Tips Shalat Khyusuk | YDSF

Tips Shalat Khyusuk | YDSF

16 September 2022

Sesungguhnya pembeda orang muslim dengan bukan muslim adalah shalat. Untuk dapat menjalankan shalat khusyuk, tentu ada kiat-kiat yang perlu kita lakukan. Maka jika orang mengaku muslim atau identitasnya tertulis beragama Islam namun tidak menjalankan shalat, maka tak ada bedanya ia dengan non Islam.

Rasulullah Muhammad saw. bersabda, "Urusan yang memisahkan antara kita (para muslimin) dengan mereka (orang kafir) itu ialah shalat. Maka siapa saja meninggalkannya, sungguh ia telah menjadi kafir." (HR. Ahmad dan Daud dari Buraidah).

Dan orang yang sudah terbiasa shalat lima waktu pun masih harus menyempurnakan ibadahnya itu. Shalat yang khusyuk akan menjadikan shalatnya sebagai energi mencegah berbuat keji dan munkar.

Salah satu perjuangan menyempurnakan shalat adalah merasakan khusyuk. Di laur sana banyak keluhan merasa shalatnya tidak khusyuk. Pikiran kemana-mana saat shalat dan banyak gangguan seperti suara nada dering ponsel saat kita shalat.

Khusyuk adalah Nikmat yang Agung

Memang, menurut para ulama, merasakan khusyuk itu sebuah jihad. Syekh Sulaiman Ar Ruhaili dalam channel YouTube: ShahihFiqih, mengatakan, “Agar bisa shalat khusyuk, Anda harus berjuang keras untuk menggapainya. Dan kaidahnya: semakin tinggi nilai sesuatu, maka semakin sulit untuk meraihnya. Walaupun susah, tetap mungkin diraih, namun dengan kerja keras.”

Lalu Syekh Ar Ruhaili memberi lima kiat agar kita punya strategi dalam upaya menggapai kekhusyukan yang merupakan salah satu nikmat terbesar bagi seorang mukmin.

Ada ulama mengilustrasikan nikmat khusyuk, “Sesungguhnya kami berada pada suatu nikmat yang seandainya para raja mengetahuinya, pasti mereka akan memerangi kami untuk merebutnya.”

Pertama, Biasakan Shalat Sunnah di Rumah

Hendaknya kita punya kebiasaan shalat-shalat sunnah di rumah kita sendiri. Shalat sunnah yang tidak diketahui orang lain.

Kita biasakan mengerjakannya secara rutin di tempat tinggal kita atau di kamar sendiri dan tak ada yang tahu. Kesendirian dan kesunyian ini akan melatih kekhusyukan shalat. Bisa dilakukan di pagi, siang atau bahkan malam hari. Yang penting rutin meski pendek hanya dua atau empat rakaat saja.

Baca juga: 
Menguatkan Sesama dengan Berjamaah | YDSF
ZAKAT UNTUK HARTA CICILAN | YDSF


Sabda Nabi saw, “Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang rutin meskipun sedikit.” (HR. Muslim). Keberlanjutan sebuah amal kebaikan sangat penting karena itu menunjukkan konsistensi dari niat dan kesabaran.

Di sini kualitas sebuah perbuatan tidak dinilai dari jenis kebaikannya tapi kesinambungannya. Amal baik akan melahirkan amal baik berikutnya. Amalan yang besar namun berhenti di tengah jalan, tak lebih baik dari amalan kecil yang istiqamah. Karena yang kecil yang langgeng suatu saat akan menjadi besar, sementara yang besar tapi stagnan bisa terkikis pelanpelan.

Kedua, Awali Dengan Shalat Sunnah Sebelum Shalat Wajib

Para ulama mengajar kita agar membiasakan shalat sunnah rawatib sebelum shalat wajib. Syekh Ar Ruhaili memberi kiat, “Jangan langsung masuk ke shalat wajib. Tapi lakukanlah shalat sunnah terlebih dahulu, baik di rumah maupun di masjid, sebelum shalat wajib. Kata para ulama, hal ini akan membuat hati kita khusyuk saat shalat.”

Ketiga, Pahami Makna Setiap Kalimat Dalam Bacaan Shalat

Karena makna itu akan meresap dalam pikiran dan hati kita. Sebab, shalat itu sesungguhnya wujud percakapan langsung antara seorang hamba dengan Allah yang Mahaagung.

Nabi saw. berpesan, “Ketahuilah sesungguhnya masing-masing dari kalian sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah sebagian dari kalian mengganggu yang lain, dan janganlah sebagian mengeraskan suara di atas yang lain dalam membaca Al-Qur’an, atau beliau bersabda, “di dalam shalat.” (HR.Ahmad dan Abu Dawud).

Keempat, Ingatlah Suatu Hari Kelak Kita Berdiri di Hadapan Allah

Sejatinya berdirinya kita ketika shalat itu akan persis sama dengan berdirinya kita kelak di hadapan Allah di padang mahsyar. Di hari itu, kita akan berdiri di hadapan Allah  secara langsung dan tanpa penerjemah.

Jika bisa menghadirkan suasana itu, maka itu akan membantu kita semakin khusyuk dalam shalat.

Kelima, Mohon Perlindungan Allah Karena Setan Tak Akan Diam

Selama kita masih hidup, maka Iblis dan tentaranya tidak akan membiarkan kita taat dan takut dalam kehidupan ini. Imam Ibnul Qayyim berpesan, “Iblis akan menerka (kesukaan) hati seorang hamba lalu ia akan sekuat tenaga menggoda.”

Ada yang dibisiki hati dan pikirannya dengan perkara bisnis, urusan masakan, tentang berita sepak bola, dan banyak lainnya. Selama shalat, setan terus berusaha membawa hati kita kepada kesenangan kita itu. Sehingga Iblis bisa memalingkan hati kita.

Selesai shalat, setan mengembalikan pikiran kita sedia kala. Begitu seterusnya. Maka, hendaknya kita selalu berlindung kepada Allah Swt. agar terhindar dari waswas dari setan yang berupa jin dan manusia.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Desember 2021

 

Zakat di YDSF


Artikel Terkait:

Kehidupan Ali bin Abi Thalib bersama Rasulullah | YDSF
BOLEHKAH SEDEKAH DARI HARTA HARAM? | YDSF
Adab Anak terhadap Orang Tua dalam Islam | YDSF
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF
Balasan Menolong dan Membantu Orang lain | YDSF
NIAT MENUNAIKAN ZAKAT | YDSF
Apa Saja yang Harus Disiapkan Sebelum Menunaikan Wakaf? | YDSF

Tags: tips shalat khusyuk, shalat ydsf

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: