Setelah sekuat tenaga dan sepenuh hati melaksanakan amal
kebajikan, maka tugas kita selanjutnya adalah menjaga agar amal-amal itu tidak
rusak. Berikut ini sekelumit paparan tentang hal-hal yang dapat merusak
amal-amal ibadah kita:
1. Syirik
Allah Swt. berfirman, "Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,
'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi'." (QS. Az-Zumar 65). Karenanya,
kita harus menghindari perbuatan syirik sekecil apapun.
2. Shadaqah Diiringi Ucapan yang Menyakitkan Si Penerima
"Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya
dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang- orang yang kafir." (QS. Al
Baqarah 264)
3. Durhaka kepada Kedua Orang Tua
"Tiga orang yang
Allah tidak menerima ibadah yang wajib dan yang sunah dari mereka: orang yang
durhaka kepada orang tua, menyebut-nyebut shadaqah, dan mendustakan takdir."
(HR. Ibnu Abi Ashim 323, Ath Thabrany 7547, hasan)
4. Melakukan Bid'ah Dalam Agama
Amalan bid'ah (ibadah tanpa tuntunan) otomatis akan gugur
dan tertolak di hadapan Allah. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang menciptakan sesuatu yang baru dalam agama kami
ini yang tidak termasuk bagian darinya, maka ia tertolak." Dalam riwayat
lain disebutkan, "Barangsiapa yang
melakukan suatu amalan yang tidak termasuk agama kami, maka ia tertolak."
(HR. Al Bukhari 5/301, Muslim 12/16)
5. Hasad/Dengki
Hasad/dengki adalah sikap tidak senang jika saudaranya
sesama muslim mendapat karunia Allah dan disertai keinginan dan rasa senang
jika karunia itu lenyap dari si penerima. Nabi saw. bersabda, "...sesungguhnya hasad itu memakan
(mengikis) kebaikan seperti api melahap kayu bakar." (HR. At Tirmidzi)
6. Melanggar Hal-Hal Yang Diharamkan Allah Secara Sembunyi-Sembunyi
Nabi saw. bersabda, "Benar-benar
akan kuberitahukan tentang orang-orang dari umatku yang datang pada hari kiamat
dengan membawa beberapa kebaikan seperti gunung Tihamah yang berwarna putih,
lalu Allah menjadikan kebaikan-kebaikan itu sebagai debu yang berhamburan."
Tsauban r.a. berkata, "Wahai Rasulullah,
sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami dan jelaskan kepada kami, agar kami
tidak termasuk di antara mereka." Beliau menjawab, "Sesungguhnya mereka itu juga saudara dan
dari jenismu. Mereka shalat malam seperti yang kamu kerjakan. Hanya saja mereka
adalah orang-orang yang apabila berada sendirian dengan hal-hal yang diharamkan
Allah maka mereka melanggarnya." (HR. Ibnu Majah 4245, dari Tsauban r.a.)
7. Percaya Dukun, Peramal atau sejenisnya
"Barangsiapa
mendatangi peramal lalu bertanya tentang sesuatu kepadanya, maka shalatnya
tidak akan diterima selama empat puluh hari." (HR. Muslim 14/227)
8. Wanita Yang Nusyuz (Durhaka kepada Suami)
"Dua orang yang
shalatnya tidak melebihi kepalanya (tidak diterima, Red.), yaitu hamba sahaya
yang lari (kabur) dari tuannya hingga kembali lagi dan wanita yang mendurhakai
suaminya hingga kembali lagi." (HR. At Tirmidzi 360)
9. Orang/Pemimpin yang Zalim
Rasulullah saw. bertanya, "Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut?" Para
sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut
adalah orang yang tidak mempunyai uang dan harta." Maka Rasulullah
saw. menerangkan, "Orang yang bangkrut
dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat,
puasa dan zakatnya, namun dia datang dan (dahulu di dunianya) dia telah mencela
si A, menuduh (berzina) si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D dan
telah memukul si E (dengan tidak hak). Maka si A pun diberi (pahala) kebaikan
orang tersebut, dan si B demikian juga (begitu yang lain). Maka apabila
(pahala) kebaikannya sudah habis sebelum dia melunasi segala dosa
(kezaliman)-nya (kepada orang lain), maka kesalahan orang yang dizalimi di
dunia itu dibebankan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam api neraka."
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra).
Sumber Majalah Al Falah Edisi September 2010
#EkspedisiQurbanYDSF
Qurban di YDSF
Artikel Terkait:
Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib | YDSF
ZAKAT UNTUK HARTA CICILAN | YDSF
Menjaga Agama, Melindungi Manusia | Dharuriyah Al-Khams (5 Perkara Asasi) | YDSF
KONSUMSI OBAT BERBAHAN HARAM | YDSF
Bolehkah Sedekah dari Harta Haram? | YDSF