Amalan yang Merusak Amalan Lainnya | YDSF

Amalan yang Merusak Amalan Lainnya | YDSF

23 Mei 2022

Setelah sekuat tenaga dan sepenuh hati melaksanakan amal kebajikan, maka tugas kita selanjutnya adalah menjaga agar amal-amal itu tidak rusak. Berikut ini sekelumit paparan tentang hal-hal yang dapat merusak amal-amal ibadah kita:

1. Syirik

Allah Swt. berfirman, "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi'." (QS. Az-Zumar 65). Karenanya, kita harus menghindari perbuatan syirik sekecil apapun.

2. Shadaqah Diiringi Ucapan yang Menyakitkan Si Penerima

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang- orang yang kafir." (QS. Al Baqarah 264)

3. Durhaka kepada Kedua Orang Tua

"Tiga orang yang Allah tidak menerima ibadah yang wajib dan yang sunah dari mereka: orang yang durhaka kepada orang tua, menyebut-nyebut shadaqah, dan mendustakan takdir." (HR. Ibnu Abi Ashim 323, Ath Thabrany 7547, hasan)

4. Melakukan Bid'ah Dalam Agama

Amalan bid'ah (ibadah tanpa tuntunan) otomatis akan gugur dan tertolak di hadapan Allah. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang menciptakan sesuatu yang baru dalam agama kami ini yang tidak termasuk bagian darinya, maka ia tertolak." Dalam riwayat lain disebutkan, "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak termasuk agama kami, maka ia tertolak." (HR. Al Bukhari 5/301, Muslim 12/16)

5. Hasad/Dengki

Hasad/dengki adalah sikap tidak senang jika saudaranya sesama muslim mendapat karunia Allah dan disertai keinginan dan rasa senang jika karunia itu lenyap dari si penerima. Nabi saw. bersabda, "...sesungguhnya hasad itu memakan (mengikis) kebaikan seperti api melahap kayu bakar." (HR. At Tirmidzi)

6. Melanggar Hal-Hal Yang Diharamkan Allah Secara Sembunyi-Sembunyi

Nabi saw. bersabda, "Benar-benar akan kuberitahukan tentang orang-orang dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa beberapa kebaikan seperti gunung Tihamah yang berwarna putih, lalu Allah menjadikan kebaikan-kebaikan itu sebagai debu yang berhamburan." Tsauban r.a. berkata, "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami dan jelaskan kepada kami, agar kami tidak termasuk di antara mereka." Beliau menjawab, "Sesungguhnya mereka itu juga saudara dan dari jenismu. Mereka shalat malam seperti yang kamu kerjakan. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang apabila berada sendirian dengan hal-hal yang diharamkan Allah maka mereka melanggarnya." (HR. Ibnu Majah 4245, dari Tsauban r.a.)

7. Percaya Dukun, Peramal atau sejenisnya

"Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya tentang sesuatu kepadanya, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari." (HR. Muslim 14/227)

8. Wanita Yang Nusyuz (Durhaka kepada Suami)

"Dua orang yang shalatnya tidak melebihi kepalanya (tidak diterima, Red.), yaitu hamba sahaya yang lari (kabur) dari tuannya hingga kembali lagi dan wanita yang mendurhakai suaminya hingga kembali lagi." (HR. At Tirmidzi 360)

9. Orang/Pemimpin yang Zalim

Rasulullah saw. bertanya, "Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang dan harta." Maka Rasulullah saw. menerangkan, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakatnya, namun dia datang dan (dahulu di dunianya) dia telah mencela si A, menuduh (berzina) si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D dan telah memukul si E (dengan tidak hak). Maka si A pun diberi (pahala) kebaikan orang tersebut, dan si B demikian juga (begitu yang lain). Maka apabila (pahala) kebaikannya sudah habis sebelum dia melunasi segala dosa (kezaliman)-nya (kepada orang lain), maka kesalahan orang yang dizalimi di dunia itu dibebankan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam api neraka." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra).

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi September 2010


#EkspedisiQurbanYDSF



Qurban di YDSF



Artikel Terkait:
Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib | YDSF
ZAKAT UNTUK HARTA CICILAN | YDSF
Menjaga Agama, Melindungi Manusia | Dharuriyah Al-Khams (5 Perkara Asasi) | YDSF
KONSUMSI OBAT BERBAHAN HARAM | YDSF
Bolehkah Sedekah dari Harta Haram? | YDSF



Tags: amalan yang merusak

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: