Rumah Sakit Indonesia menjadi salah satu tempat
untuk warga Gaza mengungsi dan mendapatkan pertolongan medis selama mendapatkan
serangan yang tak kunjung henti sejak Sabtu (07/11) lalu. Berbagai cara
dilakukan Zionis untuk bisa membumihanguskan Gaza termasuk rakyat Palestina di
dalamnya. Sehingga kini, beberapa rumah sakit pun menjadi “santapan empuk”
serangan mereka.
Padahal, negara-negara telah bersepakat dalam
Hukum Humaniter Internasional (HHI) yang mengatur soal apa saja yang tidak dan
boleh dilakukan selama berkonflik menyebutkan: “Rumah sakit sipil yang
diselenggarakan untuk memberikan perawatan kepada yang terluka dan sakit, orang
lemah dan ibu hamil, dalam keadaan apa pun tidak boleh menjadi sasaran
serangan, namun harus selalu dihormati dan dilindungi oleh Pihak-pihak yang
berkonflik.” (Pasal: 18).
Mengetahui betapa besar kekuatan yang dimiliki
Indonesia, para Zionis justru memfitnah bahwa Rumah Sakit Indonesia menjadi
salah satu sarang bersembunyinya Hamas. Dalih menyerang Hamas, faktanya Zionis
justru telah banyak membuat korban jiwa gugur tak peduli itu laki-laki,
perempuan, orang tua, bahkan anak kecil.
Fitnah itu mereka sebarkan melalui video yang
diunggah pada akun resmi Israel Defence Forces (tentara para Zionis). Ini
merupakan salah satu upaya agar mereka dapat mudah menghancurkan rumah sakit
yang dengan penuh cinta didirikan oleh rakyat Indonesia khusus untuk saudara-saudara
di Palestina. Namun, faktanya justru tidak sesuai dengan yang mereka kira. Sejak
video tersebut diunggah, justru banyak warganet Indonesia yang membanjiri akun
IDF dengan fakta-fakta valid yang membalikkan hoaks itu. Bahkan, tak sedikit warganet
kita yang melakukan report pada akun IDF, agar video dan akun tersebut
hilang dari peredaran di dunia digital.
Tak puas dengan hasil fitnah di dunia digital,
IDF pun melakukan serangan berupa bom dan ledakan-ledakan membahayakan.
Padahal, saat ini kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza semakin kritis.
Kekurangan stok medis hingga aliran listrik dan bahan bakarnya. Kini, para tim
medis harus berjuang dengan kondisi tersebut demi menyelamatkan ribuan jiwa di
sana.
Lalu, bagaimana awal mula Indonesia dapat
mendirikan rumah sakit di Gaza, Palestina?
Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Hubungan persaudaraan antara Indonesia dan
Palestina sejatinya telah tumbuh sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, sebelum
negeri tercinta kita merdeka. Palestina menjadi negara pertama yang mengakui
kedaulatan Indonesia, setahun sebelum proklamasi. Bahkan, mereka juga tidak
pernah putus memberikan bantuan untuk Indonesia dalam melawan penjajah. Bantuan
tersebut terus ada hingga Agresi Militer Belanda II.
Oleh karenanya, saat mengetahui kondisi rakyat
Palestina semakin memburuk, dijajah tanpa henti, rakyat dan pemerintah
Indonesia bersatu membantu mereka. Salah satu ikhtiar terbaik yang pernah kita
lakukan adalah mendirikan Rumah Sakit Indonesia yang bertempat di Bait Lahiya,
Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina. Area yang digunakan tersebut
merupakan wakaf dari pemerintah Palestina. Sedangkan dana yang digunakan
merupakan murni hasil donasi dari rakyat Indonesia.
Mengutip dari laman resmi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza dimulai sejak 14 Mei 2011. Pada akhir April 2012, pembangunan tahap 1 untuk struktur RS Indonesia selesai.
Baca juga: PESAN RASULULLAH SAW. UNTUK UMAT MUSLIM JELANG AKHIR ZAMAN | YDSF
Selanjutnya pada 1 November 2012, pembangunan
tahap 2 yang berfokus pada pengerjaan arsitektur dan ME (Mechanical
Electrical) dimulai. Pembangunan tahap ini diawasi dan dikerjakan langsung
oleh relawan Indonesia yang tergabung dalam Divisi Konstruksi MER-C. Pengerjaan
tahap 2 membutuhkan waktu cukup lama, mengingat Rumah Sakit Indonesia di Jalur
Gaza ini dibangun di atas tanah seluas 16.261 meter persegi. Sehingga, baru rampung
di tahun 2014.
Adapun bangunan RS Indonesia merupakan gedung
terbesar dan terunik di Jalur Gaza yang disurun dengan bangunan berbentuk segi
empat.
Tujuan Pembangunan RS Indonesia - Gaza
Pada awalnya, rumah sakit ini didirikan untuk
membantu para medis yang sedang mengalami collapse akibat banyaknya
korban dari konflik berkepanjangan antara Israel dengan Palestina. Maka dari
itu, pada tahun 2015 diresmikannya Rumah Sakit Indonesia yang berfokus pada
beberapa tujuan, antara lain:
1.
Membantu medis untuk menyediakan
fasilitas rumah sakit dengan kebutuhan alat penunjang kesehatan yang lengkap.
2.
Sebagai bentuk dari rasa
kemanusiaan dan kepedulian untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina
di Gaza.
3.
Menjadi salah satu rumah sakit
terbesar di kawasan Gaza.
4.
Membantu menangani pasien-pasien
yang mengalami trauma fisik dan merehabilitasi mereka sehingga mereka bisa
mandiri dan beraktivitas Kembali.
Fasilitas dan Tim Medis Rumah Sakit Indonesia Gaza
Seperti yang telah disebutkan bahwa tanah yang
digunakan untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza cukup luas, tetapi
total luas dari bangunannya hanya sekitar 61% dari luas lahan. Yakni, sekitar
10.000 meter persegi. Sedangkan kapasitasnya terdiri dari 300 tempat tidur
bangsal, 4 ruang operasi yang lengkap dan unit perawatan intensif dengan 10
tempat tidur, hingga memiliki fasilitas CT Scan.
Menariknya, meski rumah sakit ini merupakan
bentuk persahabatan Indonesia dan Palestina, justru tim medis yang tergabung di
sana bukan hanya berasal dari dua negara ini. Melainkan, ada pula dari
negara-negara lain seperti Italia, dan sebagainya.
Semoga ikhtiar kita dalam membantu rakyat
Palestina tidak berhenti sampai di sini. Namun, juga selalu teriring doa serta bantuan
terbaik lainnya demi menguatkan mereka.
Ikhtiar Terbaik untuk Palestina
Artikel Terkait
UU JAMINAN PRODUK HALAL BELUM OPTIMAL | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Bolehkah Zakat Maal dalam Bentuk Barang? | YDSF
6 AMALAN PEMBUKA REZEKI | YDSF
Pemberdayaan Ternak
Domba & Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)