Semarak pagelaran
Kajian Aktual Al-Falah (Kaafah) dalam memperingati Milad YDSF ke-36 sukses
dilaksanakan di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition,
Jl. Ahmad Yani No. 99, Surabaya pada hari Ahad (19/3).
Kegiatan bertema
besar ‘Optimalkan Kebaikan Semarakkan Ramadhan’ itu turut diisi oleh Prof. Dr.
Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA selaku Ketua Pembina YDSF dan Ustadz Muhammad Jazir
ASP sebagai Anggota Pembina YDSF.
Kajian aktual
yang dibawakan kedua pembicara berkutat pada persoalan wakaf. Pertama, kajian
dibawakan oleh Prof. Nuh yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Menurutnya, Wakaf bukan hanya investasi di akhirat. “Bukan, bukan, bukan,”
tegasnya. Wakaf adalah investasi sekarang dan nanti. Yang mana merujuk pada
investasi di dunia maupun di akhirat.
Mantan Rektor
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini kemudian melanjutkan, dana wakaf
yang dikelola dengan baik tentunya dapat membebaskan kemiskinan dan
meningkatkan kualitas dakwah. Apalagi, jika wakaf dapat dikelola secara
produktif sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat umat.
Sejalan dengan
itu, Ustadz Jazir, seorang pegiat wakaf dan juga Kepala Dewan Syuro Masjid
Jogokariyan Yogyakarta dalam kesempatan Kaafah Milad YDSF ke-36 mengingatkan.
“Untuk meraih husnul khotimah ada satu amal yang spesifik, yaitu wakaf,”
ucapnya dengan singkat nan padat.
Dikesempatan ini
juga Ustadz Jazir menegaskan dua hal, yaitu khusnul khotimah dengan wakaf dan
optimalisasi aset wakaf agar memberi kesejahteraan yang besar. “Kalau kita
pernah wakaf dengan ikhlas atas nama Allah, seberapa pun, maka ajal kita akan
ditutup dengan panggilan Allah, inilah khusnul qotimah. Ini fadhillah dari amal
wakaf,” tegas Ustadz Jazir.
Momen Kaafah
Milad sekaligus mengingatkan bahwa YDSF adalah lembaga yang sudah lama
menjalankan Zifwaf, mengingat usianya telah mencapai 36 tahun. Menurut Prof.
Nuh, berdirinya YDSF selama 36 tahun telah mencetuskan banyak lembaga yayasan
dana sosial yang lain. Rektor termuda ITS itu pun menambahkan jika amalan
pencetusan lembaga sejenis merupakan jerih kebaikan.
Tak lupa, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 2009-2014 ini juga turut
mengapresiasi kesetiaan donatur yang telah mempertautkan diri dengan YDSF
selama 36 tahun. “Maka percayakan YDSF bersama-sama menyemai kebaikan dan
kemuliaan,” titah Prof. Nuh di akhir kajian.
Semarak perayaan
Kaafah Milad juga turut disambut baik oleh berbagai mitra, donatur hingga
penerima manfaat YDSF. Seperti halnya Elok, penerima beasiswa pendidikan YDSF
itu turut menyampaikan kegiatan Kafah Milad ke-36 YDSF merupakan kegiatan yang
sangat menginspirasi, penuh keberkahan dan ilmu. “Semoga YDSF semakin dipercaya
masyarakat dan banyak menebarkan manfaat untuk masyarakat sekitar,” harap Elok
untuk YDSF.
Rangkaian acara
Kaafah Milad YDSF ke-36 & Tarhib Ramadhan dilanjutkan dengan gebyar
pembagian doorprize bagi peserta yang hadir di Jatim International
Expo (JIE) Convention Exhibition. 50 hadiah dibagikan langsung
kepada peserta yang beruntung. (el)
Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan
Artikel Terkait
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF
BONUS GAJI ATAU THR MASUK HITUNGAN ZAKAT PENGHASILAN | YDSF