Bipolar Bisa Bahagia | YDSF

Bipolar Bisa Bahagia | YDSF

12 Oktober 2022

Menjadi seseorang dengan diagnosa penyakit bipolar, tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak yang berasumsi bahwa susah menjadi bahagia hidup menjadi dan dengan seorang yang bipolar. Memang, dibutuhkan psikiater atau orang yang ahli untuk mendampingi. Agar, bila terjadi hal-hal di luar kendali, ada yang dapat memberikan kontrol atau pandangan.

Dalam mengurus keluarga pun, butuh tenaga dan perjuangan yang ekstra bagi seorang dengan penyakit bipolar. Pertanyaan dan keraguan terhadap kemampuan diri serta meraih kebahagiaan hidup pun sering menghinggapi perasaan para pengidap bipolar.

Ketika berada dalam kondisi depresi, biasanya gejalanya mudah sedih, cepat lelah, kurang bergairah, kurang motivasi, dan kurang semangat. Selain itu juga tidur terganggu, kurang nafsu makan, badan terasa kurang nyaman, kadang bisa putus asa, bisa ada keinginan bunuh diri dan merasa bersalah.

Saat sedang berada pada kondisi mania, muncul gejala euforia (senang di atas orang normal). Seperti misalnya, semangat bekerja tetapi juga kurang fokus, kurang tidur, banyak angan-angan, merasa diri mampu melakukan banyak hal tapi kurang terarah, juga tidak bisa mengendalikan keinginan yang sebenarnya melebihi kemampuan. Misalnya belanja banyak baju, beli makanan mahal, beli aksesoris, beli alat make up berlebihan, serta mentraktir teman. Sedangkan contoh pada remaja banyak keluar rumah, termasuk dugem dan mudah terjebak dalam perilaku yang berisiko seperti pacaran di luar batas.

Seseorang dengan bipolar yang sudah beberapa tahun, sebaiknya menyadari bahwa penyakit ini akan dialami mungkin sepanjang hayat. Maka menerima bahwa dia memiliki bipolar dan belajar terus untuk berdamai dengan bipolar adalah langkah yang penting agar dapat melangkah ke tahap berikutnya. Yaitu, menggali potensi diri, mengenali kekuatan-kekuatan yang dimiliki, dan juga menggali potensi negatif yang mungkin bisa menjadi halangan dalam merealisasikan harapan-harapan untuk hidup bahagia.

Salah satu kunci dalam melakukan upaya adalah teratur memeriksakan diri, teratur minum obat dan rutin konsultasi dan sekaligus belajar pada psikiater.

Semua harapan seperti punya keluarga bahagia, mengurus anak-anak dan pasangan, berkarir apapun sekaligus menjadi pengusaha sukses, merupakan impian banyak orang. Bila kita beruntung punya potensi yang mumpuni dan nyaris sempurna, mungkin untuk merealisasikannya lebih mudah.

Tips Meraih Bahagia untuk Bipolar

Bila kita mengidap suatu penyakit, setelah kita berdamai dengan adanya kesulitan dalam bentuk mengidap penyakit, maka sangat mungkin kemampuan kita untuk meraih cita-cita yang terlalu tinggi dibanding potensi yang kita punya, sulit direalisasikan.

Baca juga: Tips Shalat Khyusuk | YDSF

Apapun yang dicita-citakan, bisa dicapai bila disesuaikan dengan potensi yang kita punya. Dengan doa-doa yang kita panjatkan, insya Allah akan mendapat kemudahan dari Allah. Tentunya, tetap dengan perencanaan yang benar.

Salah satu yang membuat depresi itu adalah apabila keinginan kita melebihi kemungkinan yang bisa kita capai. Alih-alih bisa merealisasikan cita-cita, ada kemungkinan kita frustrasi, kambuh depresi dan mengalami kekacauan.

Jadi tahap-tahapnya untuk meraih harapan hidup bahagia bagi bipolar sebagai berikut:

1. Menerima bipolar ini dan berdamai dengan kesulitan yang ditimbulkannya.

2. Kontrol teratur, minum obat teratur dan belajar terus-menerus terutama pada terapis.

3. Gali potensi diri dan analisis kendala dalam diri yang akan menghalangi dalam merealisasikan cita-cita.

4. Syukuri selalu apa yang sudah didapat, jangan frustrasi dengan cita-cita yang belum bisa diraih.

5. Pelajari kiat-kiat yang membuat efektif dalam mengelola kewajiban yang sudah ada di depan mata saat ini.

6. Jaga terus kestabilan kondisi diri.

7. Mulailah menjajagi cita-cita dengan bertahap. Yang sudah dicapai harus dipertahankan.

8. Jangan terlalu memaksakan diri dengan hal-hal yang belum tercapai atau tidak dapat dicapai. Segala tugas merupakan amanah yang dibebankan Allah pada orang yang mampu. Jika Allah belum berkenan mengamanahi kita, berprasangka baiklah bahwa itu yang tepat untuk kita.

9. Jika kondisi bipolar mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan, manfaatkan dukungan yang tersedia. Karena prinsip tolong-menolong juga merupakan bagian dari kehidupan sosial kita sebagai manusia. Tidak tepat kalau diistilahkan membebani. Dan bukan kita yang meminta penyakit, melainkan takdir Allah Swt. yang harus kita jalani meski perlu bantuan dari sekeliling kita.

10. Berkonsultasi dengan terapis di tempat biasa kontrol dengan teratur.

Perlu juga kita ingat, bahwa dengan berdamai dengan penyakit yang kita idap, insya Allah berbalas ganjaran pahala besar.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Januari 2021

 

Artikel Terkait

KANTOR LAYANAN YDSF
Tips Mengelola Konflik Anak | YDSF
WAKAF TUNAI DI YDSF
Meraih Akhlak dengan Zakat | YDSF
ZAKAT DARI HASIL GAJI | YDSF
Doa Dimudahkan Segala Urusan | YDSF

 

Sedekah Mudah di YDSF:

 

Sedekah Penyembuh Penyakit



Tags: bipolar, bipolar bisa bahagia, tips bipolar

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: