Shalat Witir, Sebagai Penutup Shalat Malam | YDSF

Shalat Witir, Sebagai Penutup Shalat Malam | YDSF

6 Maret 2023

Shalat Witir merupakan salah satu amalan sunah yang sangat populer ditunaikan saat bulan Ramadhan. Shalat yang biasanya ditunaikan sebanyak tiga rakaat ini menjadi pendamping setelah menunaikan shalat Tarawih. Namun, benarkah shalat ini hanya bisa dikerjakan usai Tarawih saja?

Secara bahasa, witir berarti ganjil. Sedangkan secara istilah, shalat Witir diartikan dengan shalat sunah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, dimulai dari satu, tiga, hingga sebelas rakaat. Dalam beberapa literasi, disebutkan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah mengerjakan shalat Witir lebih dari  sebelas atau tiga belas rakaat.

Lalu, kapan shalat Witir ditunaikan?

Waktu penunaian shalat Witir adalah setelah shalat Isya’ hingga sebelum matahari terbit. Pengerjaan di penghujung malam lebih dianjurkan daripada di permulaannya (mendekati Isya’). Mengingat, shalat Witir dijadikan sebagai penutup shalat sunah malam lainnya. Kecuali bagi orang yang merasa khawatir tidak dapat bangun.

Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa di antara kami yang menduga tidak dapat bangun di penghujung malam, hendaklah ia shalat Witir di permulaannya, dan barangsiapa di antara kami yang menduga akan dapat bangun di penghujung malam hendaklah ia shalat Witir di penghujung malam, karena shalat (sunah) di penghujung malam itu dihadiri (para malaikat) dan ia lebih utama).” (HR. Bukhari).

Menjadi sebuah pertanyaan menarik yaitu, bagaimana bila seseorang sudah mengerjakan shalat Witir setelah shalat Tarawih? Apakah ia tetap harus mengerjakan shalat Witirnya di penghujung malam juga?

Dalam riwayat at-Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak boleh ada dua shalat witir dalam satu malam.” Maka, dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi disebutkan bahwa makruh mengerjakan shalat Witir berulang kali dalam satu malam. Jadi, seseorang yang telah menunaikan shalat Witir pada permulaan malam, lalu ia terbangun dan hendak mengerjakan shalat sunah, hendaklah ia mengerjakan shalat sunah malamnya dan tidak perlu mengulangi shalat Witirnya.

Apa saja shalat sunah malam yang boleh dikerjakan sebelum shalat Witir? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa shalat sunah malam yang boleh dikerjakan sebelum Witir adalah seluruh shalat sunah yang berjumlah dua hingga lebih dari sepuluh rakaat.  

Kemudian, bagaimana bila seseorang lupa mengerjakan shalat Witir hingga waktu Subuh tiba? Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu bangun setelah waktu Subuh tiba, dan ia belum shalat Witir, hendaklah ia shalat Witir.” (HR. Al-Hakim).

Untuk bacaan surat Al-Qur’an yang hendaknya dibaca pada setiap rakaat adalah dalam dua rakaat yang sebelum ganjilnya setelah membaca surat Al-Fatihah disunahkan membaca surat al-A’la dan Al-Kafirun. Berikutnya, di rakaat ganjil membaca surat Al-Ihlas, Al-Falaq, dan An-Nas setelah surat Al-Fatihah (HR. Abu Dawud dan Nasai).

Baca juga: Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF

Keutamaan Shalat Witir

Selain menjadi penutup untuk shalat malam dan shalat sunah malam, shalat Witir memiliki banyak keutamaan lain. Begitu pentingnya, hingga Rasulullah saw. menganjurkan umatnya untuk menunaikan shalat Witir saat terbangun setelah lupa atau terlelap dalam tidurnya.

Bahkan, shalat Witir menjadi salah satu amalan yang sangat dijaga kerutinannya oleh Rasulullah saw. Sebagaimana dalam hadits, beliau bersabda, “Kekasihku Rasulullah  memberi wasiat kepadaku agar aku berpuasa 3 hari setiap bulan, mendirikan shalat Dhuha 2 raka’at dan shalat witir sebelum aku tidur.” (HR. Bukhari).

Berikut kami rangkumkan tiga keutamaan lain dari shalat Witir:

1.      Lebih Dekat dengan Allah Swt.

Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Ahlul Qur’an, shalat Witirlah kalian karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla itu witir (Maha Esa) dan mencintai orang-orang yang melakukan shalat Witir.” (HR. An-Nasai, Tirmidzi, Abu dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Seseorang yang mengerjakan dengan istiqamah sesuatu yang dicintai oleh Allah Swt., maka akan membuat dirinya menjadi lebih dekat dengan-Nya. Secara rutin, kita bertemu dengan-Nya di tiap malam. Tentu, niat dan keikhlasan Lillahi Ta’ala harus menjadi pondasi utamanya.

2.      Mudah Dikabulkan Doanya

Pada pembahasan awal di tulisan ini, telah kami sebutkan bahwa di penghujung malam adalah saatnya para malaikat menghadiri orang-orang yang mengerjakan sunah. Sama halnya dengan seseorang yang menunaikan shalat Witir di penghujung malam. Akan disaksikan malaikat, sehingga semakin mendapat berkah dan para malaikatpun mendoakannya.

Ketika seseorang telah istiqamah menunaikan amalan yang dicintai-Nya, ditambah melakukannya di waktu-waktu yang utama, maka insya Allah doa-doa yang dipanjatkannya akan lebih mudah dikabulkan.

3.      Diberi Petunjuk & Kekuatan oleh Allah Swt.

Selain lebih mudah dikabulkan doanya, Allah juga akan memberikan petunjuk serta kekuatan bagi setiap hamba-Nya yang rutin menunaikan shalat Witir. Terlebih, dalam shalat Witir juga disunahkan membaca qunut. Yang mana di dalamnya juga terdapat doa memohon pertolongan dan ampunan.

 

Sedekah Mudah di YDSF


Artikel Terkait

Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF

 

Menengok Progres Pembangunan Kompleks Dakwah Cangkringan bersama Ustadz Jazir ASP


Tags: shalat witir, shalat witir penutup shalat, kapan waktu shalat witir

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: