Shalat Witir
merupakan salah satu amalan sunah yang sangat populer ditunaikan saat
bulan Ramadhan. Shalat yang biasanya ditunaikan sebanyak tiga rakaat ini menjadi
pendamping setelah menunaikan shalat Tarawih. Namun, benarkah shalat ini hanya
bisa dikerjakan usai Tarawih saja?
Secara bahasa,
witir berarti ganjil. Sedangkan secara istilah, shalat Witir diartikan dengan
shalat sunah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, dimulai dari satu,
tiga, hingga sebelas rakaat. Dalam beberapa literasi, disebutkan bahwa Rasulullah
saw. tidak pernah mengerjakan shalat Witir lebih dari sebelas atau tiga belas rakaat.
Lalu, kapan shalat Witir ditunaikan?
Waktu penunaian
shalat Witir adalah setelah shalat Isya’ hingga sebelum matahari terbit.
Pengerjaan di penghujung malam lebih dianjurkan daripada di permulaannya
(mendekati Isya’). Mengingat, shalat Witir dijadikan sebagai penutup shalat
sunah malam lainnya. Kecuali bagi orang yang merasa khawatir tidak dapat
bangun.
Sebagaimana Rasulullah
saw. bersabda, “Barangsiapa di antara kami yang menduga tidak dapat bangun
di penghujung malam, hendaklah ia shalat Witir di permulaannya, dan barangsiapa
di antara kami yang menduga akan dapat bangun di penghujung malam hendaklah ia
shalat Witir di penghujung malam, karena shalat (sunah) di penghujung malam itu
dihadiri (para malaikat) dan ia lebih utama).” (HR. Bukhari).
Menjadi sebuah
pertanyaan menarik yaitu, bagaimana bila seseorang sudah mengerjakan shalat
Witir setelah shalat Tarawih? Apakah ia tetap harus mengerjakan shalat
Witirnya di penghujung malam juga?
Dalam riwayat
at-Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak boleh ada dua shalat witir
dalam satu malam.” Maka, dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar
Jabir Al Jazairi disebutkan bahwa makruh mengerjakan shalat Witir berulang kali
dalam satu malam. Jadi, seseorang yang telah menunaikan shalat Witir pada
permulaan malam, lalu ia terbangun dan hendak mengerjakan shalat sunah,
hendaklah ia mengerjakan shalat sunah malamnya dan tidak perlu mengulangi
shalat Witirnya.
Apa saja shalat
sunah malam yang boleh dikerjakan sebelum shalat Witir? Dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim, bahwa shalat sunah malam yang boleh dikerjakan sebelum Witir
adalah seluruh shalat sunah yang berjumlah dua hingga lebih dari sepuluh rakaat.
Kemudian, bagaimana
bila seseorang lupa mengerjakan shalat Witir hingga waktu Subuh tiba?
Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu bangun setelah
waktu Subuh tiba, dan ia belum shalat Witir, hendaklah ia shalat Witir.” (HR.
Al-Hakim).
Untuk bacaan surat
Al-Qur’an yang hendaknya dibaca pada setiap rakaat adalah dalam dua rakaat yang
sebelum ganjilnya setelah membaca surat Al-Fatihah disunahkan membaca surat al-A’la
dan Al-Kafirun. Berikutnya, di rakaat ganjil membaca surat Al-Ihlas, Al-Falaq,
dan An-Nas setelah surat Al-Fatihah (HR. Abu Dawud dan Nasai).
Baca juga: Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF
Keutamaan Shalat Witir
Selain menjadi
penutup untuk shalat malam dan shalat sunah malam, shalat Witir memiliki banyak
keutamaan lain. Begitu pentingnya, hingga Rasulullah saw. menganjurkan umatnya
untuk menunaikan shalat Witir saat terbangun setelah lupa atau terlelap dalam
tidurnya.
Bahkan, shalat
Witir menjadi salah satu amalan yang sangat dijaga kerutinannya oleh Rasulullah
saw. Sebagaimana dalam hadits, beliau bersabda, “Kekasihku Rasulullah memberi wasiat kepadaku agar aku berpuasa 3
hari setiap bulan, mendirikan shalat Dhuha 2 raka’at dan shalat witir sebelum
aku tidur.” (HR. Bukhari).
Berikut kami
rangkumkan tiga keutamaan lain dari shalat Witir:
1.
Lebih
Dekat dengan Allah Swt.
Rasulullah saw.
bersabda, “Wahai Ahlul Qur’an, shalat Witirlah kalian karena sesungguhnya
Allah ‘Azza wa Jalla itu witir (Maha Esa) dan mencintai orang-orang yang
melakukan shalat Witir.” (HR. An-Nasai, Tirmidzi, Abu dawud, Ibnu Majah,
dan Ahmad).
Seseorang yang
mengerjakan dengan istiqamah sesuatu yang dicintai oleh Allah Swt., maka akan
membuat dirinya menjadi lebih dekat dengan-Nya. Secara rutin, kita bertemu
dengan-Nya di tiap malam. Tentu, niat dan keikhlasan Lillahi Ta’ala harus
menjadi pondasi utamanya.
2.
Mudah
Dikabulkan Doanya
Pada pembahasan
awal di tulisan ini, telah kami sebutkan bahwa di penghujung malam adalah
saatnya para malaikat menghadiri orang-orang yang mengerjakan sunah. Sama
halnya dengan seseorang yang menunaikan shalat Witir di penghujung malam. Akan
disaksikan malaikat, sehingga semakin mendapat berkah dan para malaikatpun
mendoakannya.
Ketika seseorang
telah istiqamah menunaikan amalan yang dicintai-Nya, ditambah melakukannya di
waktu-waktu yang utama, maka insya Allah doa-doa yang dipanjatkannya akan lebih
mudah dikabulkan.
3.
Diberi
Petunjuk & Kekuatan oleh Allah Swt.
Selain lebih
mudah dikabulkan doanya, Allah juga akan memberikan petunjuk serta kekuatan
bagi setiap hamba-Nya yang rutin menunaikan shalat Witir. Terlebih, dalam
shalat Witir juga disunahkan membaca qunut. Yang mana di dalamnya juga terdapat
doa memohon pertolongan dan ampunan.
Sedekah Mudah di YDSF
Artikel Terkait
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF