Di hadapan Rasulullah Atab bin Said memberi penghormatan. Rasulullah kagum pada pemuda di hadapannya. Dengan lembut, Rasulullah menyampaikan pada pemuda itu agar memimpin Makkah sebagai gubernur.
Saat itu Atab bin Usaid masih berusia 18 tahun. Namun, Rasulullah tanpa ragu memberikan kepercayaan dan amanah besar padanya sebagai Gubernur Makkah. Menjadi pelindung sekaligus pelayan para tamu Allah.
Atab bin Usaid adalah satu dari sekian banyak pemuda Islam di zaman Rasulullah yang bisa menjadi teladan bagi milenial. Tidak hanya dalam hal kepemimpinan, pemuda Islam Zaman Rasulullah juga banyak bisa menjadi teladan bagi pemuda masa kini, para milenial.
Usamah bin Zaid
Usianya juga masih 18 tahun ketika memimpin pasukan di masa Rasulullah. Anggota pasukannya adalah para pembesar sahabat Rasulullah. Di antaranya, Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Pasukan itu bertugas menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.
Sa’d bin Abi Waqqash
Pada usia 17 tahun Sa’d Abi Waqqash dengan keberaniannya pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang ahlus syuro.
Al Arqam bin Abil Arqam
Saat masih berusia 16 tahun Al Arqam bin Abil Arqam telah menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam. Rumahnya terus menjadi markas dakwah hingga 13 tahun berturut-turut.
Zubair bin Awwam
Rasulullah mengakui Zubair bin Awwam sebagai hawarinya. Karena dialah yang pada usia 15 tahun pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah.
Zaid bin Tsabit
Siapa yang menuliskan wahyu Allah pada Rasulullah? Dialah Zaid bin Tsabit yang saat itu berusia 13 tahun. Pemuda ini dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga bisa menjadi penerjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Zaid bin Tsabit juga hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.
Mu’adz bin Amr bin Jamuh dan Mu’awwidz bin ‘Afra
Kedua pemuda tersebut berusia 13 dan 14 tahun ketika membunuh Abu Jahal. Yaitu, saat Abu Jahal jadi jenderal kaum musyrikin pada perang Badar.
Thalhah bin Ubaidullah
Pada saat perang Uhud terjadi Thalhah bin Ubaidullah berusia 16 tahun. Bagi orang Arab pemuda ini adalah manusia yang sangat mulia. Disebabkan kesetiaannya dengan berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud. Thalhah bin Ubaidullah menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
Masih banyak nama-nama pemuda Islam yang lain yang dapat menjadi teladan bagi milenial muslim. Mereka tidak hanya berprestasi di dunia tapi juga berprestasi untuk kehidupan akhiratnya. Mereka mengorbankan waktu, keringat, harta hingga darah dan jiwa mereka demi tegaknya Islam.
Para milenal saat ini adalah harapan besar seperti di masa lalu di mana para pemuda memiliki peran yang sangat besar. Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 jumlah populasi Indonesia mencapai 265 juta jiwa. Kemudian, pada 2024, angkanya berpotensi meningkat hingga 282 juta dan sekitar 317 juta jiwa pada 2045.
Pada 2018, jumlah generasi milenial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun). Tidak salah bila pemuda disebut sebagai penentu masa depan negara dan agama. (nra)
Program Jatim Mengajar, Menebar Sosok Guru Berjiwa Dai
Mendekatkan Anak Kepada Masjid