Setiap Bulu Hewan Qurban Ada Kebaikan, Benarkah? | YDSF

Setiap Bulu Hewan Qurban Ada Kebaikan, Benarkah? | YDSF

14 Juni 2024

Setiap akan menuju Iduladha selalu ramai sebuah hadits tentang setiap buku hewan qurban ada kebaikan, benarkah hadits tersebut shahih?

Karena ingin mengajak banyak umat Muslim yang mau menunaikan amal kebaikan, tidak jarang kita temukan hadits yang tidak shahih digunakan. Memang, kita tidak bisa serta merta menghukuminya bid’ah atau bagaimana. Ijtima’ ulama juga perlu kita perhatikan karena pasti ada hal-hal terkait dalam sebuah pendapat. Ada hadits-hadits atau ayat-ayat lain yang saling mendukung.

Untuk perintah berqurban sendiri telah Allah sampaikan dalah surah Al-Kautsar ayat 2, yang artinya, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.” Meski dihukumi sebagai amalan sunah, tetapi ini merupakan sunah yang sangat dianjurkan (muakad).

Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah saw., “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.”

Sayangnya, masih belum banyak umat Muslim yang sadar betapa pentingnya penunaian qurban. Hal paling fundamental yang dapat kita petik dari bentuk ketaatan menunaikan qurban adalah melatih diri untuk ikhlas. Karena, saat qurban kita telah diajarkan melalui kisah Habil-Qabil, Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s., hingga Rasulullah saw. tentang bagaimana memberikan hewan terbaik untuk mencapai ridha-Nya.

Baca juga: Hukum dan Dalil Qurban dalam Islam l YDSF

Hadits Setiap bulu Hewan Qurban Ada Kebaikan

Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, salah satunya juga terkait dengan penunaian qurban. Sehingga munculah hadits yang populer untuk mengajak qurban yaitu tentang setiap bulu hewan qurban ada kebaikan.

Berikut tekstual haditsnya,

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ

“Hadits ini diawali dengan sahabat Nabi yang bernama Zaid bin Arqam yang berkata kepada Rasulullah saw. tentang apa yang didapatkannya ketika berqurban. Kemudian Rasulullah menjawab, “Pada setiap bulu ada satu kebaikan.” Mereka berkata, “Bagaimana dengan shuf (bulu domba)?” Nabi kemudian menjawab, “Pada setiap bulu shuf ada satu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah: 3127; Hakim :3467; Ahmad: 19302; Abad bin Humaid: 259; Thabrani: 5075; Baihaqi: 18796).

Dari Ustadz Zainuddin MZ, Lc., MA, Dewan Syariah YDSF menjabarkan tentang asal muasal hadits setiap bulu hewan qurban terdapat kebaikan:

Sekilas bila kita lihat pada haditsnya seakan seperti hadits yang shahih tetapi menurut sebagian besar jumhur ulama hadits menyatakan, bahwa sanad dari hadits tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Lantas, mengapa hadits tersebut tidak pantas untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan ibadah qurban?

Imam Hakim menilai, sanadnya shahih. Lalu dikritisi oleh Dzahabi, penilaian hakim keliru karena dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama Aidullah bin Abdullah al-Mujasyi’I yang dinilai abu hatim, mungkar hadits.

Imam Mundziri mempertegas kritikan terhadap Hakim. Bukan hanya karena ada perawi Aidullah saja melainkan ada perawi lain yang bernaba Abu Dawud (Namanya Nufai’ bin Harits), keduanya tak layak diterima. Bahkan menurut Dzahabi, Abu Dawud adalah pemalsu hadits. Sedangkan menurut Ibnu Hibban, tidak boleh meriwayatkan hadits dari Abu Dawud ini, ia meriwayatkan hadits dari Zaid bin Arqam (yakni hadits di atas).

Maka dapat diputuskan bahwa hadits tentang setiap bulu hewan qurban terdapat kebaikan bukan hanya dhaif jiddan (sangat lemah), melainkan maudhu’ (palsu).

Maka, alangkah baiknya jika kita berqurban dengan niat semata-mata karena Allah Swt. untuk mencari ridha-Nya, meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s, melatih keikhlasan, serta keutamaan lain yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Maka insya Allah dengan niat yang baik tersebut bukan hanya pahala yang kita dapatkan tetapi ketentraman hati, jiwa serta doa baik dari orang-orang yang menerima daging qurban tersebut. Wallahu’alam bishawab.

 

 

Ekspedisi Qurban YDSF


 

Artikel Terkait

Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitanan Massal YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat

 

Supervisi Kandang Qurban YDSF



Tags: setiap bulu hewan qurban ada kebaikan, hadits setiap bulu hewan qurban ada kebaikan, bulu hewan qurban kebaikan, bulu qurban, ydsf, qurban ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: