Memperbanyak amalan terutama dalam sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hal yang sangat dianjurkan bagi umat
Muslim. Sebab para masa-masa tersebut, Allah akan melipatgandakan pahala bagi
mereka yang betul-betul banyak mengerjakan ketaatan.
Dinarasikan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa
Rasulullah saw. bersabda. “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu
lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari
bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi
sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang
yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan
sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhari).
5 Amalan di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
1. Puasa
Disunahkan untuk memperbanyak puasa dari
tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah karena Nabi saw. mendorong kita untuk beramal
shalih dan berpuasa karena pada hari itu ialah sebaik-baiknya amalan shalih. Dari
Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi saw. mengatakan, “Rasulullah
saw. biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10
Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.”
2. Perbanyak Takbir dan Dzikir
Dalam surah Al-Hajj ayat 28, Allah Swt.
berfirman, “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan.” Para ahli tafsir menafsirkannya sengan sepuluh hari dari bulan
Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada
hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar r.a., “Maka perbanyaklah
pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid“. (HR. Ahmad).
Imam Bukhari juga meriwayatkan dalam
haditsnya, yang berbunyi, “Ibnu Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah
di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah dan juga pada
hari-hari tasyriq.” Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada
sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut
bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.”
Baca juga: Doa Agar Diberikan Hikmah & Masuk Golongan Shalih | YDSF
3. Waktu Terbaik untuk Haji dan Umrah
Dzulhijjah menjadi waktu terbaik menunaikan
haji dan umrah sebagaimana teladan dari Nabi Ibrahim a.s. hingga Rasulullah
saw. Bahkan, Nabi Muhammad saw. bersabda, “Dari umrah ke umrah adalah tebusan
(dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya
tiada lain adalah Surga.” (HR. Bukhari).
4. Berqurban
Terdapat beberapa dalil terkait perintah
menunaikan ibadah qurban. Ibadah ini telah ada sejak tertumpahnya darah manusia
pertama di bumi, yakni kisah Habil dan Qabil. Berlanjut, dengan Allah kembali
menguji keikhlasan Nabi Ibrahim a.s. untuk mengurbankan putranya, Ismail.
Ibadah qurban dilakukan pada hari Nahr yaitu
10 Dzulhijjah, serta masih dapat diteruskan selama hari Tasyriq yakni 11 hingga
13 Dzulhijjah.
5. Taubat
Dzulhijjah, merupakan bulan haram yang sangat
dianjurkan untuk memperbanyak amalan shalih dan menghindarkan diri dari
berbagai hal penjerumus dosa. Mulai maksiat, syirik, dan sebagainya. Sehingga,
pada sepuluh hari pertamanya juga menjadi waktu yang baik agar seseorang
memperbanyak taubat.
Bersungguh-sungguh menyesal atas apa yang
telah diperbuat, memohon ampunan kepada-Nya, hingga tekad mantap untuk tidak kembali
terjerumus dalam dosa yang sama.
Dinarasikan dari Anas bin Malik, Rasulullah
saw. bersabda, “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap
pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa aku pedulikan. Wahai anak
Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku
ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau
mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik
sedikitpun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi
pula.” (HR. Tirmidzi).
Selain yang telah disebutkan, masih banyak
amal shalih yang dapat kita ikhtiarkan. Seperti bersedekah, atau bahkan sekadar
memberi maaf kepada sesama. Memperbanyak amalan shalih selama sepuluh hari
pertama Dzulhijjah bukan sekadar demi meraih pahala dan keberkahan untuk diri.
Namun, menjadi wujud ketaatan agar semakin dekat dengan Allah Swt.
Zakat di YDSF
Artikel Terkait
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF