Doa Agar Ibadah Puasa Diterima Allah Swt. | YDSF

Doa Agar Ibadah Puasa Diterima Allah Swt. | YDSF

18 Maret 2024

Memanjatkan doa agar ibadah puasa diterima Allah Swt. merupakan salah satu bentuk kepasrahan agar ikhtiar yang telah kita lakukan mendapatkan ridha dan berkah terbaik dari-Nya. Sehingga, saat mendapatkan ganjaran dari berpuasa, bukan hanya berguna saat masi berada didunia, melainkan kelak ketika di akhirat. Karena sejatinya menunaikan ibadah puasa bukan sekadar menahan nafsu untuk tidak makan dan minum, tetapi juga ada perjuangan batin agar kita mampu menghadapi segala ujian saat berpuasa.

Di bulan Ramadhan, setiap Muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa yaitu dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun sebagian di antara mereka, tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya. Rasulullah Saw. bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir bahwa hadits ini shahih).

Mengapa demikian? Ada beberapa hal yang menyebabkan amalan puasa seorang hamba menjadi sia-sia padahal kita sudah menahan lapar dan dahaga. Di antaranya:

1.       Berkata Dusta (Az Zuur)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

Apa yang dimaksud dengan az zuur? As Suyuthi mengatakan bahwa az zuur adalah berkata dusta dan memfitnah (buthan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang koesekuensinya telah Allah larang. (Syarh Sunan Ibnu Majah).

 

2.       Berkata Lagwu (Sia-sia) dan Rofats (Kata-Kata Porno)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa.”” (HR. Ibnu Majah dan Hakim, Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082).

Dalam Fathul Bari (3/346), Al Akhfasy mengatakan, “Lagwu adalah perkataan sia-sia, menggunjing orang lain dan semisalnya yang tidak berfaedah.” Berikutnya, masih dalam Fathul Bari (5/157), Ibnu Hajar mengatakan, “Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”

Al Azhari mengatakan, “Istilah rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada Wanita.” Atau dengan kata lain Rofats adalah kata-kata porno.

 Baca juga: Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF

3.       Melakukan Berbagai Macam Maksiat

Sejelek-jelek puasa yaitu hanya menahan lapar dan dahaga saja, sedangkan maksiat masih terus dilakukan. Ibnu Rojab mengatakan, “Tingkatan puasa yang paling rendah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”

Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus:

“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah).

Apakah dengan berkata dusta dan melakukan maksiat, puasa seseorang menjadi batal? Ibnu Rojab berkata:

“Mendekatkan diri pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan perkara yang mubah tidaklah akan sempurna sampai seseorang menyempurnakannya dengan meninggalkan perbutan haram. Barangsiapa melakukan perbuatan haram (seperti berdusta) lalu dia mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan yang mubah (seperti makan di bulan Ramadhan), maka ini sama halnya dengan seseorang meninggalkan yang wajib lalu dia mengerjakan yang sunnah. Walaupun puasa orang semacam ini tetap dianggap sah menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama) yaitu orang yang melakukan semacam ini tidak diperintahkan untuk mengulangi (mengqodho’) puasanya. Alasannya karena amalan itu batal jika seseorang melakukan perbuatan yang dilarang karena sebab khusus dan tidaklah batal jika melakukan perbuatan yang dilarang yang bukan karena sebab khusus.” (Berdasarkan para ulama jumhur).

Doa Agar Amalan Puasa Diterima

Maka, sebelum melaksanakan ibadah puasa, terkhususnya di bulan Ramadhan alangkah baiknya sebagai seorang Muslim mengiringinya dengan doa, supaya puasa kita dapat mendatangkan pahala dan ketenangan jiwa. Berikut amalan doanya:

Allahumma taqabbal minni shauma yaumin. Allahumma taqabbal minni sholatan. Allahumma taqabbal minni hasanatan. Innama yataqabbalahu minal muttaqin.

Artinya: “Ya Allah, terimalah dariku puasa hari ini. Ya Allah, terimalah shalat dariku. Ya Allah, terimalah kebaikan-kebaikan dariku. Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.”

Semoga segala hal baik yang kita ikhtiarkan selama berpuasa dapat menjadi catatan amalan terbaik kelak. (berbagai sumber).

 

Sucikan Harta & Jiwa, Zakat di YDSF


Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
KAAFAH MILAD KE-36 YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina



Tags: doa puasa diterima, doa agar puasa diterima Allah, ydsf, doa puasa

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: