Ada berbagai
hal baik yang bisa menjadi bekal untuk kita lakukan dalam rangka sambut bulan
Ramadhan. Karena bulan tersebut menjadi momen yang paling ditunggu dan selalu
dirindukan. Banyak berkah dan rahmat Allah dapat diraih selama Ramadhan.
Menariknya, ketika seorang Muslim bersungguh-sungguh selama Ramadhan, maka ia
akan memperoleh kemenangan sejati saat Idulfitri tiba.
Ramadhan
adalah waktu untuk membersihkan pikiran dan hati dari keburukan, serta untuk
lebih fokus pada doa, ibadah, dan pembacaan Al-Qur’an. Selain itu, bulan
kesembilan dalam kalender Hijriyah ini juga memberi kesempatan untuk memperkuat
tali persaudaraan dan menghidupkan kembali hubungan dengan keluarga dan teman.
Melalui iftar dan salat tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah, bulan ini
mengajarkan nilai berbagi, kesabaran, dan kerendahan hati.
Selama
bulan ini, umat Islam berkomitmen untuk menjalankan puasa, yang tidak hanya
menahan diri dari makan dan minum selama jam-jam tertentu, tetapi juga dari
ucapan dan tindakan yang dapat mengurangi keutamaan puasa mereka. Agar dapat
optimal selama Ramadhan, Rasulullah saw. telah mengajarkan kita untuk mulai
menempa diri dari bulan-bulan sebelumnya. Salah satunya, hadits tentang
memperbanyak puasa di bulan Sya’ban (HR. Imam dan Bukhari, yang dinarasikan
oleh Aisyah r.a.).
Lalu, apa
saja ya hal-hal baik yang bisa kita lakukan untuk menyambut Ramadhan?
5 Bekal Baik Sambut
Ramadhan
1. Menghidupkan Rasa
Syukur
Menyambut
bulan Ramadhan dengan rasa syukur yang mendalam adalah esensi dari persiapan
spiritual. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
Rasulullah Saw. menggambarkan puasa sebagai "perisai", yang
melindungi umat Muslim dari dosa dan mendorong mereka untuk menahan diri dari
perkataan dan tindakan yang tidak pantas.
Untuk dapat
meraih kesempurnaan puasa yang demikian, salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan
adalah dengan mulai memperbanyak syukur. Selalu menerima segala nikmat yang
telah Allah Swt. berikan. Ketika kita telah merasa cukup, akan menjadi lebih
mudah untuk melakukan pengontrolan diri dari hawa nafsu dan segala hal godaan
buruk.
2. Mantapkan Niat &
Doa
Dari Amirul
Mukminin, Abu Hafsh Umar bin Al-Khattab r.a., ia berkata bahwa ia mendengar
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya
dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Hadits ini
menunjukkan bahwa kualitas ibadah kita sangat dipengaruhi oleh ketulusan dan
kejelasan niat kita. Sebelum memulai puasa, seorang Muslim harus menegaskan
niatnya tidak hanya untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk
membersihkan pikiran dan tindakan dari segala yang dapat mengurangi pahala
puasanya.
Baca juga: Sambut Ramadhan dengan Hati Bersih | YDSF
Sedangkan,
doa merupakan alat yang memperkuat niat dan iman kita, membuka pintu untuk
kekuatan spiritual dan kesabaran, dengan berdoa, kita memohon kekuatan untuk
menjaga keistiqomahan dalam kebaikan dan meningkatkan kedekatan kita dengan
Allah. Doa membantu kita mempertahankan fokus pada tujuan spiritual puasa,
mengarahkan kita untuk tidak hanya mengikuti aturan-aturan fisik, tetapi juga
untuk mengembangkan kualitas batin seperti kesabaran, kerendahan hati, dan
kedermawanan.
Melalui
kombinasi niat yang benar dan doa yang konsisten, puasa Ramadhan menjadi lebih
dari sekedar kewajiban, namun menjadi jalan untuk pertumbuhan spiritual dan
pembersihan diri.
3. Melunasi Hutang Puasa
Mengganti
puasa yang belum dilaksanakan dari tahun sebelumnya, atau yang lebih dikenal
dengan qadha puasa adalah kewajiban yang harus diutamakan sebelum memasuki
Ramadhan berikutnya. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 184 yang
mana Dia memberikan kelonggaran tentang waktu qadha puasa, tetapi lebih cepat menyelesaikan
hutang puasa merupakan bentuk menghormati kewajiban yang telah Allah Swt.
tetapkan.
Selain itu,
saat hutang puasa lunas maka membantu memasuki bulan suci berikutnya dengan
pikiran yang lebih tenang dan bebas dari beban ibadah yang tertunda. Ini
memfasilitasi fokus yang lebih besar pada spiritualitas dan ibadah tanpa
gangguan selama Ramadhan.
4. Memperdalam Ilmu Agama
Memperdalam
pemahaman tentang fiqih puasa dan amalan-amalan sunnah selama Ramadhan adalah
kunci untuk menjalankan ibadah dengan benar dan mendalam. Mengetahui apa saja
yang membatalkan puasa dan mempelajari kesunahan selama bulan suci akan membuat
setiap momen puasa lebih bermakna.
Dari
Mu’awiyah, Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan
seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Hal ini
menekankan bahwa pemahaman yang lebih dalam tentang agama merupakan karunia
dari Allah Swt. yang tidak hanya meningkatkan praktik ibadah tetapi juga
membuka jalan menuju keberkahan dan kebaikan yang lebih luas.
Baca juga: Tadabbur Al-Qur’an Tanpa Batas Pandang | YDSF
Selain itu,
mempelajari dan mempraktikkan pengetahuan ini sebelum Ramadhan membantu
mempersiapkan umat Islam untuk menghadapi dan memanfaatkan bulan suci dengan
maksimal. Ini termasuk mempersiapkan diri dengan mengetahui kapan waktu sahur
dimulai dan berakhir, apa saja yang dianjurkan untuk dibaca atau dilakukan saat
sahur, berbuka, dan selama tarawih. Pemahaman yang mendalam tentang agama
memungkinkan setiap individu tidak hanya menjalankan ibadah sesuai syariat
tetapi juga menghayati setiap detik Ramadhan dengan kesadaran dan penghargaan
yang lebih tinggi.
5. Membiasakan Diri Dekat
dengan Al-Qur’an
Ramadhan
dikenal sebagai bulan di mana Al-Qur’an diturunkan, menjadikannya waktu yang
sangat ideal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas membaca Al-Qur’an.
Menghabiskan waktu lebih banyak dengan Al-Qur’an tidak hanya memperkuat
pemahaman kita tentang ajaran Islam tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah
Swt. Rasulullah Saw., menjelaskan pentingnya Al-Qur’an sebagai pembela di hari
kiamat (HR. Ahmad).
Praktik
tadarus, atau membaca Al-Qur’an secara berkelompok dalam bulan ini, tidak hanya
menguatkan hubungan sosial antar umat Islam tetapi juga membantu memperdalam
pemahaman bersama tentang ajaran-ajaran Al-Qur’an.
Dari sekian
penjelasan tentang hal-hal baik yang dapat menjadi bekal saat menyambut Ramadhan,
juga ada doa yang dapat kita amalkan. Doa ini biasa dipanjatkan oleh para
sahabat Rasul saat sebelum dan sesudah Ramadhan,
أللهمَّ
سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي
مُتَقَبَّلًا
"Ya
Allah, sampaikan aku [dengan selamat] kepada [bulan] Ramadhan. Sampaikanlah
Ramadhan kepadaku (juga) dan terimalah [amal-amal] ku [di bulan]
Ramadhan)." (Imam
Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du'â', 2007, hlm. 312). (berbagai
sumber)
Sucikan Harta & Jiwa, Zakat di YDSF
Artikel Terkait:
ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
KAAFAH MILAD KE-36 YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF