Doa untuk Orang yang Menunaikan Zakat | YDSF - LAZNAS Yayasan Dana Sosial Al Falah

Setiap seorang amil ataupun petugas yang menerima zakat hendaknya memberikan doa kepada orang yang menunaikan zakat tersebut. Doa yang dimaksud oleh Rasulullah ini tidak hanya sekedar ungkapan terima kasih, tetapi juga sebuah sunah yang patut diikuti oleh setiap Muslim ketika menerima zakat dari orang lain. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa mendoakan pemberi zakat adalah salah satu cara untuk menghargai dan membalas kebaikan mereka.

Dalam syariat Islam, mendoakan orang yang menunaikan zakat bukan hanya dianjurkan tetapi juga memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan hadits. Salah satu dalil yang jelas tentang pentingnya mendoakan orang yang berzakat terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 103,

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Taubah: 103).

Selain mendoakan, dalam ayat tersebut kita juga dianjurkan memohonkan ampun bagi para penunai zakat (muzakki). Dalam tafsir Ibnu Katsir, doa untuk orang yang menunaikan zakat pada surah At-Taubah 103 ini memiliki keterkaitan dengan kisah dalam kitab Shahih dari Imam Muslim.

Beliau meriwayatkan melalui Abdullah ibnu Abu Aufa yang mengatakan bahwa Nabi saw. apabila menerima zakat dari suatu kaum, maka beliau berdoa untuk mereka. Lalu datanglah ayahku (perawi) dengan membawa zakatnya, maka Rasulullah Saw. berdoa, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.” Di dalam hadits lain disebutkan bahwa seorang wanita berkata, "Wahai Rasulullah, mendoalah untuk diriku dan suamiku." Maka Rasulullah Saw berdoa, "Semoga Allah merahmati dirimu juga suamimu.”

Dalil lain terkait mendoakan orang yang menunaikan zakat berpedoman pada hadits Rasulullah saw. yang dinarasikan oleh Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ““Siapa yang memohon perlindungan dengan mengatasnamakan Allah, maka lindungilah dia. Dan siapa yang meminta dengan mengatasnamakan Allah, maka berilah ia. Dan siapa yang berbuat baik kepadamu, balaslah kebaikannya. Jika anda tidak mampu, maka doakanlah dia sampai dia tahu bahwa kalian telah memberinya yang setimpal.”” (HR. Abu Daud).

Baca juga: Zakat dan Pajak | YDSF

Keutamaan Mendoakan Muzakki

1. Menyebarkan rasa syukur dan kebaikan

Dengan mendoakan pemberi zakat, kita menumbuhkan rasa syukur dan penghargaan atas amal shalih yang mereka lakukan. Hal ini juga mempererat ukhuwah Islamiyah, menjadikan hubungan sesama Muslim lebih harmonis.

2. Memberikan ketenangan jiwa

Sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taubah ayat 103, doa bagi pemberi zakat dapat menjadi sumber ketenangan jiwa bagi mereka. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang menjadikan hati mereka tenteram setelah menunaikan kewajiban zakat.

3. Mendapatkan pahala berlipat

Bagi yang mendoakan pemberi zakat, Rasulullah saw. bersabda bahwa siapa pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat akan mengucapkan "Aamiin" dan mendoakan kebaikan yang sama untuknya.

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan. Di sisinya ada malaikat yang diutus. Setiap kali ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat itu berkata, ‘Aamiin, dan semoga engkau mendapatkan hal yang sama.’"(HR. Muslim).

Ini berarti, ketika kita mendoakan kebaikan bagi orang yang berzakat, kita sendiri juga akan mendapatkan doa dari malaikat yang akan memberikan keberkahan yang serupa kepada kita.

Mari kita biasakan untuk mendoakan orang-orang yang telah menunaikan zakat, agar mereka mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. dan harta yang mereka keluarkan dapat membawa manfaat yang lebih luas untuk masyarakat serta memberikan keberkahan dalam hidup mereka. (berbagai sumber).