Wakaf Wujud Hijrah Finansial bagi Milenial | YDSF

Wakaf Wujud Hijrah Finansial bagi Milenial | YDSF

26 Agustus 2024

Wakaf menjadi salah satu wujud hijrah finansial yang bisa kita tunaikan agar menjadi sebuah gaya hidup yang lebih baik. Hijrah finansial bukan sekadar tentang mengatur keuangan pribadi dengan lebih bijak, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Konsep wakaf didukung oleh ajaran Islam yang menekankan pentingnya amal jariyah, yaitu amal yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya telah tiada. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad saw., "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya." (HR. Muslim).

Wakaf termasuk dalam kategori sedekah jariyah karena manfaatnya yang terus berlanjut. Selain itu, Allah Swt. juga berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki." Ayat ini menunjukkan betapa besar pahala bagi mereka yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, termasuk melalui wakaf.

Wakaf Gaya Hidup Milenial

Milenial dikenal sebagai generasi yang peduli pada isu sosial dan lingkungan. Mereka ingin membuat perbedaan dan berkontribusi pada masyarakat. Wakaf menjadi salah satu cara bagi milenial untuk berbuat baik dengan cara yang berkelanjutan.

Milenial memiliki pemikiran bahwa wakaf menjadi investasi hijrah finansial terbaik yang bisa mereka lakukan dengan kemampuan saat ini. Terlebih, dampak dari pengelolaan wakaf juga dapat lebih terasa manfaatnya dengan durasi yang lebih lama.

Berikut beberapa alasan mengapa wakaf sangat relevan untuk millenial:

1. Kontribusi Jangka Panjang

Tidak seperti donasi biasa yang langsung habis, wakaf memiliki efek jangka panjang. Aset yang diwakafkan terus menghasilkan manfaat, seperti membiayai pendidikan, membangun rumah sakit, atau mendukung usaha kecil. Ini memberikan rasa puas karena kontribusi mereka akan terus berdampak meskipun sudah berlalu.

2. Meningkatkan Nilai Sosial dan Ekonomi

Wakaf bukan hanya soal amal namun juga tentang memberdayakan ekonomi umat. Dengan wakaf produktif, seperti wakaf tunai yang diinvestasikan dalam usaha-usaha yang halal hasilnya dapat digunakan untuk membiayai berbagai program sosial, meningkatkan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan. Ini sejalan dengan keinginan milenial untuk berinvestasi dalam hal-hal yang memberikan dampak sosial berkelanjutan..

3. Kemudahan Berwakaf di Era Digital

Perkembangan teknologi memudahkan milenial untuk berwakaf. Di era saat ini berwakaf bisa dilakukan secara online melalui platform digital, aplikasi, atau bahkan melalui QR code di berbagai tempat ibadah. Dengan demikian, wakaf menjadi lebih mudah diakses dan transparan.

Baca juga: Apa Itu Wakaf? Pengertian, Dalil, dan Hukum Wakaf | YDSF

Bagaimana Memulai Wakaf sebagai Gaya Hidup?

Untuk menjadikan wakaf sebagai gaya hidup dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana:

1.       Wakaf tidak harus dalam jumlah besar, Mulailah dengan nominal yang kecil dan secara konsisten. Misalnya, wakaf tunai yang bisa dimulai dari puluhan ribu rupiah, namun ketika dikelola dengan baik bisa memberikan manfaat besar.

2.       Manfaatkan platform digital, Gunakan aplikasi dan platform digital yang telah terpercaya untuk memudahkan proses berwakaf. Platform ini biasanya menyediakan informasi transparan mengenai penggunaan dana wakaf, sehingga millenial bisa lebih yakin dalam berkontribusi.

3.       Pilih jenis wakaf yang produktif, seperti wakaf tunai yang diinvestasikan atau wakaf aset yang bisa dikelola untuk menghasilkan pendapatan berkelanjutan. Dengan demikian, nilai wakaf akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar.

Wakaf hadir sebagai salah satu cara yang efektif dan berkelanjutan bagi milenial Muslim untuk berkontribusi pada masyarakat sambil menjalani hijrah finansial. Dengan menjadikan wakaf sebagai bagian dari gaya hidup, milenial tidak hanya mengamalkan prinsip syariah tetapi juga turut serta dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial umat. Mari kita jadikan wakaf sebagai gaya hidup milenial untuk masa depan yang lebih baik. (berbagai sumber).

 

Wakaf di YDSF


 

Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina



Tags: wakaf hijrah finansial, wakaf gaya hidup milenial, wakaf hijrah milenial, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: