Ramadhan tinggal menghitung
hari. Sudah seharusnya kita menyambut bulan mulia ini dengan hati yang bersih.
Bersih dari hal yang tidak disukai Allah, serta berusaha melakukan amal ibadah
yang diperintahkan Allah.
Para sahabat dan orang-orang saleh terdahulu
mengharap bertemu Ramadhan dan mempersiapkannya sejak bulan Rajab. Itu sebabnya
kita sering mendengar doa:
“Allahumma bariklana fi rojaba wa sya'bana wa
ballighna romadhona.”
“Ya Allah,
berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami
dengan bulan Ramadhan.”
Ungkapan lain yang tak kalah populer adalah Rajab
itu disebut juga syahrul ghiros, yang
artinya bulan menanam. Layaknya seorang petani yang hendak menanam bibit,
terlebih dahulu harus mengolah tanah atau media tanamnya. Tanahnya digemburkan,
diberi pupuk, baru kemudian ditanami bibit.
Kemudian masuk ke bulan Sya’ban disebut juga syahrul siqayah, artinya
bulan menyiram. Bibit yang sudah ditanam di bulan Rajab, dirawat dan
disirami di bulan Sya’ban. Agar bisa panen dan memetik buahnya di bulan
Ramadhan.
Begitulah seharusnya kita menyiapkan amal kebaikan
untuk menyambut Ramadhan. Mulai melakukan amalan kebaikan sejak bulan Rajab,
merawat dan mengistiqomahkannya di bulan Sya’ban. Harapannya ketika masuk bulan
Ramadhan sudah terbiasa melakukan amalan kebaikan. Dalam suatu riwayat
disebutkan bahwa rasulullah paling banyak puasa di bulan Sya’ban, selain puasa
wajib di bulan Ramadhan.
Mengapa banyak orang tarawih di hari pertama semangat,
hari kelima sudah mulai loyo, kemudian malas. Hal ini disebut Futur
Ramadhan (kelesuan Ramadhan). Ini terjadi lantaran tidak mempersiapkan diri
dengan baik.
Baca juga: Keistimewaan Puasa Ramadhan | YDSF
Lailatul Qadar
Orang-orang yang berkesempatan mendapatkan Lailatul
Qadar adalah mereka yang mempersiapkan diri di sepanjang Ramadhan, bahkan
sejak bulan rajab, bukan hanya di satu malam saja. Lailatul Qadar adalah
hati yang dekat dengan Allah. Jika kita mempersiapkan diri sejak bulan
Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan hati kita akan bisa dekat dengan Allah.
Lantas apa saja yang harus dipersiapkan untuk
menyambut Ramadhan? Hal yang harus dilakukan adalah membersihkan hati (Tazkiyatun
Nafs). Baik buruknya manusia ditentukan oleh hatinya. Jika hatinya baik,
maka baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, jika hatinya buruk, maka buruklah
seluruh tubuhnya.
Orang yang ikhlas hatinya akan bersih. Jadi di
bulan ini, mari kita bersihkan hati dengan cara memperbaiki shalat,
memperbanyak sedekah, dan membaca Al-Quran.
1. Meningkatkan
Kualitas Shalat
Shalat yang tidak khusyuk tidak punya ruh. Padahal
pahala shalat dihitung sesuai kekhusukannya. Sedangkan shalat khusyuk ini tidak
gampang. Perlu dilatih dan dibiasakan.
Orang yang sukses adalah orang yang khusyuk dalam
shalatnya. Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Mukminun ayat 1-2:
“Sungguh beruntung orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya.”
2. Memperbanyak
Shalat Sunnah
Setelah memperbaiki shalat fardhu, selanjutnya
adalah menambah dengan shalat-shalat sunnah. Shalat yang paling tinggi nilainya
setelah shalat fardhu adalah shalat malam atau shalat tahajud.
Disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW
bersabda: "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
yang dilakukan di malam hari." (HR. Muslim).
3. Membiasakan
bersedekah
Amalan untuk menyambut Ramadhan berikutnya adalah
melatih diri untuk bersedekah. Seseorang tidak akan bisa bersedekah jika tidak
dipaksa. Karena sifat asli manusia memang kikir dan pelit.
Pada bulan Ramadhan ini kita upayakan istiqomah
bersedekah. Misalnya Rp 5.000 per hari. Jika dilakukan selama 30 hari maka
totalnya Rp 150.000, setara dengan uang makan 5 orang saja.
Ketika bersedekah jangan lupa diniatkan untuk diri
sendiri dan orangtua, apalagi yang sudah meninggal. Insya Allah pahalanya akan
tercatat juga untuk orangtua.
Jika masih belum siap atau merasa berat, bisa diniatkan
mulai dari sekarang. Gaji bulan ini akan disisihkan Rp 250.000 untuk
sedekah bulan Ramadhan dan untuk sedekah buka puasa.
Baca juga: Panduan I’tikaf Ramadhan
4. Perbanyak
Membaca Al-Quran
Dekati Allah dengan Al-Quran. Mulai saat ini
perbanyak membaca Al-Quran, bukan hanya sekadar khatam berapa kali. Lebih dari
itu harus ada tadabbur (menangkap pesan), tafakkur (memikirkan),
dan tadzakkur (menjadikan dzikir)
Mari kita coba membuat program yang lain dari
biasanya. Misalnya selain khatam Al-Quran kita juga harus belajar Al-Quran 3
halaman. Dipelajari sampai mengerti artinya, maksud dan tujuannya, hikmahnya,
serta asbabun nuzulnya. Hal ini perlu
kita lakukan karena bulan Ramadhan itu Syahrul Quran, bulannya
Al-Quran.
5. Perbaiki
Akhlak
Terakhir adalah perbaiki akhlak. Jangan sampai Anda
punya perasaan benci kepada orang lain. Maafkan dan ikhlaskan. Kebencian dalam
hati adalah sesuatu yang menghambat rahmat Allah. Sedangkan kita tidak dapat
masuk surga kecuali dengan rahmat Allah.
Perkaya yang paling penting dalam agama adalah
akhlak. Suatu ketika Rasulullah ditanya “Apa agama itu?” Rasul menjawab: “Agama
adalah khusnul khuluk (akhlak yang baik).
Fatahillah Hulan, seorang ulama Turki berkata:
“Hidup ini memerlukan Islam, dan Islam memerlukan orang yang bisa menampilkan Islam”.
Yaitu dengan berakhlak sesuai syariat Islam. Akhlak Islam bukannya mengajarkan
sopan santun tetapi juga bersikap jujur, tidak malas, jika bekerja harus
tuntas, belajar sampai sukses. Jika semua orang berakhlak Islam, akan menjadi
orang sukses.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua,
sehingga kita bisa beribadah di bulan Ramadhan ini. ***
Sumber: Ustadz Taufiq AB (Dewan Syariah YDSF)
Simak Lengkapnya dengan Tonton Video Berikut:
Perbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan:
Artikel Terkait:
Menghidupkan Masjid dan Mushola
Asy Syifa’, Alquran Penyembuh Penyakit | YDSF
Tiga Tingkatan Puasa | YDSF
Keistimewaan Puasa Ramadhan | YDSF
Mendahulukan Qada’ Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
5 Keutamaan Lailatul Qadar, Lebih Baik Dari Seribu Bulan | YDSF