Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir Sesuai Sunah | YDSF

Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir Sesuai Sunah | YDSF

14 Maret 2024

Mempelajari dan memahami tata cara shalat sunah Tarawih dan Witir sesuai sunah menjadi salah satu hal yang dianjurkan bagi seorang Muslim. Mengingat, shalat sunah Tarawih dan Witir merupakan salah satu sunah muakkad (sunah yang sangat dianjurkan atau ditekankan pelaksanaannya) pada setiap malam ba’da Isya di bulan Ramadhan.

Menariknya, pelaksanaan shalat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah di masjid juga memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara kaum Muslim. Inilah salah satu yang menjadi alasan mengapa suasana ukhuwah selama Ramadhan terasa lebih hangat dan erat.  

Memahami tata cara dan adab pelaksanaan shalat Tarawih dan Witir sesuai sunah Rasulullah saw. sangat penting, agar setiap rakaat dan setiap bacaan dalam shalat ini menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah Swt. Dengan melaksanakan shalat Tarawih dan Witir sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Nabi Muhammad saw. umat Muslim dapat meraih pahala dan keberkahan yang maksimal, serta memperkuat iman dan taqwa mereka selama bulan suci Ramadhan.

Tata Cara Shalat Tarawih

Sebelum membahas lebih dalam tentang tata cara shalat sunah Tarawih, maka kita dapat memulainya dengan wawasan tentang jumlah rakaatnya. Terdapat perbedaan pendapat dalam empat mazhab terkait jumlah rakaat dalam shalat Tarawih.

Pertama mazhab Hanafi, shalat Tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat. Beliau berpendapat bahwa jumlah rakaat yang banyak memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk lebih banyak berdzikir dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah Swt.

Kedua, dalam mazhab Maliki terdapat dua pendapat, yaitu 20 atau 36 rakaat. Pilihan 36 rakaat biasanya dilakukan di beberapa wilayah tertentu, menyesuaikan dengan tradisi lokal dan kondisi jamaah yang ada.

Berikutnya, pada mazhab Syafii dan Hanbali juga menyepakati pelaksanaan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat, mengacu pada praktik yang dilaksanakan oleh para sahabat Nabi Muhammad saw. dan generasi awal umat Islam.

Baca juga: Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

Selain itu, ada juga pendapat dari para ulama kontemporer seperti Syekh Bin Baaz, Syekh al-Utsaimin, dan Syekh al-Albani rahimahullah, yang menyarankan pelaksanaan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat. Pendapat ini merujuk pada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. melaksanakan shalat malam tidak lebih dari 11 rakaat, termasuk shalat Witir. Jumlah rakaat yang lebih sedikit ini dianggap lebih ringan dan lebih mudah dilaksanakan oleh umat Muslim, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau waktu.

Perbedaan jumlah rakaat ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah shalat Tarawih, memberikan keluwesan bagi umat Muslim untuk memilih mana yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka. Tentunya, selama tetap mengikuti sunah dan niat yang ikhlas untuk beribadah kepada Allah Swt.

Shalat Tarawih dilakukan dengan cara melaksanakan dua rakaat shalat kemudian salam, dan berlanjut hingga jumlah rakaat terakhir yang dikehendaki. Maka, bila rakat yang dipilih adalah delapan, aka nada empat kali salam sebagai pemisah masing-masing dua rakaatnya. Sedangkan, secara gerakan tidak terdapat perbedaan dengan shalat wajib atau shalat sunah pada umumnya.

Untuk memperkuat niat penunaian shalat Tarawih, dapat berucap tanpa suara atau melafadzkannya dalam hati, bacaan berikut:

1.       Niat shalat Tarawih berjamaah untuk imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

 Artinya: “Aku sengaja shalat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Swt.”

 

2.       Niat shalat Tarawih berjamaah untuk makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

 Artinya: “Aku sengaja shalat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Swt.”

Sedangkan, bila terdapat udzur syari, shalat Tarawih dapat dilakukan sendiri atau munfarid dengan penyesuaian niatnya.

Baca juga: Shalat Witir, Sebagai Penutup Shalat Malam | YDSF

Tata Cara Shalat Witir

Berbeda dengan kebanyakan shalat sunah yang memiliki jumlah rakaat genap. Shalat sunah Witir memiliki jumlah rakaat yang harus ganjil, mulai dari 1,3,5, atau 7 rakaat. Sedangkan, yang paling umum adalah 3 rakaat. Sebagaimana arti dari kata witr dalam bahasa Arab berarti ganjil.

Bila jumlah rakaat yang ditunaikan hanya satu, maka gerakan yang dilakukan adalah shalat dengan satu salam. Berikutnya, bila menunaikan lebih dari satu rakaat, maka ada dua cara yang dapat dilakukan saat shalat Witir:

1.       Tasyahud Sekali di Rakaat Terakhir

a.       Melaksanakan shalat dengan jumlah rakaat ganjil.

b.       Duduk tasyahud hanya pada rakaat terakhir.

c.       Salam setelah tasyahud di rakaat terakhir.

2.       Tasyahud Dua Kali di Dua Rakaat Terakhir

a.       Duduk tasyahud pada rakaat genap kedua dari terakhir.

b.       Melanjutkan satu rakaat terakhir dan duduk tasyahud lagi.

c.       Salam setelah tasyahud di rakaat terakhir.

Bacaan niat pada shalat Witir, kurang lebih sama seperti shalat Tarawih, kita hanya perlu mengganti nama shalat, jumlah rakaat, dan cara penunainnya saja (sebagai imam, makmum, atau dilakukan sendiri). Contoh bacaan niat shalat Witir untuk satu rakaat, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini karena Allah Ta’ala.”

Disunnahkan bagi orang yang melaksanakan Shalat Witir untuk membaca surat-surat tertentu sebagaimana dinarasikan dari Aisyah r.a., "Rasulullah SAW membaca pada rakaat pertama surat Al-A'laa, pada rakaat kedua surat Al-Kafiruun, dan pada rakaat ketiga surat Al-Ikhlas dan dua surat mu'awwizatain (Al-Falaq dan An-Naas)." (HR. Tirmidzi).

Bagaimana dengan qunut? Qunut dalam shalat Witir hukumnya sunah, bukan wajib. Qunut dibaca pada rakaat terakhir setelah selesai dari bacaan surat Al-Fatihah dan surat pendek sebelum rukuk atau setelah bangun dari rukuk. (berbagai sumber).

 

Sucikan Harta & Jiwa, Zakat di YDSF


 

Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
KAAFAH MILAD KE-36 YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF


Tags: tata cara shalat tarawih dan witir, tata cara shalat tarawih dan witir sesuai sunah, ydsf, cara shalat sunah tarawih dan witir, cara shalat tarawih dan shalat witir

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: