Tips Menumbuhkan Life Skills | YDSF

Tips Menumbuhkan Life Skills | YDSF

11 Juni 2020

Apakah life skills itu? Mengapa orangtua harus mengajarkan sedini mungkin?

Pengertian Life Skills

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO), life skills atau keterampilan hidup adalah kemampuan berperilaku adaptif dan positif untuk dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan hidup. Sederhana. Tapi praktiknya perlu kesabaran dan kerja ekstra serta komitmen luar biasa.

Ketika mengajarkan life skills, kita sekaligus melatih anak mandiri, bertanggung jawab, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Langkah pertama, bantulah anak melakukan kegiatan sederhana mereka sehari-hari atau Activity Dailly Living (ADL). Contoh ADL di antaranya adalah mandi, berpakaian, mengenakan sepatu, membereskan dan menata mainan, membantu pekerjaan rumah yang bisa dilakukan anak. Tentunya sesuai usia.

ADL sangat berguna. Saat mereka melakukan aktivitas sehari-hari, anak belajar dan merasakan pengalaman di semua bagian sensor motoriknya. Anak melatih dan mengasah baik sensor motorik kasar dan motorik halusnya. Secara otomatis menimbulkan sinaptik luar biasa di otak anak. Anak akan mengalami percepatan perkembangan syaraf yang menyusun kerangka otak intelektualnya dan menjadikannya tumbuh cerdas.

Tentu, saat anak melakukan ADL, mengalami beberapa kesulitan untuk mengerjakannya secara tepat. Karenanya, anak dituntut berpikir kreatif dan menemukan cara tepat dan efektif untuk menuntaskan kesulitannya. Pada tahap ini, sebenarnya kita melakukan stimulasi terhadap inisiatif dan kreativitas anak.

Adakah kaitan antara menyapu rumah dengan kreativitas?

Misalnya, ketika belajar menyapu, lalu menemukan sebagian lantai terkena tumpahan cairan, anak dituntut berpikir mengatasinya. Diuji kemampuan berpikir dan ambil inisiatif, sehingga menghasilkan perilaku kreatif. Anak dituntut menentukan solusi antara meneruskan menyapu, berhenti nyapu atau mengambil tindakan lain untuk membersihkan cairan di lantai sebelum meneruskan menyapu.

Sabar dan Telaten

Seberapa penting mengajarkan ADL pada anak? Tentu sangat penting. Sebab, dengan membiasakannya pada anak, kita melatih mereka agar mampu melayani kebutuhannya sendiri dan tidak merepotkan orang di sekitarnya. Life skills yang kita ajarkan bertujuan melatihnya survive dalam menentukan tujuan hidupnya.

Salah satu indikator kapan ADL bisa mulai diterapkan adalah ketika anak sudah mampu mengikuti instruksi paling sederhana. Pada saat itu, anak telah mampu mengekspresikan kebutuhan dan keinginaannya, baik verbal maupun nonverbal, dengan cara paling sederhana sekalipun.

Proses mengajarkan dan melatih ADL menuntut orangtua untuk sabar, telaten dan konsisten. Orangtua jangan abai. Pada tahap awal, anak perlu mendapat arahan dan latihan terus-menerus hingga terampil. Memang, biasanya proses ini menyebabkan beberapa pekerjaan menjadi sedikit lebih lama. Bahkan juga menambah pekerjaan dan kondisi rumah agak berantakan.

Padahal saat Bunda tidak memberikan kesempatan anak untuk belajar karena alasan di atas, akibatnya bisa lebih ekstrem. Dengan alasan sayang, selalu meladeni dan melayani anak. Dampaknya, kerugian luar biasa justru akan dialami anak dan orangtua.

 

Harus Terlibat

Satu catatan penting saat mengajarkan life skills, orangtua harus terlibat. Yakni dengan memberikan contoh sehingga anak bisa menirukan. Orangtua harus ingat bahwa tahapan penting di sini adalah anak belajar proses, bukan output. Jadi  janganlah menuntut hasil sempurna pada tahap ini. Yang penting anak mau dan mampu, sehingga nantinya lebih terampil.

Mengajarkan dan melatih life skills hendaknya dalam suasana yang menyenangkan dan menggembirakan anak. Bisa juga dilakukan dengan media bermain. Sebuah  riset menyatakan metode neuro developmental treatment dapat meningkatkan keterampilan motorik dengan life skills. Betapa luar biasanya dampak melatih anak melakukan aktivitas sehari-hari dalam mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

Penting diingat bahwa orangtua tidak bisa mendampingi dan mengawasi anak seumur hidup. Tidak pula bisa menjadi penolong yang selalu hadir setiap saat dia mengalami kesulitan. Pembiasaan yang kita ajarkan agar mereka tumbuh menjadi pribadi tangguh dan terampil. Firman Allah:

 

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.

 

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa: 9 )

Anak adalah amanah orangtua. Kelak, kita harus mempertanggungjawabkan amalan dan ikhtiar yang kita lakukan untuk anak-anak kita. (*)

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Februari 2020

 

Baca juga:

Memahami Era New Normal | YDSF

NIAT MELAKUKAN QADHA PUASA PENGGANTI RAMADHAN | YDSF

Mengeluarkan Sedekah Dari Bunga Bank | YDSF

TERDAMPAK WABAH CORONA, YDSF DAN KITABISA DISTRIBUSIKAN SEMBAKO UNTUK PEKERJA HARIAN

Tips Membersihkan Gadget (Gawai) Tanpa Alcohol Swab | YDSF

DURASI BERTAHAN HIDUP VIRUS CORONA PADA PERMUKAAN BENDA | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: