberikan sedekah kepada mereka yang benar-benar sedang membutuhkan. Untuk jenis barangnya juga diupayakan dengan apa yang sedang mereka butuhkan.

Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan (menyediakan) air." (HR. Ibnu Majah). Dari hadits ini kita belajar bahwa sedekah dapat langsung diberikan berupa kebutuhan dasar manusia, seperti air, makanan, hingga sandang.

Islam tidak hanya memberikan kesempatan kita dapat bersedekah dengan sesame makhluk hidup. Melalui doa-doa tulus yang kita panjatkan untuk orang tua, kerabat, keluarga, dan orang lain yang telah meninggal dunia juga dapat menjadi ikhtiar sedekah terbaik sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

2. Sedekah secara sembunyi-sembunyi

Demi menjaga niatan dan menghindari adanya riya’ atau bahkan ‘ain, seorang Muslim diajarkan untuk mengupayakan agar sedekahnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Allah Swt. berfiman dalam surah Al-Baqarah ayat 271 yang artinya, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Baca juga: Memahami Kembali Keutamaan & Manfaat Sedekah l YDSF

Dalam tafsir Ibnu Katsir, diperbolehkan adanya sedekah dengan menampakkannya dengan tujuan yang syari atau tidak menimbulkan kemudharatan. Seperti agar tindakannya menjadi teladan bagi sekitarnya.

3. Ikhlas meski sedang dimusuhi

Perselisihan kerap kali terjadi dari sesuatu yang sederhana. Terkadang, ego yang tinggi membuat hal tersebut menjadi besar dan tak jarang berujung ada salah satu pihak yang memushi atau bahkan keduanya saling memusuhi.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dan Abu Dawud, Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah paling afdhal (utama) ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi.”

Dalam konteks ini, sedekah tidak hanya dianggap sebagai bentuk kebaikan yang berdampak pada kehidupan sosial, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki hubungan yang retak. Tujuan dari memberikan sedekah kepada kerabat yang memusuhi adalah untuk menghapuskan permusuhan, memperhalus hati mereka, serta membawa kedamaian dalam hubungan keluarga. Hal ini mengandung nilai-nilai kesabaran, pengampunan, dan upaya untuk menjaga silaturahmi yang ditekankan dalam ajaran Islam. Dan, hal ini bukan hanya bisa kita terapkan kepada kerabat, kepada orang lain atau teman juga bisa kita lakukan.

4. Sedekah saat sehat

Rasulullah saw. menjelaskan bahwa sedekah yang paling utama adalah ketika seseorang memberikan sedekah saat kondisinya sedang sehat. Meskipun ia sangat menyukai harta benda, berharap untuk hidup lama, dan takut akan kemiskinan. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits shahih yang menceritakan pertanyaan seseorang kepada Rasulullah saw. tentang sedekah yang paling utama. Rasulullah saw. menjawab bahwa sedekah yang dilakukan saat seseorang dalam keadaan sehat, meskipun ia sangat mencintai harta, memiliki keinginan untuk hidup panjang, dan takut akan kemiskinan, adalah sedekah yang paling utama.

"Mahmud bin Ghailan mengabarkan bahwa Waki mengatakan dari Sufyan dari Umarah bin al-Qa'qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah saw. 'wahai Rasulullah! Sedekah apakah yang paling utama' Lalu beliau menjawab, "kamu bersedekah saat kamu sedang sehat, sangat menyukai harta benda, mengharapkan hidup (yang panjang), dan takut miskin.” (Irwaa’ul Ghalill No.1602, Shahih Abu Dawud No. 2551 dan Muttafaq alaih).

Memberikan sedekah ketika seseorang berada dalam keadaan sehat memiliki makna yang mendalam. Kondisi kesehatan yang baik sering kali membuat seseorang merasa kuat dan berdaya, sehingga memberikan sedekah pada saat seperti ini menunjukkan keikhlasan dan keberanian yang tinggi. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa tindakan baik, seperti bersedekah, tidak boleh ditunda hingga seseorang terdesak atau berada dalam kesulitan. Sebaliknya, sedekah yang dilakukan ketika seseorang sehat merupakan bukti dari ketulusan niat dan kepedulian yang sungguh-sungguh terhadap sesama, tanpa mengenal batasan waktu atau keadaan.

Baca juga: Waktu Sedekah Terbaik l YDSF

5. Mendahulukan istri, kerabat, dan yang terdekat

Dahulukan yang dekat, barulah menjangkau yang jauh meski bukan kerabat. Begitulah kiranya anjuran kita untuk bersedekah. Bukan bermaksud menjadi pelit dan tidak berbagi dengan sesama. Namun, bila dirasa ada orang yang berada di dekatnya jauh lebih membutuhkan, maka dengan merekalah sedekah yang hendaknya kita tunaikan.

Sama halnya dengan seorang suami. Sebelum bisa berbagi dengan teman-teman dan orang lain, sangat dianjurkan ia bersedekah kepada istri dan anak-anaknya. Karena inilah yang memiliki nilai pahala besar. Rasulullah saw. bersabda, "Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung." (HR. Bukhari).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, Rasulullah saw. juga memberikan penekanan pada pentingnya memberikan sedekah kepada keluarga.

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda, ““Bersedekahlah kamu,” Lalu ada seorang lelaki yang bertanya, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar,” Kemudian Rasulullah menjawab, “Bersedekah kepada dirimu sendiri,” Orang itu kembali berkata, “Aku masih mempunyai yang lain,” Rasulullah mengulang kembali, “Sedekahkan untuk istrimu,” Lalu orang itu bertanya lagi, “Aku masih mempunyai yang lain,”  Kemudian Rasul menjawab, “Sedekahkan untuk pembantumu,” Orang itu berkata lagi, “Aku masih mempunyai yang lainnya,” Rasulullah bersabda untuk yang terakhir, “Kamu lebih mengetahui penggunanya.”” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).

Dari hadits tersebut, kita belajar bahwa begitu pentingnya tanggung jawab seorang suami dalam memberikan nafkah kepada keluarganya. Meski ia telah menunaikan kewajiban menafkahi, seorang suami juga masih sangat dianjurkan untuk bersedekah terlebih dahulu kepada istrinya. Barulah kemudian diperkenankan bersedekah dengan mengukur siapa saja yang dinilai layak dan membutuhkan.

Sahabat, bersedekah memang merupakan sebuah sunah. Namun, agar sunah ini dapat menjadi penuh berkah mari kita tunaikan sebagaimana Rasulullah saw. mengajarkan adabnya.

 

 

Disadur dari Majalah Al Falah Edisi April 2014

 

Sedekah di YDSF Makin Mudah


 

Artikel Terkait:

Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina



Tags: sedekah sesuai sunah, sunah sedekah, sedekah di ydsf, ydsf, sedekah mudah

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: