Kita Kurang Percaya Diri

Kita Kurang Percaya Diri

21 Desember 2016

Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kurangnya rasa percaya diri pemuda Indonesia untuk memakai produk-produk dalam negeri. Kondisi ini diperparah oleh kurang totalitasnya pemerintah dalam mendukung karya-karya anak bangsa.

Pernyataan sarat makna ini dikemukakan Ilham Habibie, putra mantan Presiden Ri B.J Habibie pada acara bertema Penguasaan Teknologi Terapan Pada Inovasi Industri Kreatif di Indonesia. lham menunjuk contoh. Sekitar tahun 1990-an, produk buatan China masih dipandang sebelah mata. Tetapi sekarang produk buatan China menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Selain terjangkau, kualitasnya pun bisa diajak bersaing dengan produk buatan negara lain. “Ketika ke Cina, saya merasakan pemuda China sangat bangga dengan produk negara mereka. Pemerintah pun mendukung karya-karya anak bangsanya,” cetus pria yang gaya bicaranya mirip sang ayah.

Umat Islam
Ketika ditemui wartawan Al Falah usai berpidato, Ilham Habibie secara lebih khusus menjelaskan tantangan yang dihadapi umat Islam dan bagaimana mengatasinya. Ilham yang menjabat Waketum bidang teknologi, inovasi dan kewirausahaan ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) menjelaskan bahwa dalam ICMI ada lima pedoman yang diajarkan agar kualitas umat Islam maju. Pedoman itu disebut 5 K yang berarti:
1. Kualitas Iman dan Taqwa; 2. Kualitas Pikir; 3. Kualitas Kerja; 4. Kualitas Karya; dan 5. Kualitas Hidup.

“Jika orang Islam mempunyai kualitas Iman dan Taqwa yang baik, maka akan mempunyai pikiran dengan moralitas yang baik. Dan, pikiran itu akan terarah untuk menyelesaikan sebuah masalah,” urainya.

Selanjutnya, dengan pikiran yang baik akan berdampak pada kualitas kerja, yaitu kualitas mengerjakan sesuatu dengan maksimal. Capaian itu diimbangi dengan dorongan dan upaya menciptakan sebuah karya yang mempunyai nilai seni dan ekonomi cukup tinggi.

Ilham Habibie mengingatkan bahwa umat Islam kini dihadapkan pada permasalahan ekonomi, pendidikan, industri, dan kualitas hidup yang rendah. “Kita patut bersyukur hidup di Indonesia karena negara ini tidak mengalami permasalahan sosial politik yang besar,” katanya.

Abdulkadir Baraja (kiri) pengurus Yayasan Dana Sosial Al Falah, bersama
Ilham Habibie

Masih menurut Ilham Habibie, umat Islam juga menghadapi masalah pendidikan. Ribuan tahun yang lalu Andalusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menjadi tujuan orang-orang dari berbagai negara untuk menuntut ilmu. Tapi sekarang orang-orang dari berbagai negara termasuk negara mayoritas Islam memilih menuntut ilmu ke negara yang mayoritas non muslim seperti ke Amerika Serikat.

“Hal ini sudah cukup menjadi indikator bahwa umat Islam sedang mengalami kemunduruan di bidang pendidikan!” tegasnya. “Tugas kita adalah mengatasi permasalahan umat dengan mendayagunakan organisasi-organisasi yang ada,” katanya.

(naskah: Rizal/foto: Angguun)

Narasumber: Ilham Habibie saat kunjungannya ke Kantor Pusat YDSF

 

Baca juga:

KEBANGKITAN ISLAM DARI PARA ULAMA

Sedekah Kreatif

BERDOA JUGA ADA ADABNYA

Usaha Bagus, Pendidikan Anak Terurus

MANFAAT YANG BERPUTAR

 

 

 

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: