Anak muda sering identik dengan ceroboh dan tidak taat aturan. Gejolak masa muda yang tinggi terkadang melewati batasan yang ada. Di masa penuh fitnah seperti sekarang, gejolak anak muda yang terlewat batas terkadang banyak yang meresahkan, tetapi banyak juga pemuda yang membawa banyak manfaat terutama dalam dunia islam.
Generasi Qur’ani yang sangat serius di masak oleh Program Kaderisasi Ulama (PKU) MUI yang bermitra dengan Gontor yang secara mengejutkan dihadiri oleh pemuda dan pemudi. Pemuda yang masih sangat muda tetapi sudah memiliki visi dan misi untuk keberlasungan umat Islam.
“Peserta PKU harus Alim dan menjadi pemimpi di daerahnya”, kalimat kuat yang disampaikan oleh pimpinan PKU ke-10 ini, Dr Dihyatun Masqon di sela sambutan beliau di YDSF Surabaya.
Sebuah pesan kuat yang mendarah daging di kalangan peserta seminar. Banyak diantara mereka adalah pemuda dengan visi yang besar kedepan bagi umat, dan banyak yang berasal dari luar jawa. Muhammad Zainal Alamsyah menuturkan bahwa dia ingin menjadi yang terbaik bagi umat. “Saya di lepas oleh MUI Kalimantan Timur, dilepas oleh Umat, saya ingin kembali juga kepada umat.” Tutur peserta yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya ini di IAIN Samarinda.
“Mata kuliah yang menurut saya terbaik adalah Hukum Pernikahan, karena semua akan membutuhkannya” tegas peserta yang biasa di sapa Arap ini. Tidak kalah penting dia menuturkan bahwa pentingnya pendidikan Bahasa Inggris, yang menjadi mata kuliah juga berguna untuk umat kedepannya. “Seperti Kampung Inggris di Pare, sangat baik untuk kepentingan Umat” tuturnya.
Peserta lainnya juga memiliki visi yang sama besarnya “Saya ingin membuat studi Konsep untuk kepentingan Umat Islam” tegas Syafi’i. Besarnya antusias calon ulama ini sudah seharusnya mendapat dukungan, dan YDSF termasuk kedalam pendorong terbentuknya kader Ulama Terbaik.
NASKAH DAN FOTO : M. PUTRA