Benarkah Imsak adalah Batas Sahur? | YDSF

Benarkah Imsak adalah Batas Sahur? | YDSF

13 Maret 2024

Saat Imsak berkumandang, sering kali kita berhenti menyantap hidangan sahur, memangnya benarkah Imsak adalah batas sahur?

Sahur merupakan bagian penting dari ibadah puasa dalam Islam. Bukan hanya sebagai persiapan fisik untuk menahan lapar dan dahaga selama sehari penuh, sahur juga merupakan sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. karena banyak mengandung berkah. Sehingga, untuk bisa mengetahui kapan batas sahur berakhir juga menjadi hal sederhana yang cukup penting. Jangan sampai, kita masih terlena dalam makan padahal waktu sudah menunjukkan Subuh.

Waktu Imsak sering dianggap sebagai penanda untuk berhenti makan dan minum saat sahur. Biasanya terjadi sekitar sepuluh menit sebelum adzan Subuh. Namun, sebagian lainnya menganggap waktu Imsak merupakan batas waktu yang tepat untuk mulainya puasa. Lantas manakah yang benar?

Pengertian Imsak

Dalam bahasa Arab, Imsak berasal dari kata amsaka-yumsiku-imsakan yang berarti “menahan”. Hal ini, sama dengan arti puasa yang berasal dari kata shaum atau shiyam “menahan diri dari sesuatu”. Syaikh Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh as-Sunah mengatakan As-shaum fial-lughat al-imsak yang bermakna shaum merupakan bahasa lain dari imsak.

Kemudian, dijelakan pada masa Rasulullah saw. ada salah satu istilah yang menunjukkan peringatan sebelum adzan Subuh berkumandang yang dikenal dengan kata tanbihun/tanbih. Dalam bahasa Arab, tanbihun atau kata lainnya dzikrun berarti pengingat atau peringatan. Jadi pada zaman dahulu, khusus bulan Ramadhan terdapat adzan yang dikumandangkan sebanyak dua kali. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw., “Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari).

Umat Muslim pada masa itu dianjurkan makan sahur setelah mendengar adzan pertama dari Bilal, tak lama setelahnya Abdullah bin Mas’ud diperintahkan Nabi Muhammad saw. untuk membaca 50 ayat Al-Qur’an yang berlangsung kurang lebih sepuluh menit. Kemudian, tatkala keduanya selesai, umat Muslim zaman dulu lantas berkata, “Tanbihun, tanbihun, tanbihun, percepat makan sahurnya sebentar lagi fajar (subuh) tiba.” Barulah Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan kedua yakni adzan subuh sebagai pertanda waktu puasa dimulai dan saatnya melaksanakan shalat subuh.

Baca juga: Cara Mencari Berkah (Tabarruk) Allah Sesuai Syariat Islam | YDSF

Kapan Batas Waktu Berhenti Makan dan Minum saat Sahur?

Berdasarkan penjelasan dan bagaimana umat Muslim pada zaman Rasulullah saw. menerapkan sahur dan imsak, maka jelas imsak bukanlah batas waktu untuk sahur. Namun, hanya sebagai pengingat atau penanda bahwa waktu sahur akan segera berakhir.

Maka dari itu pada saat waktu imsak tiba, seseorang harus segera bersiap untuk menjalankan ibadah puasa, dan berhati-hati dengan menghindari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa atau suatu hal yang membuat ibadah puasa tidak sah.

Sedangkan, waktu untuk berhenti makan dan minum saat sahur adalah ketika telah fajar (Subuh). Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187, “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar (Subuh). Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

Untuk lebih jelasnya, penjelasan mengenai hukum makan sahur berdasarkan keadaan-keadaan tertentu maka bisa dengan penjelasan berikut ini:

1.       Memasuki waktu imsak

Untuk hati-hati dan mempersiapkan diri (sebagai penanda lampu kuning). Pada kondisi demikian seseorang masih diperbolehkan untuk makan dan minum, namun sudah harus waspada dan sebaiknya segera selesaikan dan mulai mengakhirinya.

 

2.       Saat adzan Subuh berkumandang

Apabila adzan Subuh sudah berkumandang maka wajib untuk menghentikan aktivitas makan dan minum, serta hal-hal yang bisa membatalkan puasa, karena adzan Subuh merupakan batas waktu sahur. Jika terdapat sisa makanan yang ada di dalam mulut maka wajib untuk “dilepeh” (Imam Nawawi).

 

3.       Saat sendok sudah berada di tangan namun terdengan adzan Subuh

Pada saat kondisi demikian, maka baiknya untuk tidak dilanjutkan aktivitas menyantap makan sahur. Hal ini dikarenakan waktu sahur telah habis dan waktu puasa dimulai.

Waktu sahur memang lebih baik dilakukan di akhir waktu, namun tetap harus bisa memperkirakan waktu yang tepat agar bisa menyantap makanan dan minuman tanpa terburu-buru, sebelum adzan Subuh berkumandang. (berbagai sumber).

 

 

Sucikan Harta & Jiwa, Zakat di YDSF


 

Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
KAAFAH MILAD KE-36 YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

Tags: imsak batas sahur, batas berhenti makan dan minum sahur, benarkan imsak batas berhenti sahur, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: