Ustadz Marzuki Imron, dalam kesempatan
berdialog di talkshow ‘Ngobrolin Palestin’ bersama YDSF, menarik mundur sejarah
Palestina dan muasal kedatangan Israel di era perang dunia pertama. Kajian
diambil dari sejarah yang berlatar belakang ilmiah tanpa keberpihakan pada
salah satu agama.
“Saat itu penduduknya full Palestina, ada
Palestina yang agamanya Yahudi, ada orang Palestina yang beragama Islam, ada
orang Palestina yang beragama Kristen atau Nasrani,” kata Ustadz Marzuki.
Saat perang dunia pertama, negara Palestina
yang kala itu masuk dalam Kekhalifahan Ottoman atau juga disebut Dinasti Turki
Utsmani tunduk kalah perang melawan Inggris dan sekutunya. Singkatnya, tanah
suci Palestina diduduki Inggris.
“Maka supaya ini tidak dipertentangkan, saya
mengambil referensi dari buku-buku
secara basis publikasi netral. Mereka mengkaji secara akademisi dan telah
dijelaskan dalam buku-buku sejarah, salah satunya dari buku History of Ancient
Israel,” ungkap pendakwah yang juga dikenal sebagai Ustadz Naruto ini.
Di kubu sebelah, kaum Yahudi Eropa yang kala
itu tertindas oleh tentara Nazi Adolf Hitler terusir dari Jerman yang notabene
adalah musuh Inggris. Inggris pun menampung kaum Yahudi Eropa tertindas itu.
Karena Yahudi tahu bahwa Inggris telah
menduduki wilayah Palestina, mereka meminta agar diberikan tanah di Palestina.
“Bukan hanya dikasih tempat, mereka (Yahudi Eropa) meminta Palestina dijadikan
rumah mereka,” lanjutnya.
Hal ini dilakukan oleh Yahudi Eropa sebagai
dalih agama yang dijanjikan dalam kitab mereka.
“Tempat inilah (Palestina) yang dijanjikan
oleh tuhan, maka Yahudi berujar kami harus kembali ke sini (Palestina),” kata
Ustadz Marzuki menirukan.
Oleh Inggris diizinkanlah kaum Yahudi Eropa
masuk ke wilayah Palestina secara berangsur dari tahun 1920. Tahun bertambah
tahun, kaum Yahudi Eropa semakin banyak berdatangan.
Merasa tangguh dengan makin banyaknya rumpun
sejenis, Yahudi dari Eropa ini terbesit niat mendirikan negara di atas Negara
Palestina. Mereka dengan sadar dan tanpa sepengetahuan Inggris mendirikan
negara Israel pada tahun 1948. Di sanalah, awal mula sikap tidak tahu diri kaum
Yahudi Israel berlaku sombong di tanah yang bukan miliknya.
Boikot Produk Pro Israel
Ustadz Marzuki Imron pun mengajak agar
memerangi penindasan Israel ke Palestina dengan mengerahkan segala kemampuan.
Selain membantu secara fisik, pembelaan lainnya adalah dengan menggalakkan
pengaruh masif.
“Kalau Anda tidak bisa bantu pakai fisik, ya
bantu pakai pengaruh,“ ajak Ustadz yang telah menjadi penceramah sejak 2003
ini.
Pengaruh yang dimaksud Ustadz Marzuki adalah
dengan memanfaatkan media digital hingga berbagai platform media sosial dengan
memberikan pemaparan dan kebenaran berita Palestina.
Selain itu, bantuan dana kemanusiaan untuk
rakyat Palestina juga harus terus digalakkan. Bantuan lainnya adalah dengan
memboikot produk-produk yang mendukung Israel mesti dilakukan dengan masif.
Sampai kekejaman Zionis Israel terusir keluar dari tanah suci kebanggaan Nabi
Muhammad, Baitul Maqdis. (Rubrik Terkini Majalah Al Falah Edisi Februari 2024)
Solidaritas untuk Rakyat Palestina
Artikel Terkait:
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF