Mengatasi Gangguan Cemas Menurut Islam | YDSF

Mengatasi Gangguan Cemas Menurut Islam | YDSF

12 Oktober 2023

Gangguan cemas merupakan salah satu kondisi mental yang dapat mengganggu kesehatan seseorang. Mulai dari menyebabkan maag hingga bisa membuat jantung berdetak cepat dan sesak nafas. Meskipun saat dicek hasil tubuh dan kesehatan fisiknya normal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cemas diartikan dengan tidak tentram hati karena khawatir atau takut, bisa juga diartikan sebagai keadaan hati yang sangat gelisah. Dalam kata lain, cemas juga dapat disebut dengan waswas. Yang mana ini merupakan serapan dari bahasa Arab, yakni waswasah, diartikan sebagai bisikan jiwa dan setan yang tidak mengandung kemanfaatan.

Sebagaimana dalam surah An-Naas ayat 4,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

“Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.”

Lalu, bagaimana mengatasi seseorang yang sering bahkan mendekati akut gangguan kecemasan? Seperti yang dialami oleh salah satu Sahabat Donatur Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) berikut:

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dokter, selama 6 bulan ini tubuh saya gampang gemetar, jantung saya berdetak cepat dan sesak nafas setiap hari. Saya sudah melakukan pemeriksaan jantung, sudah rekam jantung tiga kali, hasilnya selalu normal. Kata dokter saya kena lambung. Saya sudah berobat kemana-mana, bahkan ke herbal, tapi tidak ada hasil. Pertanyaan saya, apa benar ini gejala asam lambung tinggi?

Apa benar penyembuhan penyakit seperti ini lama? Saya juga kena liver, tapi saat ini hasil SGPT dan SGOT mendekati normal. Mohon penjelasannya, Dok. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Gangguan Kecemasan, Kondisi Psikologis Pengaruhi Kesehatan Fisik

Jawaban dari pertanyaan tersebut dimuat dalam Rubrik Konsultasi Kesehatan Majalah Al Falah Edisi Juli 2014 yang diasuh oleh dr. Khairina, SpKJ & Dr. Eko Budi Koendhori, M.Kes. Berikut penjabarannya:

Gejala penyakit Ibu, mirip dengan gejala sakit jantung dan gangguan cemas. Tetapi karena pemeriksaan jantung sudah dilakukan 3 kali dan hasilnya normal, maka ibu berarti mengalami gangguan cemas.

Gangguan cemas ini disebabkan kondisi psikologis ibu yang kurang optimal. Kalau di Indonesia, sering sekali gangguan cemas ini muncul dalam keluhan fisik seperti jantung ini, sering diistilahkan psikosomatik, psikisnya yang kurang optimal, tetapi yang dirasakan adalah keluhan fisik.

Kenapa di Indonesia demikian? Karena kultur kita yang kurang menghargai anak-anak masa kecil mengemukakan perasaannya, apalagi bila perasaan itu adalah perasaan yang dianggap negative seperti marah, ngambek, mangkel, sedih dan yang semacam itu. Bila salah satu orang tua cerewet pemarah, apalagi dua- duanya, kondisi ini makin berat, karena diasuh oleh orang tua yang tidak sabaran.

Baca juga: Mengenal Generasi Strawberry | YDSF

Kedua kondisi tersebut (tidak diberi kebebasan mengekspresikan perasaan dan orang tua yang pemarah dan cerewet), juga membuat pertumbuhan otak anak ada gangguan, sehingga punya kerentanan terjadi penyakit, dan bisa dalam bentuk penyakit gangguan cemas.

Memang penyakit ini biasanya muncul (manifes) setelah dewasa, tetapi penyebabnya adalah kerentanan akibat kurang optimalnya masa pengasuhan. Mengenai lambung, memang sering terjadi kondisi gangguan cemas, membuat asam lambung meningkat.

Bila belum parah, dengan pengobatan gangguan cemas, maka gangguan di lambung sekaligus membaik. Karena Ibu belum tertangani oleh dokter yang pas, yaitu psikiater, maka Ibu belum mendapat pengelolaan yang pas dengan penyakit Ibu ini. Oleh karena itu, saya sarankan ibu berkonsultasi ke psikiater, agar bisa lebih banyak belajar tentang penyakitnya dan dapat dikelola dengan baik.

Memang penyakit ini mungkin saja butuh waktu yang lama sembuhnya, semua tergantung derajat penyakitnya. Kalau ringan ya cepat sembuh, kalau lebih berat, tentunya lebih lama. Selain mendapat obat dari psikiater, ibu akan mendiskusikan bagaimana ibu mengelola keseluruhan aspek hidup ibu. Karena dengan sakit begini, biasanya tidak begitu bisa banyak bekerja, tidak begitu bisa banyak berpikir, dan tidak mampu menghadapi problem yang berat.

Oleh karena itu, Ibu akan diajari bagaimana secara bertahap menghadapi setiap situasi, bagaimana secara bertahap mengurai problem, menghadapinya dan mengelolanya. Karena ada kondisi sakit ini, maka harus ada kiat kita jitu dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, agar ibu bisa tetap berkiprah dalam kehidupan, meski tidak sebaik orang lain.

Karena yang dihadapi setiap orang berbeda, maka cara pengelolaannya, tergantung semua kondisi kehidupan ibu, karena semua itu saya belum tahu, sehingga saya tidak bisa membahasnya, apalagi ini ruangnya terbatas. Perbaikan kondisi Ibu secara bertahap dan perlu berkesinambungan.

Secara bertahap pula ibu belajar tentang diri ibu, mengenalnya, mempelajari penyakit ibu, dengan demikian ibu mengerti bagaimana belajar menghadapi kehidupan dengan kondisi yang kurang prima.

Banyak bersyukur, berusaha beribadah semampunya, lalu kalau setelah pengobatan bisa ditingkatkan, selalu positif thinking, terutama kepada Allah Swt., mudah memaafkan bahkan memaafkan kesalahan diri sendiri, sangat membantu Ibu untuk mudah stabil. Selamat berupaya ya Bu, ke psikiater dan mengelola lebih jauh kondisi ibu. Demikian semoga bermanfaat.

 

Sedekah Penolak Musibah


Artikel Terkait

UU JAMINAN PRODUK HALAL BELUM OPTIMAL | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Bolehkah Zakat Maal dalam Bentuk Barang? | YDSF
6 AMALAN PEMBUKA REZEKI | YDSF

 

Pemberdayaan Ternak Domba & Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Tags: gangguan cemas, mengatasi cemas, cemas dalam islam

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: