Manfaat dan Tujuan Berinfaq | YDSF

10 Agustus 2023

Berinfaq merupakan salah satu kegiatan sosial yang diajarkan dalam Islam, bahkan termasuk dalam sunah Rasulullah saw. Tujuan berinfaq yang dilakukan oleh masing-masing orang bisa jadi beragam. Ada yang memang karena ingin membantu yang sedang membutuhkan, tetapi ada juga yang hanya ingin terlihat baik di depan sesama.

Menunaikan infaq tidak harus menunggu seseorang menjadi kaya. Dari barang paling sederhana tetapi itu yang disukainya, bisa diinfaqkan. Justru inilah titik awal kita melatih diri untuk belajar mengikhlaskan harta.

Menariknya, saat ini semakin banyak masyarakat yang menggalakkan gerakan berinfaq sejak dini guna menumbuhkan rasa kepeduliaan dimulai dari tingkat anak-anak. Banyak lembaga sekolah yang telah menggandeng komunitas atau yayasan tertentu dalam menyalurkan dana infaqnya agar penerimanya tepat sasaran.

Sebagian besar masyarakat memahami bahwa infaq dan sedekah merupakan hal yang sama. Padahal, infaq dan sedekah ini mirip tetapi tak serupa. Terdapat perbedaan pada infaq dan sedekah. Mulai dari asal katanya yang kemudian berpengaruh pada pelaksanaannya.

Konsep sedekah memang lebih luas bila dibandingkan dengan infaq. Sedekah dapat berupa apa saja, baik benda secara materiil maupun non-materiil. Sedangkan, untuk dapat menunaikan infaq dianjurkan menggunakan harta atau benda materiil.

Dalil dan Pengertian Infaq

Infaq berasal dari beberapa kata dalam bahasa Arab, yaitu anfaqa, anfaqta, anfaqtum, anfaqu, tunfiqu, tunfiquna, dan seterusnya. Beberapa asal penyebutan tersebut merupakan bentuk dari beberapa kata kerja, seperti fi’il madhi (kata kerja masa lampau), fi’il mudari (kata kerja sekarang dan masa depan), dan sebagainya. Namun, pada dasarnya dari kata tersebut yang kemudian bermuara pada infaq, memiliki arti yang serupa.

Pengertian infaq secara bahasa yaitu pemberian harta benda kepada orang lain yang akan habis atau hilang dan terputus dari kepemilikian seseorang bagi yang memberi.

Sedangkan di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengeolaan Zakat Bab I Pasal 1 poin keempat, infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Untuk pengelolaannya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri.

Dalam Islam, ada banyak dalil yang memerintahkan umat Muslim untuk berinfaq. Sebagian besar memang tidak langsung dituliskan kata “infaq”, ada beberapa dalil yang mengistilahkan dengan “membelanjakan hartanya di jalan Allah Swt.”.

Menariknya, banyak dalil yang menganjurkan untuk berinfaq disertai dengan ganjaran yang insya Allah dapat diraih oleh setiap hamba-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah Swt. surah Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”

Selain itu, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Berinfaqlah, niscaya Aku akan menafkahimu." (HR Bukhari, Ahmad & Ibnu Majah). Begitulah cara Allah Swt. menjaga dan menjamin seorang Muslim yang bersungguh-sungguh meraih tujuan berinfaq Lillahi ta’ala.

Baca juga: PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF

Manfaat & Tujuan Berinfaq

Sebagaimana arti atau makna dari infaq itu sendiri, maka tujuan utama berinfaq adalah untuk membantu meringankan beban sesama, tolong-menolong. Namun, ada satu tujuan lagi ketika berinfaq yang menjadi lebih penting, yakni ikhlas dan niat karena Allah Swt. Insya Allah akan ada banyak manfaat dan keberkahan yang dapat diraih.

Berikut lima manfaat berinfaq yang telah kami rangkum:

1. Membuka Pintu Rezeki

Seperti yang telah dituliskan di atas tentang arti dari surah Al-Baqarah ayat 261, bahwa berinfaq dapat membuat Allah menggantikan rezeki seseorang. Dengan begitu, insya Allah akan terbuka pintu-pintu rezeki yang lain bahkan tanpa disangka.

2. Didoakan Malaikat

Rasulullah saw. bersabda, “Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).”” (HR. Bukhari).

3. Menghapuskan Dosa hingga Mendapat Naungan di Hari Akhir

Dalam konteks ini, kata yang digunakan dalam dalil memang sedekah. Namun, jumhur ulama berpendapat bahwa kemuliaan ini juga akan sama didapatkan bagi mereka yang berinfaq. Hadits tersebut berbunyi, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Sedangkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah saw. bersabda, “Naungan orang beriman di hari kiamat adalah sedekahnya.”

4. Meningkatkan Keimanan

Beirnfaq juga bisa dilakukan dalam keadaan yang sempit. Justru di saat seperti inilah, berinfaq dapat membuat kita semakin mantap dan meningkatkan iman kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Imran ayat 134, “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

5. Menumbuhkan Rasa Saling Peduli

Ketika seseorang rajin untuk berinfaq, maka secara tidak langsung dirinya juga sedang melatih diri untuk menumbuhlkan rasa peduli terhadap sesama. Meskipun berawal dari tindakan yang terpaksa hingga dapat terbiasa menjadi sebuah hobi yang baik. (berbagai sumber)

 

Peduli Sesama bersama YDSF

 

Artikel Terkait:

PERBEDAAN ZAKAT PROFESI DAN ZAKAT PERTANIAN | YDSF
Keutamaan Puasa Senin Kamis | YDSF
ZAKAT DALAM ISLAM | YDSF
Tips Mendidik Anak Berkarakter | YDSF
ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK | YDSF
Peresmian Pesantren Wakaf Ihya Ul Qur’an Wosossalam, Jombang
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF

 

Belanja Bersama Yatim


Tags: tujuan berinfaq, manfaat berinfaq, infaq ydsf, tujuan dan manfaat berinfaq

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: