Tunaikan Zakat di Bulan Ramadhan | YDSF

Tunaikan Zakat di Bulan Ramadhan | YDSF

8 Maret 2024

Saat Ramadhan tiba, kita dapat menunaikan dua jenis zakat sekaligus, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Bila zakat fitrah, memang wajib dilakukan saat Ramadhan. Namun, untuk zakat maal maka kita harus menyesuaikan nishab (batas kepemilikan harta) dan haulnya (waktu kepemilikan harta). Perhitungan haul dapat menggunakan pendekatan kalender Masehi maupun Hijriyah.

Bila ingin menunaikan zakat maal pada bulan Ramadhan pula, maka perhitungan haulnya harus dimulai dari bulan Ramadhan. Agar, jatuh haul satu tahunnya bisa pada Ramadhan berikunya. Dalam hal ini berarti perhitungan haul menggunakan pendekatan kalender Hijriyah.

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang merupakan kewajiban finansial bagi setiap Muslim yang memiliki kekayaan mencukupi nisab (batas minimum). Secara harfiah, kata "zakat" berasal dari bahasa Arab yang berarti "bersih," "tumbuh," dan "berkembang." Hal ini mengacu pada tujuan zakat yaitu membersihkan harta dan jiwa, mendorong pertumbuhan kebaikan dan keberkahan finansial, serta membantu mereka yang membutuhkan.

Begitu indahnya manfaat zakat baik bagi yang menunaikan maupun yang menerima. Hal ini akan menjadi lebih indah ketika kita bisa menunaikan zakat di bulan Ramadhan.

4 Keutamaan Zakat di Bulan Ramadhan

1. Penyucian diri dan harta

Zakat berfungsi sebagai alat penyucian, membantu membersihkan jiwa dan harta dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan dan kikir. Melalui zakat, seorang Muslim dapat mengalihkan sebagian kekayaannya untuk membantu mereka yang kurang beruntung, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 103, “Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Ayat ini menggambarkan zakat sebagai proses yang tidak hanya menghapus kekotoran material tetapi juga spiritual dari harta dan jiwa. Melalui zakat, seorang Muslim membersihkan harta yang telah diperolehnya, dan mengembalikannya ke dalam lingkaran kebajikan yang mendukung mereka yang membutuhkan.

2. Perlindungan dan pemeliharaan harta

Dari perspektif spiritual, membayar zakat membantu menjaga harta dari kemungkinan bahaya dan kerugian. Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa zakat dapat menjadi sarana untuk melindungi kekayaan, sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan para sahabat, “Jagalah harta benda kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah dan siapkan doa untuk musibah.”

Baca juga: Perbedaan Zakat Maal dan Zakat Penghasilan | YDSF

Hadist ini menyiratkan bahwa zakat bukan hanya sebagai sarana untuk menghindari kemiskinan atau kesulitan finansial semata, tetapi juga sebagai bentuk investasi spiritual yang dapat membantu melindungi harta dan kesejahteraan umat Muslim dari berbagai bencana dan musibah. Dengan membayar zakat, seseorang memperkuat ikatan dengan Allah Swt., dan memperoleh rahmat serta perlindungan-Nya. Dengan demikian, membayar zakat bukan hanya membantu menjaga harta secara material, tetapi juga membawa manfaat yang mendalam bagi penguatan spiritual dan kesejahteraan sosial umat Muslim.

3. Ekspresi Syukur

Membayar zakat merupakan salah satu cara paling konkret bagi seorang Muslim untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Zakat mewakili pengakuan bahwa semua harta yang kita miliki sejatinya adalah amanah dari Allah dan kita sebagai khalifah di bumi ini bertanggung jawab untuk menggunakannya demi kebaikan yang lebih besar.

Dengan membayar zakat, kita mengaktualisasikan syukur bukan hanya melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata yang mendukung keseimbangan sosial dan keadilan. Ini menunjukkan pemahaman bahwa kekayaan sejati bukanlah apa yang kita simpan, melainkan apa yang kita bagi dengan orang lain.

4. Ganjaran berlipat ganda

Dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah saw. bersabda, Allah Swt. berfirman, "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.”” (HR. Bukhari dan Muslim).

Zakat di bulan Ramadhan adalah tabungan besar yang dikeluarkan seseorang dari sekedar kewajiban finansial yang mana peluang ini secara signifikan meningkatkan saldo pahala spiritual seseorang dalam berkontribusi pada kesejahteraan sosial yang lebih besar.

Terlebih, pada penunaian zakat pada Ramadhan tahun ini juga dapat bersamaan dengan momen pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) Pajak. Hal ini diatur dalam Pasal 22 dari UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Melalui kebijakan ini, pemerintah Indonesia tidak hanya mengakui zakat sebagai praktik keagamaan yang penting, tetapi juga sebagai cara untuk mendorong keadilan sosial melalui sistem pajak. Ini memungkinkan umat Islam untuk memenuhi kewajiban agamanya sambil mendapatkan manfaat finansial dalam bentuk pengurangan pajak. (berbagai sumber).

 

 

Sucikan Harta & Jiwa, Zakat di YDSF


 

Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
KAAFAH MILAD KE-36 YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina



Tags: zakat di bulan ramadhan, zakat ramadhan, zakat ydsf, zakat ramadhan ydsf, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: