Ayat Kursi,
merupakan salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang cukup populer. Ayat ini sering
kali dibaca untuk tujuan-tujuan khusus, tetapi sejatinya apa saja keutamaan
dari ayat Kursi ini?
Bacaan yang hanya
terdiri dari satu ayat ini memang sedikit berbeda dengan lainnya. Meski
tergolong sebuah ayat yang panjang, tetapi umat Muslim dengan rela dan ikhlas
berlomba-lomba untuk dapat menghafalkannya. Tujuannya, tak lain agar dapat
diamalkan dalam kesehariannya.
Ayat ke-255 dalam
surah Al-Baqarah ini diturunkan setelah Rasulullah saw. melakukan hijrah ke
Madinah. Dalam beberapa literasi disebutkan, saat ayat ini diturunkan puluhan ribu
malaikat menyertainya. Bahkan langit dan bumi menyambutnya dengan penuh rasa
hormat.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا
بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allaahu laa
ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu
maa fissamaawaati wa maa fil ardli, man dzal
ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa
kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min
‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a Kursiyyuhus
samaawaati wal ardlo, walaa
ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
“Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Satu ayat ini
disebut dengan ayat Kursi, maknanya adalah ayat ini memiliki kedudukan yang
besar. Selain itu, dalam ayat ini juga terdapat kata “Kursi” yang dicitrakan
sebagai kekuasaan, otoritas, atau kedudukan Allah Swt.
Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrok, dari Ibnu Abbas r.a.
beliau berkata, “Al-Kursi adalah tempat kedua kaki, sementara Al-Arsy tidak
seorangpun yang mampun mensifatinya.”
Dua kaki yang dimaksud
bukanlah kaki dalam wujud yang sebenarnya. Melainkan bukti kebesaran dari kekuasaan
Allah meliputi seluruh langit dan bumi. Termasuk semua isi dan makhluk yang ada
di dalamnya.
Keutamaan Ayat Kursi
Begitu mulianya
makna dari penciptaan ayat Kursi. Tentu, terdapat banyak keutamaan pula yang
dapat kita raih saat mengamalkannya. Bersumber dari tafsir Ibnu Katsir, berikut
telah kami rangkum xx keutamaan ayat Kursi:
1. Ayat yang Paling Agung
Setelah
mengetahui makna tentang penamaan ayat Kursi, maka begitu pula dengan keutamaan
yang dapat kita raih. Membaca dan mengamalkan ayat Kursi, berarti kita sedang
membaca dan mengamalkan ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Untuk hadits yang
meriwayatkannya ada beberapa. Salah satunya adalah yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim, dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Abdul A’la ibnu Abdul A’la, dari Jariri
dengan lafadz yang sama:
Dari Ubay ibn Ka’ab, bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya, “Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah saw. mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.”
Baca juga: PELAJARAN DAN KEUTAMAAN AL KAHFI DI HARI JUMAT | YDSF
2. Seperempat Al-Qur’an
Mungkin, beberapa
dari kita hanya mengetahui hadits populer tentang seperempat Al-Qur’an itu
adalah surah Al-Ikhlas. Faktanya, terdapat beberapa surah yang disebutkan oleh
Rasulullah saw. memiliki keutamaan yang serupa.
Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Haris, telah
menceritakan kepada kami Salamah ibn Wardan, bahwa sahabat Anas ibn Malik
pernah menceritakan hadis berikut kepadanya: Bahwa Rasulullah saw. pernah
bertanya kepada salah seorang lelaki dari kalangan sahabatnya, untuk itu beliau
bertanya, "Hai Fulan, apakah kamu sudah kawin?" Lelaki itu
menjawab, "Belum, karena aku tidak mempunyai biaya untuk kawin."
Nabi saw. bertanya, "Bukankah kamu telah hafal qul huwallahu ahad
(surat Al-Ikhlas)?" Lelaki itu menjawab, "Memang benar."
Nabi saw. bersabda, "Seperempat Al-Qur'an." Nabi saw.
bertanya, "Bukankah kamu telah hafal qul ya ayyuhal kafirun (surat
Al-Kafirun)?" Lelaki itu menjawab, "Memang benar."
Nabi saw. bersabda, "Seperempat Al-Qur'an." Nabi
Saw. bertanya, "Bukankah
kamu telah hafal Ida zulzilal (surat Az-Zalzalah)?" Lelaki itu
menjawab, "Memang benar."
Nabi saw. bersabda, "Seperempat Al-Qur'an." Nabi saw.
bertanya, "Bukankah kamu hafal Ida ja'a nasrullahi (surat An-Nasr)?"
Lelaki itu menjawab, "Memang
benar." Nabi saw.
bersabda, "Seperempat Al-Qur 'an." Nabi
Saw. bertanya, "Bukankah kamu
hafal ayat Kursi. yaitu 'Allah,
tidak ada Tuhan melainkan Dia'?" Lelaki itu menjawab, "Memang
benar." Nabi saw. bersabda, "Seperempat Al-Qur'an."
3. Perlindungan dari Kejahatan
Manusia dan Jin
Sama halnya
dengan keutamaan yang ketiga ini, terdapat banyak hadits dan beberapa kisah. Yaitu
tentang ayat Kursi dapat menjadi perantara Allah Swt. untuk melindungi kita
dari kejahatan manusia dan jin. Mulai dari kisah yang paling terkenal yakni Abu
Hurairah yang diberi tahu oleh setan untuk membaca ayat Kursi sebelum tidur
hingga kisah sedekah yang diganggu oleh jin.
Sebagaimana hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari kisah dari ayah Abdullah ibnu Ubay ibnu
Ka'ab, yang sedekahnya diinginkan pula oleh kaum jin. Dengan potongan sebagai
berikut, “Lalu ayahku (Ka'ab) berkata kepadanya, "Hal apakah yang
dapat melindungi kami dari gangguan kalian (jin)?" Jin itu menjawab, "Ayat
ini," yakni ayat Kursi. Pada keesokan harinya Ka'ab berangkat menemui
Nabi saw., lalu menceritakan hal itu kepadanya. Nabi saw. bersabda, “Benarlah
(apa yang dikatakan oleh) si jahat itu.””
4. Doa yang Mustajab
Diriwayatkan dari
Abu Umamah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Asma Allah yang paling agung
yang apabila dibaca di dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat, yaitu
surat Al-Baqarah, surat Ali Imran, dan surat Thaha.” (HR. Ibnu Majah).
5. Kunci Masuk Surga
Masih diriwayatkan
dari Abu Umamah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang membaca
ayat Kursi sehabis setiap salat fardhu, maka tiada penghalang baginya untuk
memasuki surga kecuali hanya mati.” (HR. Thabrani). (berbagai sumber)
Wakaf di YDSF
Artikel Terkait:
CARA MENGHITUNG ZAKAT PENGHASILAN | YDSF
Batasan Air untuk Wudhu | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF
Tips Awal Memilih Pasangan Untuk Menumbuhkan Generasi Shalih | YDSF
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF