Al-Imran, Kisah Keluarga yang Diabadikan dalam Al-Qur’an | YDSF

Al-Imran, Kisah Keluarga yang Diabadikan dalam Al-Qur’an | YDSF

12 Januari 2023

Dalam kitabullah Al-Qur’an, pada saat sampai di surah ketiga, kita akan membaca surah Al-Imran. Berbeda dengan nama-nama surah lain (selain Luqman), pada surah ini merupakan nama dari seseorang. Meski bukan termasuk golongan nabi dan rasul, tetap kisahnya berhasil diabadikan dalam Al-Qur’an. Lantas, apakah yang membuat sosok ini istimewa bagi Allah Swt.?

Al-Qur’an surah Ali Imran merupakan surat Madaniyah yang memuat kisah keluarga Imran bin Matsan bin al-Azar bin al-Yud... bin Sulaiman a.s. bin Daud a.s.. Nasabnya tersambung hingga ke Nabi Daud a.s. Beliau memiliki istri bernama Hanna binti Faquda (ada yang menyebutkan Hannah binti Faquz). Bersama istrinya, beliau melahirkan dua putri. Putri sulungnya bernama Asy-ya’ (istri Nabi Zakariya a.s.) dan si bungsu bernama Maryam (ibunda Nabi Isa a.s.).

Imran bin Matsan bukanlah nabi, bukan pula rasul. Meski demikian, mereka mendapatkan posisi mulia di sisi Allah Swt. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing).” (QS. Ali Imran: 33)

Dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa dari para nabi dan keluarga yang disebutkan pada ayat tersebut merupakan teladan terbaik di zaman mereka. Sehingga, dapat menjadi contoh untuk kaum di masa berikutnya.

Teladan dalam Menyiapkan Generasi Terbaik

Kisah keluarga Imran sangat terkenal dalam hal menyiapkan generasi. Imran dan istrinya Hanna telah merencanakan generasi terbaiknya, bahkan sebelum Hanna mengandung. Istri Imran selalu memohon dan bernazar agar Allah menjadikan anaknya sebagai hamba terpilih, selalu taat, dan mendapat penjagaan dari Allah Swt.

Adapun beberapa teladan yang dilakukan oleh keluarga Imran dalam mendidik anaknya, dapat dirangkum menjadi poin-poin sebagai berikut:

1.       Memulainya dengan doa atau nadzar agar diberi keturunan yang shalih

Nadzarnya diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 35, “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Muhammad ibnu Ishaq mengatakan Hannah merupakan seorang wanita yang lama tidak pernah hamil. Suatu hari, dirinya melihat seekor burung sedang memberi makan anak-anaknya, ia pun menginginkan dapat memiliki anak. Akhirnya, berdoalah dia sebagaimana pada ayat di atas. Saat itu ia tidak mengetahui apakah anak yang dikandungnya itu laki-laki atau perempuan.

Memang, pada riwayat disebutkan bahwa Imran dan Hanna memiliki dua orang putri. Namun, dalam surah Al-Imran lebih banyak dikisahkan tentang Maryam. Kelak, putri bungsunya inilah yang melahirkan Nabi Isa a.s. tanpa ayah tetapi atas kuasa Allah Swt.

Baca juga: 
Kisah Dzulqarnain, Bapak Metalurgi, dalam Al-Qur’an | YDSF
Doa Agar Diberikan Hikmah & Masuk Golongan Shalih | YDSF

Selain itu, juga dikisahkan bagaimana doa Nabi Zakariya a.s. agar bisa diberi keturunan yang shalih kepada Allah Swt. Masya Allah, doa beliau terkabul. Dari pernikahannya bersama Asy-ya’ (putri sulung Imran), mereka dikaruniai putra bernama Yahya, yang kemudian Allah angkat pula menjadi nabi dan rasul.

 

2.       Mendoakan dan memberikan nama yang baik

Sedangkan, pada ayat ke-36, disebutkan bahwa anak yang mereka lahirkan adalah perempuan. Mereka pun memberikan nama terbaik bagi putri-putrinya. Selain itu, Hanna berdoa agar anak cucunya mendapatkan perlindungan dari Allah Swt.

 

3.       Membesarkannya dengan cara terbaik

Sebagai orang tua muslim, memberikan perlindungan dan membesarkan anak dengan cara-cara yang baik sesuai syariat Islam sudah sepatutnya dilakukan. Langkahnya, dapat dimulai dari hal yang sederhana. Yaitu mencari pekerjaan yang halal. Orang tua dengan pekerjaan yang halal maka akan memberikan asupan halal pula bagi keluarga. Sehingga, pendidikan yang diberikan pun akan diteruskan dengan cara-cara yang halal.

 

4.       Mengumpulkannya dengan orang shalih

Memang sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anak dengan baik. Namun, orang tua juga dapat menyambung atau menambahkan pendidikan anak dengan mencarikannya guru atau pelindung terbaik. Dalam kasus Maryam ini, Allah telah mengirimkan Nabi Zakariya sebagai pendidik dan pelindung Maryam.

Semoga dengan mengetahui kisah keluarga ini dapat menjadi teladan terbaik bagi kita. Aamiin.

 

 

Artikel Terkait:

Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF
HUTANG, BISAKAH MENJADI FAKTOR PENGURANG ZAKAT? | YDSF
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
BOLEHKAH UMRAH TAPI BELUM ZAKAT MAAL? | YDSF
Ragam Penyaluran Program YDSF Desember 2022
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Belajar dari Amu Al-Huzni, Tahun Kesedihan Rasulullah saw. | YDSF

 

Sedekah di YDSF


Keutamaan Sedekah



Tags: keluarga al imran al quran, teladan keluarga al imran, teladan keluarga al imran dalam al quran

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: