Keistimewaan
istiqamah sedekah sejatinya dapat kita raih bila betul-betul melakukannya atas
dasar Lillahi Ta’ala. Terlebih, sedekah menjadi salah satu amalan mulia
yang juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Bukan hanya sebagai sarana
untuk berbagi dengan sesama, tetapi sedekah membantu kita untuk membersihkan
hati bahkan mendekatkan diri dengan Sang Ilahi.
Dari Abu
Hurairah r.a. ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi saw. lalu ia
berkata, “Wahai Rasulullah, sedekah mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau
menjawab, “Engkau bersedekah pada saat engkau masih sehat, saat engkau takut
menjadi fakir, dan saat engkau berangan-angan menjadi kaya. Janganlah engkau
menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan,
barulah engkau berkata, ‘Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian,
padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu utamanya
sedekah dapat dilakukan oleh seorang hamba. Oleh karenanya, merutinkannya pun
juga termasuk salah satu ikhtiar agar kita ringan dan dimampukan untuk dapat
selalu berbagi kebaikan tersebut. Dalam Islam merutinkan hal-hal baik itu kita
kenal dengan istilah istiqamah.
Sebagaimana
Aisyah r.a., beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Amalan yang
paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu
sedikit.” Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan
keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim).
Baca juga: Mengeluarkan Sedekah dari Bunga Bank l YDSF
8 Keistimewaan Sedekah
1. Upaya menahan murka
Allah Swt.
Dalam
sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh at-Taghrib, Rasulullah saw.
bersabda, “Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka
Allah Ta’ala.” Namun, ini bukan berarti sedekah yang diketahui orang lain
juga tak dapat memiliki keistimewaan yang sama. Utamanya, bila sedekah tersebut
dilakukan dengan Ikhlas bukan karena ingin riya’.
2. Menghapus dosa-dosa
kecil
Rasulullah
saw. bersabda, “Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan
api.” (HR. Targhib, Al-Abani). Meski begitu, tetaplah kita menjaga akhlak agar
tidak banyak dosa-dosa kecil yang menumpuk.
Dalam
hadits lain juga disebutkan, dari Yazid, ia berkata, “Tidaklah satu hari Abu
Martsad berbuat suatu kekeliruan, melainkan ia (segera) bersedekah dengan
sesuatu apa saja di hari itu (juga). Meskipun hanya dengan sepotong kue
(ka’kah) atau bawang putih atau semacamnya.” (Terdapat dalam ash–Shahihain).
3. Terhindar dari api
neraka
Selain itu,
sedekah juga dapat membantu seorang Muslim agar dapat terhindar dari api neraka.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Maka peliharalah (diri) kalian dari api
neraka, sekalipun dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan).” (HR.
Bukhari dan Muslim).
4. Mendapat naungan di
hari akhir
Dari Uqbah
bin Amir r.a. menuturkan, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Setiap
orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya, hingga digelar pengadilan di
antara manusia.” (HR. Ahmad).
5. Hartanya semakin berkah
Rasulullah
saw. mengabarkan bahwa seseorang yang bersedekah akan dikaruniakan keberkahan
pada hartanya. Beliau bersabda, “Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan.”
(HR. Muslim).
Dalam
beberapa pendapat ulama, justru dari keberkahan sedekah inilah akan
mendatangkan harta-harta halal lainnya dari Allah Swt.
6. Ganjaran yang berlipat
ganda
Dalam surah
Al-Hadid ayat 18, Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang
bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka,
dan bagi mereka pahala yang banyak.”
7. Masuk surga melalui
pintu istimewa
Kita telah
mengenal pintu surga yang bernama Ar-Rayyan, yang merupakan pintu bagi
para penggemar puasa untuk memasuki surga. Sedangkan untuk orang yang gemar
sedekah, Allah telah menyiapkan pintu surga yang Bernama Babus Shadaqah.
Dinarasikan
dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang
menginfakkan sepasang barang di jalan Allah, di surga dia akan dipanggil,
‘Wahai hamba Allah, (pintu) ini adalah lebih baik.’ Maka barangsiapa dari
kalangan pengamal shalat, akan dipanggil dari pintu shalat. Dan siapa dari
kalangan praktisi jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa dari ahli
sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah. Barangsiapa dari kalangan pengamal
puasa, akan dipanggil dari pintu ar-Raiyan.” Lalu Abu Bakar ash-Shiddiq
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, Tidak adakah orang yang dipanggil dari banyak
pintu-pintu penting (tersebut). Maka apakah ada seseorang yang dipanggil dari
semua pintu-pintu ini?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya ada,
dan aku harap engkau termasuk dari mereka.” (HR. Muslim)
8. Hati menjadi nyaman dan
tenang
Rasulullah
saw. bersabda, “Perumpamaan orang bakhil dan orang yang bersedekah seperti
ibarat dua orang yang mengenakan dua baju (jubatan) yang terbuat dari besi,
melekat dari kedua buah dadanya hingga tulang selangka. Adapun orang yang
bersedekah, tidaklah ia bersedekah melainkan semakin lapang (bajunya) atau
memenuhi bagian-bagian kulitnya, hingga menutupi jari-jarinya dan menghilangkan
bekas-bekas. Sedangkan orang bakhil, maka tidaklah ia enggan menginfakkan
sedikitpun (dari hartanya) melainkan setiap lingkaran semakin mengeret pada
tempatnya, orang itu berusaha merenggangkannya, tetapi tidak
merenggang-renggang (juga).” (terdapat dalam ash-Shahihain). (berbagai
sumber).
Sedekah di YDSF
Artikel Terkait:
ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF